Pelayanan adalah Kesempatan
Oleh Vic. Timotious Sukarman, S.PAK, M.Th
Pendahuluan
Menurut Kisah 16: 12, Kota Pilipi adalah kota perantauan
orang Roma. Sedikit kisah tentang orang Roma yang di Pilipi, nanum ada sedikit
catatan: mereka pedagang, tetapi juga ada tukang ramal dan pejabat. Mereka
sudah beribadah, tetapi herannya mereka belum percaya kepada Tuhan Yesus. Filipi adalah kota pertama Makadonia yang menjadi sasaran kunjungan Paulus dan
Silas. Ini Kesempatan bagi Paulus untuk memberitakan Injil.
Berbicara tentang pelayanan adalah
kesempatan, kita harus belajar bagaimana Paulus menangkap kesempatan atau
menggunakan kesempatan yang ada, tentu kita harus ingat siapa sebenarnya
penulis Kisah para Rasul.
Penulis Kisah Para Rasul adalah Lukas, seorang Dokter. Ditengah-tengah kesibukan mengobati pasien, mencari uang
dan aksi kemanusiaan, menolong orang dari berbagai penyakit, tetapi kesempatan yang ada tidak pernah
sia-siakan oleh Dr.Lukas. Setiap apa yang dialami dalam berkeliling dari kota
ke kota dan dari desa-ke desa, ia abadikan dan saksikan melalui tulisannya.
Injil Lukas dan Kisah para Rasul yang memuat sejarah pelayanan Rasul Paulus. Khusus dalam pasal 16: 13-18, adalah bagaimana Rasul Paulus berhasil
menangkap , menggunakan kesempatan.
Bagaimana menangkap kesempatan?
Ada ungkapan bijak berbunyi
demikian: "Orang bodoh membuang kesempatan, orang biasa menunggu kesempatan,
orang pintar mencari kesempatan." Dalam pekerjaan Tuhan sangat
penting bagi para pelayan Tuhan untuk menangkap setiap kesempatan memanfaatkan
dan mengunakan untuk memajukan pekerjaan
Tuhan di dunia ini.
Ada beberapa prinsip pelayanan
Paulus yang di Eropa, yang dimulai dari kota Filipi yang bisa kita pelajari. Pertama,
Paulus mencari ”tempat’ sebagai jembatan penghubung untuk menjangkau
orang-orang di Filipi. Ia pergi ke tempat sembahyang Yahudi (sinagoge). Selain
bertemu dengan orang-orang Yahudi, mereka juga berjumpa dengan orang-orang
nonYahudi yang ikut beribadah. Sejumlah orang bertobat termasuk Lidia, seorang
wanita pengusaha dari Tiatira (13-14).
Kedua,
Paulus memanfaatkan dukungan jemaat. Ketika Lidia meminta Paulus dan tim untuk
menginap di rumahnya, mereka menyambut dengan baik. Ini merupakan kesempatan
yang sangat baik, di mana ada orang-orang yang bersedia menjadi partner (rekan)
dalam pekerjaan misi (15). Dalam Perjanjian Baru dicatat banyak nama yang
menjadi partner (rekan sekerja) Rasul
Paulus dalam penyebarluasan berita Injil. Bermula dari rumah Lidia, Paulus
dapat memberitakan Injil di Filipi sehingga Kepala penjara di Filipi dan seisi
rumah percaya kepada Tuhan Yesus dan dibaptis (Kisah 16: 19-34).
Ketiga,
siap menghadapi tantangan. Dalam pekerjaan Tuhan, cepat atau lambat pasti akan
ada tantangan yang dihadapi. Kali ini Iblis memakai roh tenung untuk mengganggu
pelayanan Paulus dan Silas (16-17). Memang apa yang dikatakan roh tenung itu
benar dan mengkonfirmasikan pelayanan Paulus. Namun roh jahat tidak dapat
ditolerir karena mereka tidak mau percaya dan menyembah Yesus. Paulus akhirnya
mengusir roh jahat tersebut (18).
Menurut Nats di atas ada
beberapa hal yang dilakukan dalam menangkap kesempatan, yaitu: (1) Berkeliling dari kota ke kota (Bandingkan Bagaimana Tuhan Yesus memulai
pelayanannya : ( Matius 9: 35) Ia berkeliling
ke semua kota dan Desa. (2) Mencari tempat
sembahyang /Rumah Ibadah orang Yahudi. (3) Berbicara
(mengajar), bersaksi, membaptis dan mengusir roh tenung.
Adapun hasil yang didapat adalah:
- Menemukan orang yang membutuhkan keselamatan
- Tuhan membuka hati Lidia, sehingga menerima Paulus di rumahnya.
- Melalui Lidia banyak orang percaya dan banyak orang yang dibaptis.
Mari kita
belajar dari prinsip pelayanan Paulus di atas untuk kita terapkan pada konteks
pelayanan kita. Tangkaplah setiap kesempatan pelayanan sebaik mungkin untuk
kemajuan pemberitaan Injil. Jangan lupa untuk mengembangkan kemitraan dengan
orang yang punya hati untuk melayani. Terus dekati, lakukan pendekatan dengan
bahasa dan budaya mereka. Ikutkan dalam setiap kesempatan pelayanan. Ajak untuk
memikirkan akan kebutuhkan jemaat. Ubah cara pandang kita, bahwa Tuhan
bisa memakai siapa saja, dengan latar belakang atau masa lalu yang baik, maupun
buruk.
Dalam
pekerjaan Tuhan sangat penting bagi para pelayan Tuhan untuk menangkap setiap
kesempatan untuk memajukan pekerjaan Tuhan di dunia ini. Tunggu kapan lagi.
Tanda-tanda hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua sudah dekat.
Hal
penting yang menjadi perenungan adalah bahwa: Pelayanan bagi orang percaya
adalah kehendak Tuhan, pelayanan adalah panggilan, bahkan pelayanan adalah hal
yang utama sepanjang hidup ini.
Berdasarkan
pemahaman
tentang pelayanan di atas, kita disadarkan, bahwa pelayanan adalah kesempatan
untuk hidup lebih bermakna. Maka
jangan sia-siakan kesempatan ini, mulailah
setapak dengan melayani pekerjaan Tuhan. Rasul Paulus berkata: ”Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab
kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”
(I Kor.15:58).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar