Selasa, 23 Agustus 2011

PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAK



Pengajaran PAK di SD :
Belajar merupakan suatu proses yang artinya kegiatan belajar senantiasa mengarah kepada terjadinya perubahan dalam diri seorang siswa dimana siswa dari tidak tahu menjadi tahu atau tidak mengerti menjadi mengerti. Pembelajaran PAK yang adalah kegiatan belajar mengajar di dalam Pendidikan Agama Kristen sangat penting dilaksanakan oleh seorang guru Agama Kristen dalam mengemban tugas atau amanat Tuhan Yesus , seperti tertulis dalam Injil Matius 28: 19-20: “…….dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.”
Beberapa hal yang diperhatikan dan dilaksanakan dalam pelaksanaan pengajaran PAK, di Sekolah Dasar, yaitu:
1. Perencanaan Pengajaran PAK
Rencana pengajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu pada waktu dan kelas tertentu serta topik tertentu untuk satu pertemuan atau lebih. Rencana pengajaran berupa bahan-bahan yang dipersiapkan oleh guru sehingga menolong guru dan siswa. Bahan-bahan tersebut berupa buku-buku atau diktat, alat peraga untuk kegiatan belajar mengajar. Rencana Pengajaran tersebut berisi mengenai garis besar pelajaran, keterangan-keterangan, petunjuk-petunjuk atau gambar-gambar dan soal-soal. Selain itu rencana pengajaran juga merangkum segala kegiatan lain yang berkaitan dengan pengajaran, misalnya ; hubungan antara murid dengan murid, murid dengan guru, serta motivasi dan suasana itu akan mempengaruhi hasil pendidikan.
Dalam kurikulum 1994, guru membuat program satuan pelajaran (SP) atau sekarang dalam Kurikulum KTSP (Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006 dengan nama Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) untuk setiap pokok bahasan yang akan disampaikan dalam satu atau dua kali pertemuan. Sedangkan Rencana Pembelajaran Harian (RPH) atau Rencana Harian (RH) dibuat seminggu sebelum materi menyampaikan. Rencana Pembelajaran pada Kurikulum 2006 berupa silabus, yaitu ; garis besar atau pokok materi pelajaran. Adapun rencana pengajaran yang dipersiapkan guru setiap hari merupakan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai dalam materi pokok. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut :
a. Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester dan waktu pertemuan yang dialokasikan).
b. Standar Kompetensi, Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dijadikan tujuan dapat diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang ditetapkan pemerintah. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
c. Materi pokok (beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai kompetensi dasar).
d. Metode, Media Pembelajaran dan sumber belajar digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
e. Strategi pembelajaran atau proses belajar mengajar, yaitu ; kegiatan pembelajaran secara konkrit yang dilakukan guru dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pelajaran untuk menguasai kompetensi.

Strandar Kompetensi (SK) berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standart berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik. Sedangkan penilaian berbasis kelas untuk mengukur pembentukan kompetensi, menentukan tindakan tercapai atau tidaknya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP dalam struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Rencana pembelajaran PAK seharusnya memenuhi beberapa syarat, yaitu ; disusun menurut kebutuhan tiap-tiap jenis pengajaran, sesuai dengan Alkitab yang artinya segala pokok pengajaran bersumber pada Alkitab.
Dalam setiap pemanfaatan atau penggunaan alat peraga sebagai media pembelajaran PAK pada siswa SD ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu antara lain:

a. Pemilihan Media Pembelajaran
Mengapa perlu memilih Media Pembelajaran? Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Akhir dari pemilihan media adalah penggunaan atau pemanfaatan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih. Salah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media yang kita butuhkan ternyata belum tersedia, maka tidak ada alternatif lain kecuali kita harus membuat sendiri alat peraga sesuai keperluan tersebut.
Jadi, pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media seperti telah Penulis paparkan pada bab dimuka, dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Pemilihan media merupakan keputusan yang menarik dan menentukan terhadap ketepatan jenis media yang akan digunakan, yang selanjutnya sangat mempengaruhi efektvitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dalam menentukan ketepatan media yang akan dipersiapkan dan digunakan melakui proses pengambilan keputusan adalah berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh media, termasuk kelebihan dari karakteristik media yang bersangkutan dihubungkan dengan berbagai komponen pembelajaran. Belum tentu jenis media yang mahal, yang lebih modern, lebih serba maju akan mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien. Sebaliknya jenis media yang sederhana, harganya murah, mudah dibuat atau mudah didapat mungkin lebih efektif dibanding yang lebih modern dan mahal tersebut Begitu juga posisi media dalam pola pembelajaran yang akan dilaksanakan sangat mempengaruhi ketepatan jenis media yang akan digunakan.
Sebelum melakukan proses pemilihan media ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media tersebut
2. Tujuan pemilihan media harus dihubungkan dengan tujuan dari penggunaan media.
3. Penggunaan media pembelajaran untuk mencapai tujuan kognitif, afektif atau psikomotor harus diperhatikan masing-masing dari aspek tujuan tersebut.
4. Dalam pemilihan media harus diperhatikan pula dalam mempertimbangkan sebagai media pembelajaran apakah untuk sasaran individu, kelompok, atau klasikal, atau untuk sasaran tertentu, misalnya anak balita, orang dewasa, masyarakat petani, orang buta, orang tuli, dan sebagainya

Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam memilih media sebagai sarana atau alat peraga dalam pemeblajaran disamping memperhatikan karakteristik sebuah media dan prosedur yang benar, juga perhatikan kriteria dalam memilih media, yaitu antara lain:
1. Alat peraga harus dipilih untuk menjelaskan inti cerita yang mau
disampaikan.
2. Alat peraga yang dipilih akan menolong anak mencapai tujuan
khusus.
3. Alat peraga yang dipilih tepat bagi golongan usia yang diajar
4. Alat peraga yang dipilih akan dapat membangkitkan rasa ingin tahu,
berimajinasi, makin kreatif atau makin berani mengungkapkan
ekspresinya.
4. Alat peraga yang dipilih mudah didapat , terjangkau secara ekonomi.
5. Guru yakin menguasai alat peraga itu, sehingga penyampaian pelajaran
dapat terjadi dengan baik.
b. Memilih Metode Pembelajaran
Metode merupakan alat perantara demi mencapai tujuan yang artinya cara-cara mengajarkan suatu pokok pelajaran untuk menjadikan efektif dalam penyampaiannya. Dalam penggunaan metode tidak ada metode atau teknik tertentu yang efektif untuk semua golongan atau umur dan semua kesempatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru tidak hanya menggunakan satu metode saja dan mengesampingkan metode yang lain. Beberapa cara atau tehnik dapat digunakan sekaligus demi kesuksesan belajar mengajar. Meskipun demikian perlu disadari bahwa metode apapun yang digunakan guru keberhasilan pengajaran tidak hanya ditentukan oleh metode itu sendiri melainkan guru yang merupakan faktor penting dalam pembelajaran PAK. Pribadi guru dan seluruh hidupnya sangat mempengaruhi cara mengajar dan yang menentukan keberhasilan suatu metode pengajaran adalah kuasa Roh Kudus.
Beberapa metode atau cara yang digunakan dalam pengajaran PAK di SD Kedungmjundu 01, Semarang agar pengajarannya berhasil adalah :
1. Metode ceramah
Cara menyampaikan materi pelajaran secara lisan untuk mencapai suatu pengajaran dari guru kepada siswa. Dalam metode ini guru menguasai dan menjelaskan pokok pelajaran sedangkan siswa menerima, memperhatikan dan membuat catatan serta mengikuti pelajaran yang disampaikan guru.

2. Metode bercerita
Mengandung kebenaran dan menyampaikan suatu pelajaran yang penting pada pendengarnya.

3. Metode percakapan/diskusi
Merupakan suatu cara dimana dua orang atau lebih mengajukan pendapat untuk mencari jawaban dari masalah yang dihadapi.

4. Metode tanya-jawab
Menyajikan suatu pengajaran dengan jalan mengajukan pertanyaan supaya mendapatkan jawaban baik lisan maupun tertulis.

5. Metode audio visual
Cara ini sangat menarik perhatian dan mudah diingat oleh siswa karena menggunakan gambar-gambar terang, film bersuara, papan flanel dan sebagainya.

6. Metode lakon atau sandiwara
Digunakan para pemain supaya semua penonton menghayati segala peristiwa dengan penuh perasaan
Oleh : T. Sukarman


2. Pelaksanaan Pembelajaran
Tugas utama seorang guru adalah melaksanakan tugas pembelajaran sesuai dengan yang telah direncakakan sebelumnya yang berupa perangkat KTSP, yaitu antara lain, Silabus, Program Tahunan, Program Semester, Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP), maupun Rencana Harian (RH). Setiap pembelajaran PAK selalu memperhatikan:

a. Pendahuluan
Setiap proses pembelajaran selalu memiliki pendahuluan karena merupakan susunan pelajaran yang penting supaya pelajaran yang disampaikan guru berhasil dan tercapai. Pendahuluan atau permulaan adalah bagian penting yang dapat menarik perhatian murid kepada pokok pelajaran yang diajarkan. Hal ini agar perhatian siswa timbul terlebih dahulu karena adanya kontak atau rangsangan dalam pikiran siswa sehingga dari diri siswa ada minat dan keinginan untuk mengetahui pengajaran yang diajarkan.
Bentuk pendahuluan dalam pembelajaran bisa dimulai dengan curah pendapat, tanya jawab, pernyataan, tangapan maupun apresiasi dari siswa. Kemudian Pujian satu atau dua lagu yang berkaitan dengan materi pokok, dan indikator, tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Doa pembukaan oleh siswa maupun guru. Bisa doa beryair, berbalasan. Dari pribadi siswa maupun sesuai teks yang sudah disiapkan oleh guru maupun penulis buku pelajaran PAK.
Pembukaan diusahakan singkat, padat dan menarik. Jangan terlalu lama. Ambil sepuluh persen ( 8 – 10 menit) dari semua alokasi waktu dalam satu kali pertemuan tersebut. Pembukaan yang baik akan menentukan seberapa jauh minat anak belajar selanjutnya. Apalagi jika pembukaan dengan alat peraga atau media, siswa akan lebih termotivasi; imajinasi siswa dirangsang; perasaan disentuh dan kesan yang dalam diperoleh siswa. Dengan media dalam pendahuluan perhatian siswa terhadap materi pembelajaran meningkat.

b. Isi/ Inti
Setelah siswa diarahkan kepada pelajaran sehingga memiliki minat, motivasi untuk belajar, serta perhatian yang dalam terhadap materi yang akan dipelajari, maka guru harus terus menjaga perhatian supaya siswa tetap fokus akan pengajaran yang disampaikan. Usahakan materi mulai dengan yang mudah, dasar atau konsep, istilah dan contoh-contoh. Materi sampaikan dengan sistematis interaktif dan menarik. Pendalaman materi merupakan hal yang penting setelah penjelasan istilah atau konsep dasar. Aktifkan dan libatkan siswa dalam seluruh proses pembelajaran. Media pembelajaran adalah salah satu alat bantu mengajar untuk meningkatkan kreatifitas dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

c. Penutup
Dalam susunan pengajaran bagian terakhir adalah kesimpulan, penutup atau penerapan, karena pengajaran belum bisa dianggap selesai apabila belum mengarah pada penerapan yang dilakukan siswa. Dengan menyimpulkan maka dapat menjelaskan kebenaran yang dipelajari sehingga mendorong siswa untuk melakukan atau menerapkannya. Dalam penutup juga tugas rumah yaitu untuk meperdalam materi, maupun persiapan untuk matri berikutnya. Pekerjan rumah hendanya berfariasi sesuai dengan kecerdasan majemuk. Pekerjaan rumah, bisa berupa proyek, hasta karya, penyelidikan, pengamatan, maupun mengerjakan soal-soal yang jawabannya bisa ditemukan sendiri melalui bacaan, mengapatan maupun pengalaman sendiri.
Pemberikan tugas rumah harus jelas materinya, kriteria penilaian, batas waktu mengerjakan dan kapan tugas tersebut harus dikumpul. Juga harus dipertimbangkan waktunya dan tugas tersebut untuk pribadi maupun dalam kelompok. Penutup diakhiri dengan pujian maupun doa penutup oleh guru maupun siswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar