BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan dan perkembangan Iman Kristen anak-anak secara nyata adalah menjadi dambaan, harapan dan cita-cita bagi setiap orang percaya, terlebih bagi hamba-hamba Tuhan, Guru PAK dan Orang tua.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh, cara atau metode yang dipakai dalam menumbuhkembangkan Iman Kristen, antara gereja yang satu dengan gereja yang lainnya sangat beragam. Hal itu sangat bergantung kepada Hamba Tuhan yang melayani dalam jemaat atau gereja tersebut khususnya dalam memprioritaskan program pelayanannya dalam kurun waktu tertentu atau dalam satu periode pelayanan serta dalam meningkatkan pelayanan dengan mengikut sertakan Mejelis, para aktifis Gereja dan kaum awam atau jemaat pada umumnya dalam menumbuhkembangkan iman bagi anak-anak jemaat.
Berbicara tentang pertumbuhan dan perkembangan Iman, seperti tak ada habis-habisnya walaupun selalu dibahas dalam setiap persekutuan-persekutuan Kristen baik yang dilakukan secara formal dalam acara lokakarya, seminar pembinaan dan dalam acara-acara retreat anak, maupun yang dilakukan secara non formal, yaitu dalam pembicaraan-pembicaraan antar hamba-hamba Tuhan dengan hamba Tuhan maupun hamba Tuhan dengan para Aktivis Gereja dalam pertemuan-pertemuan atau dalam persekutuan.
Oleh karena pertumbuhan dan perkembangan iman Kristen pada umumnya menjadi salah satu “target” dalam pelayanan gereja atau jemaat, maka dalam setiap persekutuan , ibadah maupun dalam rapat-rapat majelis atau rapat para aktifis, secara tidak langsung kadang-kadang hamba Tuhan mengajak menghimbau supaya jemaatnya dapat bertumbuh dan berkembang secara maksimal dengan daya, dana dan sarana yang tersedia. Khusus kepada para majelis atau para aktifis gereja, diharapkan supaya terus meningkatkan pelayanannya sesuai dengan tugas panggilannya masing-masing.
Namun apakah hamba-hamba Tuhan, para pemimpin rohani, para aktifis gereja atau jemaat pada umumnya telah mengetahui apa sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan iman bagi anak-anak jemaat ?. Apakah telah mengetahui bagaimana suatu Iman dapat bertumbuh dan berkembangan dengasn baik, tidak mati, seperti yang dikatakan Rasul Yakobus: “ Pada hakekatnya Iman tanpa perbuatan adalah mati” (Yakobus 3:17).
Memang ada beberapa cara atau metode yang dikenal, diketahui dan bahkan telah dipraktekkan oleh hamba-hamba, para aktifis gereja serta orang-orang percaya dalam setiap pelayanannya, misalnya : mengadakan kebaktian kebangunan rohani, pembinaan, para pelayan anak, Retreat para aktifis gereja, Disamping sekolah minggu yang diadakan setiap hari minggu. Sedangkan mengenai hasil dari semua itu sangat tergantung kepada kemampuan Gereja masing-masing.
Ada sebagian gereja yang telah puas dengan peninggatan kehadiran di sekolah minggu, , yaitu dengan banyaknya anak-anak jemaat yang ibadah atau kebaktian Sekolah Minggu, ada gereja yang sudah senang jika beberapa anak jemaat telah ikut ambil bagian dalam kegiatan gereja, ada pula yang merasa sangat beruntung, jika akan jemaat yang telah dilayani selama bertahun-tahun tidak ada yang keluar atau pindah Agama, asalkan saja dalam setiap ibadah sekolah minggu atau persekutuan-persekutuan jumlahnya tetap seperti semula.
Namun ada gereja yang hamba Tuhannya belum merasa berhasil, apabila jemaat yang dilayani dalam kurun waktu tertentu bertambahnya jumlah jemaat hanya sedikit, dibandingkan dengan gereja tetangga yang dalam waktu yang relatif singkat pertumbuhan jemaatnya pesat.
Apakah yang menjadi masalah dari semuanya itu ?. Apakah karena sumber daya manusia atau SDM-nya yang masih kurang, sehingga mutu dari pelayanan kurang ?. Apakah karena kurangnya peran serta dari jemaat dalam pelayanan, dalam pembinaan iman anak-anak jemaat?. Apakah sasaran pelayanan gereja atau jemaat belum mengenai sasaran ?. Ataukah lingkungan yang kurang konduktif dan kurang produktif, sehingga setiap pelayanan yang dilaksanakan tidak pernah menumbuhkan iman dari anak jemaat?
Pada sisi lain, ada salah satu pelayanan yang semestinya dimiliki oleh setiap gereja atau jemaat, terutama bagi Hamba Tuhan, majelis yaitu pelayanan terhadap kaum anak-anak jemaat hususnya yang masih di bangku sekolah Dasar, dalam bentuk “Pembelajaran Agama Kristen secara Siswa Terpadu”. Memahami, menjangkau dan melayani anak jemaat yang kecil, dalam masa pertumbuhan dan perkembangan baik secara kognitif afektif dan psikomotorik anak dimana ia akan menentukan perrkembangan iman berikutnya. Sampai mereka mengambil keputusan penting untuk masa sekarang maupun yang akan dating, pada masa ramaja/ pemuda.
Memahami anak-anak siswa yang demikian, apakah Pembelajaran PAK terhadap siswa secara terpadu sudah menjadi salah satu prioritas dalam pelayanan Gereja atau jemaat, Guru-guru PAK, terlebih dalam rangka pertumbuhan, perkembangan iman Kristen ?. Dalam tulisan ini akan diuraikan bagaimana Pembelajaran PAK terhadap siswa yang dilakukan secara terpadu menjadi salah satu cara yang efektif dan efisien dalam pertumbuhan, perkembangan iman anak-anak jemaat, tentunya yang dilakukan oleh seorang Guru yang mempunyai kompentesi atau kemampuan dalam bidangnya.
B. Rumusan Masalah
Berpangkal pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah pertumbuhan iman Kristen, yaitu dengan beberapa pertanyaan berikut :
1. Sejauh mana Gereja, hamba-hamba Tuhan, majelis dan para aktifis gereja dalam menyikapi Pembelajaran PAK yang akhir-akhir ini sangat terasa kemundurannya, terutama pelayanan dalam persekutuan atau kebaktian Sekol;ah Minggu ?. Dan bagaimana dengan Pertumbuhan dan perkembangan iman dari anak-anak jemaat?.
2. Apakah prioritas pelayanan gereja, hamba Tuhan dan para aktifis gereja sudah tepat, yaitu mengenai sasaran, sehingga dapat diharapkan hasilnya ?.
3. Sejauh mana peran gereja, hamba Tuhan, majelis dan para aktifis secara langsung maupun tidak langsung terhadap Pembelajaran PAK siswa di Sekolah Negeri?
4. Bagaimana beban Hamba-hamba Tuhan, Guru-guru Agama Kristen, anggota Jemaat terhadap kebutuhan rohani anak-anak yang Tuhan Yesus sudah percayakan untuk dididik dalam ajaran Tuhan (Ulangan 6:1-9), melalui pendidikan Formal yang mempunyai “otoritas” sesuai dengan kaidah atau perundang-undangan yang berlaku di setiap sekolah tersebut dibangun atau didirikan ?.
5. Bagaimana pelayanan Guru-guru Agama Kristen dalam menyampaikan kebenaran Firman Tuhan yang telah dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Agama Kristen telah secara maksimal, atau dipaksa untuk diselesaikan seperti yang dituntut dalam kurikulum sebelumnya (CBSA dan KBK), sehingga Pendidikan Agama Kristen telah kehilangan makna dan hakekat yang sebenarnya ?.
6. Apakah pemimpin rohani, hamba-hamba Tuhan, pimpinan lembaga pendidikan Kristen, kepala-kepala Sekolah dan terlebih Guru-guru Agama Kristen telah menjadi contoh atau teladan dalam segala hal, terutama bagi anak-anak didiknya?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan korelasi atau hubungan antara Kompetensi yang dimiliki oleh seorang Guru PAK, terhadap hasil pembelajaran PAK terhadap siswa secara terpadu yang dilaksanakan oleh Guru yang telah memiliki kompetensi tersebut.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Manfaat atau kegunaan penelitian yang lakukan adalah untuk menyatukan pendapat, menyamakan persepsi dan pembuktian suatu fakta yang sementara ini masih menjadi “rumor” atau kesimpulan yang dibuat-buat untuk tujuan tertentu, sehingga pada akhirnya gereja, hamba-hamba Tuhan, majelis, guru PAK dan semua orang percaya, akhirnya menyadari pentingnya suatu kompetensi bagi guru PAK dalam pembelajaran terhadap siswa secara terpadu khususnya dalam rangka pertumbuhan perkembangan iman anak-anak didik.
Ada beberapa tujuan yang hendak Penulis capai dalam penelitian. Pertama bagi Penulis sendiri. Dengan terselesainya skripsi ini, Penulis mengharapkan tulisan ini dapat memperkaya wawasan khususnya dalam pelayanan dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan iman seseorang anak. seperti yang diidam-idamkan oleh orang-orang Kristen; menjadi bahan acuan ke depan apabila kelak diperkenankan, dipercaya Tuhan Yesus untuk melayani atau bekerja diladang-Nya, sebagai Guru PAK yang professional dibidangnya. Dengan demikian dapat menjadi hamba Tuhan atau Guru PAK yang lebih berguna untuk perluasan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Selanjutnya dapat mengembangkan pembelajaran PAK kepada siswa menjadi semakin luas, sehingga dapat menjangkau siswa-siswa yang belum percaya kepada Tuhan Yesus.
Kedua, harapan Penulis melalui skripsi ini agar setiap pembaca secara khusus bagi para aktivis gereja, Guru-guru yang percaya kepada Tuhan Yesus (Guru Kristen) mendapat berkat, baik kesaksian, pengetahuan maupun pengalaman Pembelajaran PAK kepada para siswa sebagai salah satu upaya Gereja (orang-orang percaya) dalam menumbuhkembangkan iman Kristen,.
Penulis berharap, setelah pembaca mengetahui pentingnya Pembelajaran PAK kepada para siswa, tergerak hatinya dan mengambil langkah awal, yaitu melayani mereka yang ada di gereja dan di sekolah masing-masing, sehingga jiwa-jiwa baru dapat ditumbuhkembangan imannya dan dimenangkan untuk Tuhan Yesus dan gerejaNya, dengan terus meningkatkan kompetensinya dalam menghadapi tantangan yang lebih kompleks.
Ketiga, melalui tulisan ini Penulis berharap para Pembaca (khususnya Guru Agama Kristen) supaya mengetahui dan menyadari betapa pentingnya memiliki beberapa kompetensi dalam Pembelajaran PAK bagi Siswa atau anak-anak SD (Sekolah Dasar).
Yang berikut, Penulis berharap rekan-rekan guru Pendidikan Agama Kristen dapat melayani siswa dengan lebih baik lagi, serta mengembangkan Pembelajaran PAK, menjadi pelayanan Siswa secara terpadu, tepat pada sasaran dan berjalan berkesinambungan. Dengan demikian Gereja-gereja Tuhan (tanpa menitik beratkan pada salah satu denominasi) dapat semakin bertumbuh dan berkembang baik secara kwalitas maupun kwantitas, yaitu dengan ditumbuhkembangkannya iman dari anak-anak jemaat.
Yang berikut, Penulis berharap lebih luas lagi, melalui tulisan ini para hamba Tuhan dan pemimpin lembaga-lembaga pendidikan Kristen mendapat masukan yang sangat berarti bagi pertumbuhan dan perkembangan iman bagi anak-anak jemaat, sehingga dapat mengambil langkah-langkah konkrit, lebih bijaksana dalam memanfaatkan peluang emas bagi pertumbuhan dan perkembangan iman anak-anak yang dipimpinnya, tanpa mengurangi pelayanan akademis dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa.
Dengan demikian para pemimpin lembaga pendidikan Kristiani, gereja, dapat bekerjasama dengan Guru-guru Pendidikan Agama Kristen dalam rangka mewujudkan cita-cita kita bersama yaitu anak-anak yang memiliki iman yang bertumbuh, berkembangan dan menghasilkan buah-buat perbuatan. Menjadi saksi Kristsus bagi teman-teman dan masyarakat pada umumnya..
E. Hipotesa
Ada korelasi atau hubungan yang segnifikan antara Kompentensi yang dimiliki Guru PAK terhadap hasil Pembelajaran PAK terhadap siswa yang dilakukan secara terpadu, terus menerus dan berkesinambungan dengan pertumbuhan, perkembangan iman anak-anak jemaat.
F. Ruang Lingkup Pembahasan
Pembahasan dalam Skripsi adalah pertumbuhan, perkembangan iman melalui pembelajaran PAK kepada siswa terpadu oleh Guru PAK yang mempunyai kompetensi tertentu. Perkembangan iman yang Penulis maksudkan adalah pertumbuhan, perkembangan iman Kristen yang hidup sebagai hasil atau buah dari pembelajaran PAK secara terpadu oleh Guru PAK yang mempunyai kopentensi.
Pertumbuhan, perkembangan iman anak-anak jemaat meliputi pertumbuhan secara kwantitas, yaitu pertumbuhan dalam segi jumlah (anak jemaat atau warga gereja atau jemaat bertambah) maupun pertumbuhan, perkembangan iman secara kwalitas, yaitu mutu iman dari anak-anak jemaat yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus, seperti yang dimaksud Rasul Paulus dalam Surat Efesus 4 :13-15, yaitu : “Sampai kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran, oleh permainan palsu menusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi teguh berperang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus yang adalah Kepala”.
Sedangkan yang Penulis maksudkan dengan pelayanan siswa terpadu, yaitu pelayanan kepada siswa (murid) secara utuh, sesuai dengan kebutuhan perkembangan jiwa, terlebih kebutuhan rohani, dilakukan terus-menerus secara berkesinambungan, sesuai dengan pengertian dan pemahaman serta kemampuan dari Guru-guru Agama Kristen yang mempunyai kompetensi dalam mengajar.
Untuk mewujudkan iman anak-anak jemaat bertumbuh dan berkembang di tengah-tengah keluarga, sekolah dan masyarakat,, serta menjadi berkat bagi teman-teman yang belum percaya (belum diselamatkan), dibutuhkan cara atau metode, serta langkah-langkah nyata. Gereja sebagai “bapak” dalam pelayanan kepada siswa harus proaktif dalam menyikapi langkah-langkah yang diambil oleh para guru agama PAK, hamba-hamba Tuhan, serta memberi dorongan yang maksimal. Jemaat yang mempunyai potensi besar dalam melayani siswa, perlu dilibatkan secara langsung, mengingat keterbatasan pelayan (pekerja) atau guru-guru PAK yang mengajar (melayani) siswa di sekolah-sekolah Negeri.
G. Metode dan Prosedur Penelitian
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap dan dapat dipercaya kebenarannya, tulisan ini, maka disamping Penulis membaca Literatur juga mengadakan survey terhadap hasil pelayanan terhadap siswa secara terpadu pada Sekolah-sekolah Negeri, dan gereja dimana siswa tersebut telah bergereja.
Penulis juga mengadakan wawancara dengan beberapa hamba Tuhan (Pendeta) penginjil atau guru Injil dan rekan-rekan Guru PAK yang masih aktif di dalam Pembelajaran PAK di Kecamatan Argomulyo, Salatiga. Untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan Pembelajaran PAK terhadap siswa, baik dalam penyampaian materi pelajaran Agama Kristen maupun pelayanan lainnya, Penulis juga mengadakan wawancara dengan beberapa siswa Kristen yang pernah mendapat Pelajaran Agama Kristen dari Gurunya.. Pengalaman Penulis selama melayani (mengajar) Pendidikan Agama Kristen di sekolah serta hasil Analisis data siswa akan mewarnai tulisan ini.
H. Sistimatika Penulisan
Penulis tidak akan membahas panjang lebar mengenai pertumbuhan dan perkembangan iman Kristen bagi anak-anak jemaat dengan hanya akan memfokuskan pada cara atau metode pertumbuhan dan perkembangan iman. Dan dalam skripsi ini, Penulis akan membatasi pada pertumbuhan, perkembangan iman Kristen, yaitu melalui Pembelajaran PAK secara terpadu yang dilakukan oleh seorang guru PAK yang mempunyai kompetensi dalam bidangnya.
Penulis akan membuat tahapan-tahapan sebagai berikut :
- Pada Bab Satu, terlebih dahulu Penulis memberikan Pendahuluan, yang mencakup : latar belakang masalah, rumusan-rumusan masalah, tujuan penulisan, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesa, ruang lingkup pembahasan, metode dan prosedur penelitian dan sistimatika penulisan.
- Pada Bab Dua, Penulis menguraikan pertumbuhan, perkembangan iman kristen serta iman yang hidup, yang Penulis dahului dengan menguraikan sedikit tentang pengertian Iman, ciri-ciri Iman, pentingnya iman dan timbulnya iman. Kemudian masuk kepada pembahasan iman yang disertai dengan perbuatan atau iman yang hidup serta dampaknya bagi kehidupan anak tersebut, keluarga, sekolah dan msyarakat.
- Pada Bab tiga, Penulis akan melengkapi pembahasan ini dengan menguraikan siapa siswa, hakekat Pendidikan Agama Kristen, serta pelayanan siswa terpadu. Dalam Bab ini Penulis akan menekankan satu bentuk pelayanan, yaitu pelayanan siswa secara terpadu, yang merupakan salah satu bentuk pelayanan gereja atau orang-orang percaya terhadap anak-anak, terutama anak-anak jemaat.
Supaya aktivitas pelayanan terhadap siswa tersebut tidak sia-sia, tetapi benar-benar menjadi berkat bagi para siswa, bagi pertumbuhan dan perkembangan gereja serta penginjilan, maka dalam bab ini Penulis sertakan prinsip-prinsip pelayanan terhadap siswa dan langkah-langkah pelayanan terhadap siswa tersebut.
- Pada Bab empat, Penulis akan mengungkapkan suatu fakta, yaitu menguraikan bahwa Kompetensi seorang guru PAK dalam proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu dalam bab ini diuraikan, pengertian suatu kopentensi, macam kompentensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PAK, serta dampaknya dalam proses pembelajaran. Mengingat semua usaha mempunyai satu tekat atau tujuan, yaitu bertumbuh iman bagi anak-anak yang diajar atau dididik, maka dalam Bab ini diuraikan pentingnya suatu prioritas, Pembelajaran PAK terhadap siswa secara terpadu sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan perkembangan iman bagi anak-anak jemaat. Bentuk-bentuk Pembelajaran dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan iman, yaitu antara lain Pengajaran Agama Kristen, Persekutuan Siswa, Pembinaan Iman Kristen, pementoran dan Kunjungan. Dampak dari pelayanan siswa yang dilakukan secara terpadu khususnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan iman pun perlu dibanggakan. Oleh sebab itu dalam bab ini pula Penulis paparkan beberapa dampak bagi pertumbuhan dan perkembangan iman anak-anak jemaat baik yang berupa perubahan sikap hidup, peningkatan jumlah dalam kebaktian sekolah minggu serta pertumbuhan iman itu sendiri yang menjadi tujuan dari sejak semula. Namun mengingat dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuan tersebut ada banyak sekali hambatan dan rintangan, baik dari dalam maupun dari luar, maka dalam bab ini penulis akan sedikit gambarkan rintangan dan hambatan-hambatan, terutama yang Penulis alami, dan sekaligus jalan keluar atau solusi yang Penulis ambil, sehingga hasil dari semuanya itu dapat melengkapi Skripsi ini.
- Pada Bab lima, Penulis akan membuat kesimpulan secara menyeluruh dari apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, serta memberi saran bagi para guru-guru Agama Kristen, hamba-hamba Tuhan, para aktivis gereja dan pemimpin suatu lembaga pendidikan (Sekolah-Sekolah Kristen), supaya memanfaatkan peluang yang Tuhan berikan bagi pertumbuhan, perkembangan iman anak-anak jemaat. Memenangkan jiwa-jiwa baru bagi Tuhan Yesus dan bagi gereja-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar