Selasa, 28 Februari 2012

Diberkati Untuk Memberkati

MEMBERKATI UNTUK MENERIMA BERKAT
Oleh: Ev. Timotius Sukarman, M.Th

Bacaan: I Pet. 3:8-9
Nat. : Mazm. 126: 5-6
” Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan
menuai dengan bersorai-sorai. Orang yang berjalan maju dengan
menangis sambil menabur, pasti pulang sambil membawa berkas-
berkatnya”

Pendahuluan

Penulis I Petrus adalah Petrus, Rasul Yesus Kristus (1 Pet.1:1). Yang menarik dan perlu ditekankan adalah tentang nama Petrus. Nama ini (Petrus ini) begitu penting dalam surat I dan I Petrus). Dalam Surat II Petrus ( II Pet. 1:1) ditulis demikian: ”Dari Simon, Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus”.

Bapak Ibu Saudaraku Mahasiswa yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Nama ”Simon” adalah nama lama Petrus, yang mengacu kepada manusia lama dan ”Petrus” menyatakan manusia Petrus yang sudah dilahirkan kembali dan rohani, tidak seperti nama kefas atau simon, yang menyatakan manusia alamiah berdasarkan kelahirannya ( Yoh 1:42; Mat. 16:17-18). Sedangkan HAMBA, hamba Yesus Kristus, yang hanya ditulis dalam II Pet. 1:1, menyatakan bahwa Petrus adalah rasul Yesus Kristus yang setia. Hamba hanya menjalankan apa yang ditugaskan atau dikehendaki oleh tuanya. Dan Rasul Petrus mendapatkan sebutan itu didepan nama barunya, Simon petrus hamba dan rasul Yesus Kristus.

Yang kedua, yang tidak kalah penting untuk kita ketahui adalah penulisan 1 dan 2 Petrus. Ini sangat penting karena akan lebih memaknai dan menjadi begitu berarti ketika kita diperhadapkan dengan tema NATAL tahun ini yaitu : MEMBERKATI untuk MENERIMA BERKAT ( 1 Petr, 3:8-9).


Bapak, Ibu dan saudaraku Mahasiswa, yang dikasihi Tuhan Yesus.
Surat 1 Petrus ditulis tahun 64 SM yaitu 5 tahun sebelum surat II Petrus atau 5 tahun sebelum Petrus mati sahit karena kesetiaan sebagai seroang rasul Yesus Kristus. Boleh jadi pesan : I Petrus 3:8-9, merupakan kata terakhir atau kata perpisahan, sebagai suatu pesan yang harus dilakukan orang setiap orang percaya pada saat itu. Lihat.............” Dan Akhirnya, Hendaklah kamu semua...” dan Hendaklah kamu memberkati. Dan terjemahan asli Bahasa Yunani ”Hendaklah kamu memberkati” merupakan petunjuk waktu dalam, Bahasa Yunaninya berarti: selalu memberkati. Artinya dalam keadaan apapun, temasuk pada saat resesi, kekuarangan dan masalah Orang Kristen harus selalu memberkati, selalu menabur, selalu memberi pertolongan kepada siapapun dan kapanpun.

Bapak, Ibu dan saudaraku mahasiswa yang saya kasihi di alam Tuhan Yesus Kristus!!!

Memberkati dengan apa, atau memberi dengan apa? Itu yang selalu dan selalu menjadi alasan untuk kita tidak dapat memberkati orang lain.
Tertolong karena Menolong, Diberkati karena Memberkati
Dua orang pendaki gunung berjalan pulang dari puncak gunung karena cuaca sangat buruk dan dingin. Di tengah jalan, ketika mereka hampir tidak dapat lagi bertahan, tiba-tiba mereka menemukan seorang pria lain yang tergeletak sendirian—hampir mati kedinginan.
Pria yang satu terus berjalan karena ia berpikir bahwa tidak mungkin ia menghabiskan sisa tenaganya untuk menolong orang tersebut. Ia sendiri saja sudah hampir mati.
Sebaliknya, pria yang satunya lagi dengan susah payah meggendong orang tersebut di punggungnya. Tentu saja hal itu membuatnya tertinggal jauh di belakang temannya yang berjalan tanpa beban.
Setelah beberapa jam terus berjalan, pria yang menggendong itu menemukan temannya telah lebih dahulu berjalan turun gunung tanpa beban. Apa yang terjadi? Temannya itu telah mati kedinginan. Frostbite.
Pria kedua yang menolong orang tersebut justru bertahan dengan selamat sampai ke kaki gunung. Mengapa? Kok bisa?
Karena sesungguhnya pertolongan yang diberikannyalah yang membuatnya selamat. Dengan menggendong pria sekarat itu di punggungnya, ia mendapatkan panas tubuh dari pria yang digendongnya itu. Ia tertolong karena menolong.
Upah Memberkati.
Apakah upahnya orang yang memberi atau yang memberkati?
1. Contoh Janda Di Sarfat (dipelihara sampai musin hujan tiba (3,5 tahun)
2. Contoh Ishak (mendapat 100 X lipat)

Kesaksian.

Benarlah perkataan ini : ”Orang dunia boleh resesi, namun anak-anak Tuhan resepsi”. Sementara bisnis-binsis dunia menciut, bahkan banyak yang tumbang, karena gelombang krisis finansial yang terjadi di Amerika, tetapi Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk mengalami perluasan di tahun 2009, tahun samekh teth ini.

Bapak, Ibu Sdrku Mahasiswa yang dikasihi Tuhan Yesus.
Tuhan sanggup melimpahkan segala kasih karunia dan hikmat supaya kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, sehingga kita berkelimpahan dalam perbagai perbuatan baik. Krisis ekonomi global dampaknya banyak orang yang di PHK, sehingga jumlah pengangguran meningkat dan orang miskin bertambah. Inilah kesempaan yang Tuhan berikan bagi kita untuk mempraktekkan kebajikan atau perbuatan baik itu dengan memberikan atau memberkati orang lain.

Tidak hanya melepaskan berkat dalam perkataan dan perbuatan baik, tetapi juga memberkati dalam hal keuangan. Secara mata jasmani, terasa berat apalagi di masa resesi sekarang ini, namun justru saat yang sulit seperti ini adalah pintu yang terbuka lebar untuk menabur.
Lihat Ishak, pendaki Gunung, Janda Disarfat. Justru saat-saat mereka tidak mampu secara fisik, ekonomi, ketika mereka harus bergumul untuk hidupnya, antara hidup dan mati (bahkan hampir mati). mereka ditantang untuk memberkati, memberi pertolongan. Dan ketika mereka melakukannya..........apa yang mereka dapatkan. Diberkati dengan luar biasa.

Aplikasi:
Bapak, Ibu Sdr. Benar Nats Firman Tuhan ini ” ....................(Maz. 126: 5-6)

Inilah janji pemulihan yang Tuhan berikan bagi saudara dan saya di tahun yang baru 2009. Namun janji ini menyatakan kepada kita, bahwa kita perlu menabur terbelih dahulu, sekalipun disertai dengan cucuran air mata. sebab pada akhirnya kita akan menuai dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkatnya.

Bapak, Ibu Sdrku Mahasiswa,
Tahun 2009 adalah tahun Samekh Teth, dalam kalender Yahudi tahun 5769, memiliki arti profetis sebagai waktu umat Tuhan berbuah-buah. Teth berarti rahim, artinya inilah waktunya untuk kita menerima sukacita besar setelah menderita mengandung. Apa yang tidak pernah didengar, yang tidak pernah dilihat, yang tidak pernah timbul dalam hati akan dilahirkan oleh orang-orang yang mengasihi Tuhan. Sama seperti seorang ibu yang sedang dalam proses melahirkan. Mereka merasa kesakitan yang sangat amat, namun setelah anak yang dikandungnya dilahirkan, maka lenyaplah seluruh kesakitannya dan sukacita yang tidak terkatakan akan meliputi, memenuhi hatinya.

Demikian juga sewaktu kita melahirkan berkat Tuhan, melepaskan berkat yang Tuhan sudah berikan bagi kita, maka masa-masa sulit saat dimana kita menabur sebelumnya tergantikan dengan sukacita yang melimpah dalam hati kita.

Bapak, Ibu Saudraku Mahasiswa, persiapkanlah diri kita untuk memasuki tahun yang baru 2009, dengan meresponi dengan baik Firman Tuhan pada perayaan Natal kita hari ini. Bukan hanya menjadi pedengar, namun menjadi pelaku Firman. Marilah kita memberkati dan menyenangkan hati Tuhan Yesus yang sudah menyelamatkan nyawa kita, yaitu dengan perkataan, perbuatan dan juga dengan pemberian yang berupa harta yang kita punyai, bagi sesama dan bagi Tuhan Yesus.

Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia. Dan pada akhirnya akan kita tingal semua. Oleh sebab itu harus kita katakan: Inilah yang kupunya, hati sbagai hamba, yang mau taat dan setia padamu Bapa. Kemana kan kubawa hati yang menyembah, Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar