Selasa, 28 Februari 2012

Mempersiapkan Natal Bermakna

Mempersiapkan Natal yang bermakna
Oleh: Ev. Timotius Sukarman, M.Th

Bacaan : Lukas 12: 1-5
Nast : Lukas 12: 5:
“ Aku akan menunjukkan kepadamu siapa yang harus kamu takuti”

Pendahuluan
Peringatan khusus bagi murid-murid!!!
Apa yang sebenarnya terjadi?
Dalam ayat 5, Yesus mengatakan Aku. ”Aku akan menunjukkan kepadamu siapa kamu harus takuti”.

Bapa, Ibu Sdr yang dikasihi Tuhan Yesus!!
Allah adalah satu-satunya yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh manusia di Gehana. Perkataan ini menyiratkan bahwa rasul yang diutus oleh Tuhan tidak tahan menderita penganiayaan. Mereka akan didisiplin oleh Allah. Dididiplin ini akan terjadi pada zaman yang akan datang, setelah penghakiman pada tahta pengadilan Kristus, ketika kaum beriman menerima pahala atau penghukuman (2 Kor. 5: 10 dan Wahyu 22:12)

Natal Tanpa Yesus
Bapak, Ibu Sdr. Ini terjadi!!!
Sebuah survey yang diadakan pada tahun 2002 menemukan sebuah fakta yang ironis mengenai perayaan natal dalam media televisi pada masa modern ini. National Religious Broadcasters (Lembaga Penyiaran Tayangan Religius Nasional) di Amerika menganalisa 48.000 jam program seputar natal pada Desember 2002 lalu. Hasilnya adalah bahwa 90% tayangan seputar natal tersebut sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan hal kerohanian. Ada juga sekitar 7% tayangan bernuansa rohani, tetapi sama sekali tidak menyinggung langsung mengenai Tuhan Yesus yang lahir. Sisanya menunjukkan bahwa hanya 3% program televisi bertema natal yang memfokuskan tema pada Tuhan Yesus. Hanya 3%! Betapa ironis. Lalu, dimanakah Tuhan Yesus dalam 97% tayangan bertema natal lainnya? Entahlah.
Mengapa demikian?
Yang jelas, telah sangat nyata bahwa sesungguhnya banyak orang merayakan natal hanya sebagai sebuah perayaan, kesenangan, momen nostalgia, masa liburan yang menyenangkan. Natal dilewatkan sebagai sebuah masa bersenang-senang. Banyak orang menikmati natal tanpa Tuhan Yesus. Tanpa merasa perlu tahu atau merenungkan kembali kelahiran bayi natal. Natal tanpa Tuhan Yesus, itulah ironisnya yang banyak terjadi dewasa ini. Ada ketakutan yang mendalam, kalau mereka terlalu menyolok. Takut kehilangan pamor, keuntungan secara finansialnya menurun dan takut tidak mengikuti perkembangan zaman. Maka apa yang terjadi?
Ironis!! Amerika:
1. Yerusalem Kecil
2. Kota musik dan Kota Alkitab
3. Perintah yang besar.
4. dll yang bagus-bagu dan hebat-hebat dari Amerika.
Tetapi ini kenyataan.
Organisasi Gallup yang terpandang ini telah mengumpulkan pendapat umum orang Amerika mengenai ribuan topik selama puluhan tahun. Dalam bidang Agama, jejak pendapat menunjukkan bahwa orang Amerika pada umumnya menggambarkan diri mereka sebagai orang yang beragama, dan mayoritas mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Kristen.

Tetapi pendapat umum itu juga memperlihatkan bahwa orang-orang (termasuk mereka yang mengganggap dirinya orang Kristen) herannya tidak mengindahkan Alkitab, tidak mengenal tokoh-tokoh penting dan pengajaran Alkitab.

Perbedaan ini menjadi jelas dalam pengumpulan pendapat selama puluhan tahun. Ya, orang Amerika itu (atau mengaku) beragama. tidak, mereka tidak tahu banyak tentang Alkitab.

Apa yang terjadi dengan mereka saat ini? Apa kata Alkitab?
Pahala atau penghukuman yang mereka terima?

Bagaimana dengan kita yang akan mempersiapkan Natal?

Dimanakah Yesus akan kita tempatkan? Itu yang akan membuat NATAL itu menjadi berkat bagi kita dan semua dan hidup kita akan bermakna bagi sesama. Amin.













Mempersiapkan Natal yang bermakna
Oleh: Ev. Timotius Sukarman, M.Th

Bacaan : Lukas 12: 1-5
Nast : Lukas 12: 5:
“ Aku akan menunjukkan kepadamu siapa yang harus kamu takuti”

Pendahuluan
Peringatan khusus bagi murid-murid!!!
Apa yang sebenarnya terjadi?
Dalam ayat 5, Yesus mengatakan Aku. ”Aku akan menunjukkan kepadamu siapa kamu harus takuti”.

Bapa, Ibu Sdr yang dikasihi Tuhan Yesus!!
Allah adalah satu-satunya yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh manusia di Gehana. Perkataan ini menyiratkan bahwa rasul yang diutus oleh Tuhan tidak tahan menderita penganiayaan. Mereka akan didisiplin oleh Allah. Dididiplin ini akan terjadi pada zaman yang akan datang, setelah penghakiman pada tahta pengadilan Kristus, ketika kaum beriman menerima pahala atau penghukuman (2 Kor. 5: 10 dan Wahyu 22:12)

Natal Tanpa Yesus
Bapak, Ibu Sdr. Ini terjadi!!!
Sebuah survey yang diadakan pada tahun 2002 menemukan sebuah fakta yang ironis mengenai perayaan natal dalam media televisi pada masa modern ini. National Religious Broadcasters (Lembaga Penyiaran Tayangan Religius Nasional) di Amerika menganalisa 48.000 jam program seputar natal pada Desember 2002 lalu. Hasilnya adalah bahwa 90% tayangan seputar natal tersebut sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan hal kerohanian. Ada juga sekitar 7% tayangan bernuansa rohani, tetapi sama sekali tidak menyinggung langsung mengenai Tuhan Yesus yang lahir. Sisanya menunjukkan bahwa hanya 3% program televisi bertema natal yang memfokuskan tema pada Tuhan Yesus. Hanya 3%! Betapa ironis. Lalu, dimanakah Tuhan Yesus dalam 97% tayangan bertema natal lainnya? Entahlah.
Mengapa demikian?
Yang jelas, telah sangat nyata bahwa sesungguhnya banyak orang merayakan natal hanya sebagai sebuah perayaan, kesenangan, momen nostalgia, masa liburan yang menyenangkan. Natal dilewatkan sebagai sebuah masa bersenang-senang. Banyak orang menikmati natal tanpa Tuhan Yesus. Tanpa merasa perlu tahu atau merenungkan kembali kelahiran bayi natal. Natal tanpa Tuhan Yesus, itulah ironisnya yang banyak terjadi dewasa ini. Ada ketakutan yang mendalam, kalau mereka terlalu menyolok. Takut kehilangan pamor, keuntungan secara finansialnya menurun dan takut tidak mengikuti perkembangan zaman. Maka apa yang terjadi?
Ironis!! Amerika:
1. Yerusalem Kecil
2. Kota musik dan Kota Alkitab
3. Perintah yang besar.
4. dll yang bagus-bagu dan hebat-hebat dari Amerika.
Tetapi ini kenyataan.
Organisasi Gallup yang terpandang ini telah mengumpulkan pendapat umum orang Amerika mengenai ribuan topik selama puluhan tahun. Dalam bidang Agama, jejak pendapat menunjukkan bahwa orang Amerika pada umumnya menggambarkan diri mereka sebagai orang yang beragama, dan mayoritas mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Kristen.

Tetapi pendapat umum itu juga memperlihatkan bahwa orang-orang (termasuk mereka yang mengganggap dirinya orang Kristen) herannya tidak mengindahkan Alkitab, tidak mengenal tokoh-tokoh penting dan pengajaran Alkitab.

Perbedaan ini menjadi jelas dalam pengumpulan pendapat selama puluhan tahun. Ya, orang Amerika itu (atau mengaku) beragama. tidak, mereka tidak tahu banyak tentang Alkitab.

Apa yang terjadi dengan mereka saat ini? Apa kata Alkitab?
Pahala atau penghukuman yang mereka terima?

Bagaimana dengan kita yang akan mempersiapkan Natal?

Dimanakah Yesus akan kita tempatkan? Itu yang akan membuat NATAL itu menjadi berkat bagi kita dan semua dan hidup kita akan bermakna bagi sesama. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar