Selasa, 28 Februari 2012

cerdik seperti Ular

CERDIK SEPERTI ULAR
DAN
TULUS SEPERTI MERPATI

Bacaan : Matius 10:16-20
Nast. : Matius 11:28
”Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan
berbenan berat, Aku akan membri kelegaan kepadamu”

Pendahuluan
Banyak orang tahu pepatah Alkitab ini ”Cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”. Bahkan kadang kita menggunakan pepatah ini sebagai alasan untuk membenarkan suatu tindakan yang kita lakukan.

CERDIK SEPERTI ULAR DAN TULUS SEPERTI MERPATI
Apa artinya semua ini?
1. Apa yang ada dibalik pepatah itu?
2. Apakah nilai dari pepatah itu? dan
3. Bagaimana pepatah itu dapat membekali seseorang, khususnya dalam setiap pelayanannya?

Pembahasan:
Cerdik seperti ular......
Ular menurut Kej. 3:1, adalah binatang yang paling cerdik dari segala binatang darat yang dijadikan Tuhan Allah. Maka saya yakin, Tuhan Yesus tidak salah. Dia Tuhan. Tuhan Yesus memakai ular sebagai referensi, contoh dalam hal kecerdikan, kecerdasan, kepandaian untuk memenangkan suatu kejahatan, karana kecerdikan ular:
1. Mampu berganti kulit secara periodik.. Menghilangkan pengaruh-pengaruh buruk yang memempel ditubuhnya dan diganti dengan yang baru dari dalam didinya, sehingga tetap sehat luar dan dalam (Jasmania dan rohaninya) Ular dipakai sbg lambang kesehatan
2. Kemapuan untuk mendeteksi mangsa dengan penglihatan infra merah dan penciuman yang sangat tajam. Ular peka terhadap segala kemungkina yang akan mengancam keselamatan dirinya tahu kelemahan-kelemahan musuh.
3. Ular tahu tempat-tempat yang aman
Tulus seperti Merpati
Merpati atau burung dara tulus:
1. Anatomi, merpati tidak mempunyai empedu.
(Dalam hatinya tidak memiliki sumber atau akar kepahitan. Hatinya murni.). Tidak ada kepalsuan sedikitpun. Tidak menyimpan benih-benih kepahitan.
2. Mampu terbang berkilao-kilaometer jauhnya, tetapi kembali
keempat asalnya dibesarkan. Sebagai lambang PT
Pos, karena dapat diamdalkan dlm tugasnya.
3. Merpati bertanggung jawab. Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, bukan hanya untuk kesenangannya sendiri, tetapi mau memabagi. Lambang kedamaian. Merpati juga sebagai lambang kehadiran Roh Kudus.

Dalam kehidupan kekristenan, khususnya ketika diperhadapkan dengan masalah-masalah dalam pelayanan, Pepatah ini harus diterapkan, bahkan Tuhan Yesus tekankan : “Hendaklah......:
Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Dalam menghadapi permasalahan kita harus memilki hati yang tulus, murni (seperti merpati) Tidak memiliki akar kepahitan dalam hati kita. Dan harus cerdik, cerdas, pandai (seperti ular) dapat menguasai keadaan dan memenangkannya dengan intelektual, talenta , kemulian, dan Kuasa Roh Kudus.

Rasanya dengan hal-hal yang saya sampaikan di atas tidak salah, jika Yesus menghendaki kita cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati dalam segala hal. Dalam bahasa kerennya. ”pake hikmat” dalam segala hal. Ingat berkat dari hikmat dalam Amsal 3: 16. Tangan kanan: umur panjang, tangan kiri kekayaan dan kehormatan.
Sampai disini mungkin belum cukup. Kenyataan yang kita hadapi di tempat pelayanan, ada perbagai masalah. Dan banyak masalah, yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengandalkan kecerdikan dan ketulusan hati. malah semakin banyak. Tetapi ini kesempatan. Sebagai suatu kesempatan untuk bersaksi (Lukas 21:13).

Aplikasi:
Terus bagaimana? Akan menyerah atau mengadakan pembelaan, dengan perlawanan?

Apakah artinya cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, dalam kontek Yesus Sebagai Gembala yang mengutus kita sebagai domba ke tengah srigala (Matius 10: 16).

Sedikitnya tiga hal yang harus kita pahami dan kita percaya:
Pertama, Domba tidak diutus sendirian, tetapi berjalan bersama Gembala (Matius 28: 19-20) .........”Aku akan menyertai kamu sampai kesudahan jaman”. Sebelum Tuhan Yesus meninggalkan murid-muridNya, Ia berkata: “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kemali kepadamu (Yoh. 14: 18) Dan Ia mengutus Peniolong yang lain, yaitu Roh Kudusyang dicurahkan pada hari pentakusta.
Kedua, Ketika srigala datang mengancam kita. Sebagai domba harus cerdik seperti ular, berlindung pada Sang Gembala. Mencari tempat yang aman. Balas kejahatan dengan kebaikan. Kita tidak membalas dengan kejahatan.
Ketiga, datanglah kepada Tuhan Yesus dengan ketulusan hati seperti merpati yang tahu jalan kembali kepada asalnya, yaitu Tuhan, Gembala kita yang Agung. Seperti ular yang tahu tempat-tempat yang aman.

Penutup:
Kita datang kepada Tuhan Yesus dengan percaya sepenuhnya, bahwa hanya Dia yang sanggup melindungi kita dari segala kejahatan. Dan kita akan mendapat ketenangan. Tuhan Yesus berkata:
” Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbenan berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikulahkuk yang Kupasang, dan belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati, dan jiwamu akan mendapatkan ketenangan”.(Matius 11: 28-29).





Sumber:
1. Alkitab
2. Mana Surgawi Juli 2009, No. 136 thn XII, Minggu 5 Juli 2009
3. Mana Surgawi September 2009 No. 139, Thn XII, Rabu, 30 September 2009
4. Internet; http// Forumkristen.com/komonitas/index php?topic=1509.0, Mey 05, 2008.
1. Konkordansi Alkitab , BPK-Kanisius 1978
5. Lingkungan social dan Pengalaman.
6. Kompetensi Penulis.
Semarang, 19-22 Oktober 2009
Diklat Guru PAK SD TK Lanjut
Teriring Salam dan Doa

Oleh : Ev. Timotius Sukarman, M.Th
O85229616816

Tidak ada komentar:

Posting Komentar