Selasa, 28 Februari 2012

Menangkap Kesempatan

Menangkap Kesempatan

Bacaan : Kisah 16: 13-18.
Nast. : Matius 9:35-36


Pendahuluan
Menurut Kisah 16: 12, Kota Pilipi adalah kota perantauan orang Roma. Sedikit kisah tentang orang Roma yang di Pilipi, Pedagang, tetapi juga tukang ramal dan pejabat. Mereka sudah beribadah, tetapi herannya mereka belum percaya kepada Tuhan Yesus.. Filipi adalah kota pertama mekadonia yang menjadi sasaran kunjungan Paulus dan Silas.. Nah kesempatan bagi Paulus untuk memberitakan Injil. Berbicara tentang menangkap kesempatan atau menggunakan kesempatan yang ada, tentu kita harus ingat siapa sebenarnya penulis Kisah para Rasul yang sebagian kecil tadi sudah kita baca.

Penulis Kisah Para Rasul adalah Lukas, seorang Dokter. Ditengah-tengah kibukan mengobati pasien, mencari uang dan aksi kemanusiaan, menolong orang dari berbagai penyakit, tetapi kesempatan yang ada tidak pernah sia-siakan oleh Dr.Lukas, setiap apa yang dialami dalam berkeliling dari kota ke kota dan dari desa-kedesa, ia abadikan dan saksikan melalui tulisannya. Injil Lukas dan Kisah para Rasul yang memuat sejarah pelayanan Rasul Paulus Khusus dalam pasal yang telah saya bacakan Kisah 16: 13-18, adalah bagaimana Rasul Paulus berhasil menangkap kesempatan
.
Bagaimana menangkap kesempatan?
Ada ungkapan bijak berbunyi demikian: "Orang bodoh membuang kesempatan, orang biasa menunggu kesempatan, orang pintar mencari kesempatan." Dalam pekerjaan Tuhan sangat penting bagi para pelayan Tuhan untuk menangkap setiap kesempatan untuk memajukan pekerjaan Tuhan di dunia ini.
Bacaan hari ini menceritakan pelayanan misi Paulus di Eropa, yang dimulai dari kota Filipi. Ada beberapa prinsip pelayanan Paulus yang bisa kita pelajari.
Pertama, Paulus mencari tempat sebagai jembatan penghubung untuk menjangkau orang-orang di Filipi. Ia pergi ke tempat sembahyang Yahudi (sinagoge). Selain bertemu dengan orang-orang Yahudi, mereka juga berjumpa dengan orang-orang nonYahudi yang ikut beribadah. Sejumlah orang bertobat termasuk Lidia, seorang wanita pengusaha dari Tiatira (13-14).
Kedua, Paulus memanfaatkan dukungan jemaat. Ketika Lidia meminta Paulus dan tim untuk menginap di rumahnya, mereka menyambut dengan baik. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik, di mana ada orang-orang yang bersedia menjadi partner dalam pekerjaan misi ( ayat15). Dalam Perjanjian Baru dicatat banyak nama yang menjadi partner para rasul dalam penyebarluasan berita Injil.
Ketiga, siap menghadapi tantangan. Dalam pekerjaan Tuhan, cepat atau lambat pasti akan ada tantangan yang di-hadapi. Kali ini Iblis memakai roh tenung untuk mengganggu pelayanan Paulus dan Silas (16-17). Memang apa yang dikatakan roh tenung itu benar dan mengkonfirmasikan pelayanan Paulus. Namun roh jahat tidak dapat ditolerir karena mereka tidak mau percaya dan menyembah Yesus. Paulus akhirnya mengusir roh jahat tersebut (18).
Bagaimana kita dapat menangkap kesempatan?
Pembahasan:
1. Berkeliling dari kota ke kota (Bandingkan Bagaimana Tuhan Yesus memulai pelayanannya : ( Matius 9: 35) Demikianlah Yesus Berkeliling ke semua kota dan Desa).
2. Mencari tempat sembahyang (Rumah Ibadah orang Yahudi) ayat 13
3. Berbicara (mengajar), bersaksi.
4. Membaptis
5. Mengusir roh tenung.

Apakah Hasilnya?:
1. Menemukan orang yang membutuhkan keselamatan
2. Tuhan membuka hati Lidia dan
3. Melalui Lidia banyak orang percaya dan dan banyak orang yang dibaptis.
4. Membutuhkan orang yang kerjannya tukang tenung / peramal

Kesimpulan:
Mari kita belajar dari prinsip pelayanan Paulus di atas untuk kita terapkan pada konteks pelayanan kita. Tangkaplah setiap kesempatan pelayanan sebaik mungkin untuk kemajuan pemberitaan Injil. Jangan lupa untuk mengembangkan kemitraan dengan orang yang punya hati untuk melayani
"Orang bodoh membuang kesempatan, orang biasa menunggu kesempatan, orang pintar mencari kesempatan." Termasuk orang apakah kita?
Dalam pekerjaan Tuhan sangat penting bagi para pelayan Tuhan untuk menangkap setiap kesempatan untuk memajukan pekerjaan Tuhan di dunia ini. Tunggu kapan lagi. Tanda-tanda hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua sudah dekat.


Oleh : Ev. Timotius Sukarman, M.Th
O85229616816

Tidak ada komentar:

Posting Komentar