Minggu, 09 Agustus 2009

Makalah: Pentingnya Motivasi

PENTINGNYA MOTIVASI
BAGI
PRESTASI DAN AKSI

I. PENDAHULUAN
Tulisan ini ingin mengemukakan pentingnya suatu motivasi bagi pemicu prestasi dan aksi (tingkah laku) anak yang selama ini mungkin hanya sebagai wacana dan belum sampai kepada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga banyak bakat anak tidak atau kurang berkembang karena tidak mendapat motivasi yang tepat. Jika anak mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang maksimal, yang semula tidak pernah terduga.
Yang menjadi masalah adalah sejauh mana orang tua terlebih pratisi pendidik (guru) mengetahui “kemanjuran” suatu motivasi dalam tugas pembelajaran. Dalam soal belajar, motivasilah yang sangat penting. Motivasi menjadi syarat mutlak untuk belajar. Keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh besarnya motivasi yang ia terima. Dengan demikian Motivasi bagi anak adalah “kebutuhan” (need), riil.
Melalui tulisan yang sederhana ini kiranya sebagai orang tua, terlebih para pendidik untuk memanfaatkan momentum, yaitu kapan dan bagaimana memenuhi “kebutuhan” riil dalam anak belajar, yaitu MOTIVASI, sehingga bakat anak dapat berkembang dengan baik dan maksimal seperti yang kita harapkan.
Bisa jadi hasil belajar anak pada tahun pelajaran 2007/2008 ini menjadi dasar untuk memulai memotivasi, bagi prestasi dan aksi untuk tahun pelajaran yang baru (2008/2009).

II. MOTIF DAN MOTIVASI
Pengertian “Motif” dan “motivasi” sukar dibedakan, tetapi dapat ditekan bahwa motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan segala sesuatu, sedangkan motivasi adalah “Pendorong’ suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Ditinjau dari tujuan, motif dan motivasi jelas berbeda. Motif tujuannya tidak jelas. Seseorang mau bertindak melakukan segala sesuatu, tetapi belum tahu apa sebenarnya tujuan yang hendak dicapai melalui tindakan itu. Sedangkan Motivasi merupakan “pendorong” dan pemberi nilai positif dari bagi motif, yaitu suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak, dan mencapai hasil atau tujuan tertentu.

III. MOTIVASI BAGI PRESTASI DAN AKSI
Masalah memotivasi siswa dalam belajar untuk meraih suatu prestasi yang kita bersama harapkan, merupakan masalah yang sangat kompleks. Demikian juga untuk menghasilkan aksi, yang produktif dan tepat sebagaimana diharapkan oleh orang tua, guru dan lingkungan setempat, sehingga dapat memberi kontribusi kongkrit bagi masyarakat luas. Memang dalam memberi motivasi terhadap siswa tersebut tidak ada aturan-aturan yang sederhana. Oleh sebab itu penyelidikan tentang motivasi, yang korelasinya dengan prestasi dan aksi siswa kiranya guru menjadi peka terhadap kompleksitas masalah ini. Guru dan orang tua hendaknya mengetahui prinsip-prinsip moivasi yang dapat membantu belajar anak, sehingga HERIDITAS, kemampuan siswa dapat berkembang secara maksimal, walaupun tidak ada pedoman khusus.

IV. PENTINGNYA MOTIVASI UNTUK SUATU PRESTASI DAN AKSI
Disinilah sebenarnya letak permasalahan, mengapa sebagian besar orang tua dan juga guru tidak menyadari petingnya suatu motivasi bagi anak yang mempunyai “motif”, apalagi motif-motif tertentu. Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan di muka, Hoy dan Miskel dalam buku Eduational Administration (1982 : 137), mengemukakan bahwa “Motivasi adalah sebagai kekuatan-kekuatan yang komplek, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan ketegangan atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan ke arah pencapaian personal”.
Sedangkan yang berperan (subyek) pelajar atau murid sangat penting. Peran tersebut terdiri dari dua Faktor yang saling berhubungan, yaitu Pertama, adalah kemampuan (ability). Kemampuan ini terdiri dari pengetahuan konsep dan keterampilan seseorang. Faktor kedua adalah motivasi. Fakor ini terdiri dari sikap dan keadaan dimana seseorang berada.
Drs. Wasty Soemantto, M.Pd, dalam bukunya Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, Hal. 82-84, menjelaskan Dua Faktor yang tidak dapat dipisahkan yaitu Hereditas dan Lingkungan. Hereditas atau lebih jelas pewaris atau pemindahan biologis krakteristik individu dari pihak orang tuanya, sedangkan lingkungan adalah lingkungan secara luas, yaitu bersifat Fisiologis, psikologis maupun social-kultural.
Sekali lagi, prestasi seorang sangat ditentukan oleh dua faktor tersebut. Hereditas adalah kemampuan yang didapati anak dari orang tua, dan lingkungan dimana anak itu mengembangkan hereditasnya. Hereditas tanpa Lingkungan? Jelas Hereditas seeorang tidak akan berkembang secara maksimal. Inilah pentingnya Lingkungan seara fisiologis, Psikologis maupun Sosio-cultural.

V. KESIMPULAN REALLIBEL MOTIVASI DAN AKSI
Sebelum disimpulkan “motivasi” prestasi dan aksi yang dapat kita amati dari tingkah laku yang menunjukkan prestasi seseorang, hendaklah kita memperhatikan contoh-contoh tingkah laku yang menunjukkan prestasi seseorang. Lebih lanjut kesimpulan yang kita buat harus dicek lagi dengan mengamati tingkah laku lain yang konsisten, misalnya setelah 1 tahun ada di kelas atau jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai kesimpulan baiklah disampaikan hasil angket yang pernah disampaikan kepada Guru dalam tugas pembelajaran dan siswa sebagai peserta didik, yaitu sebagai berikut:
1. Kepada Guru: “Apakah Anda juga menentukan cara-cara memotivasi Siswa?”
dari hasil angket didapati
Jawaban Jumlah Prosen
Ya 510 262.29
Kadang-kadang 150 77.14
Tidak 40 20.57
700 360

Setiap orang yang melakukan berbagai kegiatan belajar, tentu melakukannya karena ada sesuatu yang mendasarinya. Penggerak perilaku inilah yang akan mempengaruhi hasil proses belajar mengajar yang akan dicapai. Motivasi dari seorang guru atau pendidik bagi siswa adalah “tenaga” yang sangat efektif. Bukan hanya akan mempengaruhi prestasi, tetapi terlebih kepada perilaku seperti yang dicontohkan dalam proses pembelajarannya, yaitu keteladanannya. Oleh sebab itu bagi seorang guru menentukan motivasi sebelum proses pembelajarannya akan sangat efektif dalam pengajarannya. Karena siswa telah dipersiapkan secara fisiologis dan psikologis.
Singgih D. Gunarso menyatakan bahwa motivasi adalah suatu kekuatan atau tenaga pendorong untuk melakukan sesuatu hal atau menampilkan suatu perilaku tertentu (Singgih D. Gunarso, 2004 Hal. 47). Sedangkan Fredick J. Mc. Donald memberi pengertian bahwa motivasi sebagai proses pembelajaran (Learning) sebagai berikut;
“Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory gool reactions” “Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan” (Oemar Hamalik, 2002 : 173).
Dari hasil angket didapatkan hasil 72,8 % guru menentukan motivasi sebelum pembelajaran dimulai, sedangkan yang tidak sama sekali hanya 05,7 %, selebihnya yaitu 21,2 % kadang-kadang.
Selanjutnya untuk melengkapi informasi penggunaan motivasi pada awal pembelajaran dimulai akan lebih menolong apabila kita menyimak hasil angket berikut ini:
2. “Apakah Anda (guru) menentukan bentuk-bentuk pertanyaan?”
Dari angket yang didapat sebagai berikut :
Jawaban Jumlah Prosen

Ya 520 267.43
Kadang-kadang 160 82.29
Tidak 20 10.29
700 360

Demikian halnya dengan menentukan motivasi dan menentukan langkah-langkah sebelum memulai pembelajaran. Menentukan bentuk-bentuk pertanyaan sebelum mengajar adalah salah satu dari langkah dalam pengajaran serta salah satu bentuk motivasi kepada siswa sebelum materi secara keseluruhan dalam satuan pembelajaran itu disampaikan. Maka tidak heran jika hasil angket menunjukkan suatu bukti bahwa guru sangat memperhatikan bentuk-bentuk pertanyaan sebelum mengajar lebih lanjut. Hanya 0,28% yang kadang-kadang menentukan bentuk pertanyaan 22,8% dan selebihnya yaitu 74,2 adalah menentukan bentuk-bentuk pertanyaan.
Bagaimana pentingnya suatu motivasi, keteladanan dan ketaatan kepada siswa yang bermasalah menjadi kebutuhan?
Berikut hasil angketnya :
1. Kepada Siswa “Apakah pentingnya motivasi dari Guru?”
Inilah pentingnya suatu motivasi. Apalagi motivasi itu datangnya dari seorang guru, yaitu seseorang yang bisa “digugu” dan “ditiru”, didengar dan diteladani atau dicontoh. Hasil angket yang menunjukkan bahwa motivasi seorang guru di Sekolah dapat mendorong siswanya untuk ikut aktif dalam kegiatan kerohanian dan dalam pelayanan lainnya di masyarakat. Dari 500 responden dari berbagai sekolah, dan dengan latar belakang agama yang berbeda, diperoleh hasil 330 atau 66% setuju dan hanya 64 atau 12,7% yang tidak setuju. Selebihnya yaitu 106 aau 21,2% tidak menjawab atau tidak mengetahui.
2. Kepada siswa : “Apakah mengajar dengan contoh-contoh, keteladanan dan ketaatan menjawab permasalahan?”
Dari hasil angket didapatkan :
Jawaban Jumlah Prosen
Setuju
Tidak setuju
Abstain/tidak menjawb 446
14
40 321.12
10.08
28.8
500 360

Mengajar dengan contoh dan dalam keteladanan serta ketaatan sehingga menjadi sangat bermakna ketika yang diajar mempunyai permasalahan atau pergumulan. Sehingga materi pelajaran yang disampaikan dengan contoh-contoh nyata serta keteladanan dari seorang guru dapat menyentuh kebutuhan yang sangat hakiki atau mendasar. Permasalahan yang dihadapi oleh siswa, secara khusus siswa kelas II dan III SMP akan menjadi lebih ringan ketika Guru memberi contoh-contoh nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari, terlebih apa yang telah disampaikan dalam pengajarannya telah dilakukan oleh seorang guru tersebut. Kata-kata menjadi hidup dan bermakna bagi siswa serta dapat menjawab permasalahan mereka. J.M.Price, “Syarat yang terpenting bagi seorang guru ialah kepribadiannya sendiri. Sebuah teladan lebih berharga daripada seratus kata nasehat”. Perbuatan seseorang lebih berpengaruh daripada perkataannya.
Ini dibuktikan dari hasil angket yang menyatakan 90,7% setuju bahwa dengan banyaknya permasalahan yang mereka hadapi, materi pelajaran yang disajikan akan sangat efektif dan bermakna bagi permasalahan mereka apabila disampaikan dengan contoh-contoh nyata, dan dalam keteladanan dan ketaatan. Hanya 2% yang tidak setuju dan lainnya yaitu 8% tidak menjawab atau tidak tahu.
Apakah kita sudah memberi motivasi bagi prestasi anak dan mengajar dengan keteladanan dan ketaatan? “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”

VI. PENUTUP
Dalam proses pelajar mengajar, tahap pertama adalah, tahap MOTIVASI. Tahap Motivasi, yaitu saat motivasi dan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar bangkit. Oleh sebab itu kesempatan “emas” ini harus dimaksimalkan oleh seorang Guru sebelum proses pembelajaran lebih lanjut, supaya hasil pembelajaran menjadi efekif.
Penulis sarankan supaya sebelum memulai suatu pembelajaran, khusus pada fase atau proses belajar yang pertama, yaitu motivasi, siswa sadar akan tujuan yang ingin dicapai dan bersedia melibatkan diri dalam proses pembelajaran lebih lanjut, yaitu konsentrasi dan pengolahan dan seterusnya, sampai kepada fase umpan balik, rangkaian langkah-langkah instruksional dan diskripsi singkat di bawah ini akan angat menolong.
Pertama: Guru membimbing movitasi belajar pada siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan instruksional yang ingin dicapai.
Kedua, Guru membuat perhatian siswa terpusat pada tugas belajar yang dihadapi.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyebutkan kegunaan atau manfaat mempelajari
pokok bahasan, sehingga siswa mau belajar dan berminat.
Ketiga, Guru menunjukkan: Buku, alat peraga, dan Media lain yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Keempat, berkaitan dengan aksi atau prilaku yang diharapkan dari hasil belajar, guru harus memberi contoh dan keteladanan serta ketaatan. Materi hendaknya disampaikan dengan contoh-contoh nyata serta keteladan dari seorang guru, sehingga kata-kata yang didengar anak akan hidup dan lebih bermakna bagi siswa.
Apakah kita sudah memberi motivasi bagi prestasi anak dan mengajar dengan keteladanan dan ketaatan? Mari mencobanya lagi, untuk suatu prestasi mendatang!!! Selamat berkarya bagi anak bangsa!!! Semua baktimu akan terukir dalam sanubari.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Bagaimana hubungan antara motivasi dengan hasil belajar?
2. Bagaimana tanggapan saudara mengenai penyataan ini: Motivasi sangat mempengaruhi hasil belajar anak!
3. Apakah saran Anda untuk guru SMP sebelum memulai pembelajaran.
4. Apakah pentingnya motivasi bagi saudara?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar