WANITA SEBELUM DAN SESUDAH KEBANGKITAN
TUHAN YESUS
Bahan : Lukas 24: 1-12
Nats. : Matius 28: 5-6
”Janganlah kamu takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu, Ia tidak ada disini, Ia telah bangkit”
Pendahuluan
Bagaimana wanita sebelum kebangkitan Tuhan Yesus? Wanita,memang ”ada, dan tiada” Pada masa Tuhan Yesus, menurut ada orang Yahudi, wanita dianggap tidak punya banya peran. Hal demikian sampai jaman Kartini, Bagaimana waktu jaman R.A Kartini? Hak wanita dibatasi.
Ibu, ibu yang dikasihi Tuhan Yesus, tetapi bagaimana sebenarnya, setelah Tuhan Yesus bangkit? Dan bagaimana pada masa sekarang? Apakah wanita punya peran yang sama dengan seorang pria, atau suami? Baik di rumah maupun di gereja? Apakah hanya jadi ”konco wingking”. Surga nunut, neraka katut?
Pembahasan:
Wanita sebelum kebangkitan Tuhan Yesus.
Ditegur untuk menyadarkan:
Dalam Bacaan kita, Lukas 24:1-12. Ada dua teguran khusus terhadap wanita, karena sikap, perasaan dan ketidak tahuan mereka terhadap Yesus, yaitu:
Pertama, ayat 5 ”Mengapa kamu mencari Dia yang hidup diantara
orang mati?
Kedua, ayat 6” Ia tidak ada disini, Ia telah Bangkit.
Mengapa kamu mencari Dia yang hidup diantaraorang mati?
Ibu-ibu yang dikasihi Tuhan Yesus, Perkataan kedua Malaikat itu merupakan teguran kepada wanita, bahwa Yesus yang sudah disalibkan, mati, dan dikuburkan itu Tuhan. Yesus bukan manusia biasa seperti pemahaman atau pengetahuan wanita-aanita tersebut, yaitu setelah mati, yang tidak ada harapan lagi, maka perasaan, dan pemikiran mereka tidak ”nyambung”.
Buktinya?
1. Luk. 24 ayat 1, Pagi-pagi pergi ke kubur, yang dibawa rempah-rempah (sebelumnya sudah dipersiapkan)
2. Menurut Markus, Mark. 16: 3, mereka sambil berjalan menuju kubur, dgan membawa rempah-rempah berkata seorang kepada yang lain, ” Siapa yang akan menggulingkan batu bagi kita dari pintu kubur?
3. Menurut Yohanes, Yoh. 20: 11, Maria berdiri di dekat kubur dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur.
Mengapa menangis? Ia mengira, Tuhannya dicuri orang (ayat 13).
Maka Malaikat Tuhan menegaskan kembali kepada wanita-wanita tersebut: dalam Luk. 24: 6” Ia tidak ada disini, Ia telah Bangkit”
Bagaimana wanita atau perempuan setelah kebakitan Tuhan Yesus? Setelah Tuhan malaikat menegur, dan Tuhan Yesus sediri menampakan diriNya yang pertama kepada wanita?
Setelah ingat apa yang dikatakan Yesus, maka yang dilakukan adalah:
1. Menceritakan kejadian itu kepada kedua belas murid. Injil Matius mencatat, wanita-wanita itu takut, tetapi juga dengan sukacita, karena Tuhan Yesus sudah bangkit dari anara orang mati. Mereka berlari cepat cepat untuk memberitahukan kepada murid-murid yan lain.
2. Wanita-wanita tidak takut lagi, tetapi dengan berani dan penuh sukacita menceritakan kebangkitan Tuhan Yesus kepada semua muridNya.
Kesimpulan:
Setelah kebangktian Tuhan Yesus, wanita bukan ada dan tiada lagi, bukan hanya ”konco wingking yang tidak tahu apa apa, dan tidak punya peran sama sekali dalam keluarga dan gereja. Tuhan Yesus untuk pertama kalinya Ia menampakan diriNya kepada wanita (Markus 16: 9). Itu berarti wanita sebenarnya sangat menentukan. Bagaimana jika wanita tidak memberitakan tentang kebangkitan Yesus? Murid-murid tidak percaya. Dan jika tidak percaya, maka tidak ada pembemberitaan tentang kebangkitan. Maka sia-sialah kebangkitanNya.
Aplikasi:
Ibu-ibu yang dikasihi Tuhan, Bagaimana setelah mendengar, bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati? Masih punya, pikiran, perasaan sikap dan pengengetahuan seperti wanita-wanita sebelum kebangkitan Tuhan Yesus? Yesus sudah bangkit. Rasul Paulus mengatakan bahwa : ” yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati: ( I Kor. 15:20). Sejauh mana keberanian kita untuk menyampaikan kabar sukacita kepada pria, Gereja dan orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus?
Bagaimana iman kita? Masih ada ketakutan untuk masa depan?
”Janganlah kamu takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu, Ia tidak ada disini, Ia telah bangkit Percayalah kebangktian-Nya membawa kemenangan!!
Selamat Paskah, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Oleh : Ev. Timotius Sukarman, M.Th
O85229616816
Tidak ada komentar:
Posting Komentar