Minggu, 24 Maret 2013



Rumah Kebun Organik

“Karang Kitri”

Oleh: Ev. Timotius Sukarman, S.PAK, M.Th

 

 

RUMAH KEBUN “Karang Kitri” Organik bisa jadi menjadi pilihan pemilik setiap  rumah tangga. Mereka  akan lebih  senang ketika pulang kerja atau  menikmati hari libur di rumah.  Suasana akan nyaman, segar dengan teras dan halaman yang  didominasi tanaman sayuran, pohon buah-buahan   yang tidak terlalu rindang.
Konsep rumah kebun  pada umumnya bangunan rumah dibuat lebih kecil, dibanding dengan luas tanahnya, bagus  dan mahal. Barang dan  tanaman pun yang mahal-mahal dan lokasinya di kota besar seperti di Bandung dan Bogor.  Namun menurut saya, untuk kota Salatiga dengan 4 Kecamatan,  khususnya kecamatan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo RT 01 RW 05  Bancaan Salatiga, Rumah Kebun masih menjadi impian setiap pemilik rumah, apalagi jika sisa tanah yang  dibangun rumah masih cukup, dengan udara yang masih sejuk dan kesediaan air yang cukup.  Tak ayal, dengan lahan hijau yang tidak terlalu  luas, kualitas hidup pun lebih terjamin.
Konsep rumah kebun sebenarnya merupakan pemanfaatan lahan yang ada di sekitar rumah tempat tinggal dimaksimalkan supaya mendapatkan nilai lebih. Tren rumah kebun pun sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun hanya sebagian kecil yang memulainya. Kalau dulu ada istilah, “tanaman obat keluarga”,  nanum sekarang kebun bukan hanya untuk tamanan obat, tetapi menjadi kebun sayuran dan bahkan buah-buahan. Penghuni rumah juga dapat menanam berbagai jenis tanaman lain berikut dengan elemen pelengkapnya. Tak jarang, sejumlah orang mengaplikasikan gazebo di kebun tersebut. Lokasi rumah kebun biasanya terdapat di Kota besar seperti Bandung atau kawasan berhawa sejuk, namum seiring perkembangan zaman, saat ini rumah kebun dapat diaplikasikan di kota-kota kecil seperti di Salatiga yang udaranya tidak jauh berbeda dengan udara di Bandung dan Bogor.
Pemanfaatan rumah kebun tidak hanya berfungsi sebagai penyalur sirkulasi udara yang baik untuk rumah dan penghuninya. Bagi sejumlah pemilik rumah kebun, banyak yang menjadikan area kebunnya sebagai mata pencaharian baru. Misalnya, pohon-pohon produktif pembibitan buah dan sayuran,  kebun  sayuran yang   hasilnya dapat dijual. Bagi Anda yang gemar memelihara ikan, diantara tanaman buah atau sayuran dapat di buah kolam dengan media plastik atau terpal. Tanah galian kolam diangkat untuk media dalam pot. Saat  panen hasilnya bisa dijual pada pedagang ikan atau ke konsumen langsung dengan harga lebih tinggi. Pemanfaatan lain, area kebun dapat juga sebagai sarana santai di rumah dan pembelajaran bagi anak-anak kita di kemudian hari.
Sebelum mengaplikasikan rumah kebun, ada beberapa pertimbangan yang patut Anda perhatikan, yang pertama adalah lahan, kedua  air dan kelembaban udara, serta tanaman yang cocok untuk daerah tersebut. Lahan menjadi penting sebab konsep ini sebetulnya memang membutuhkan lahan yang luas. Unsur pendukungnya pun tidak hanya berkaitan dengan tanaman-tanaman biasa saja, dalam hal ini si pemilik dapat memilih jenis tanaman yang dapat menghasilkan, seperti jenis tanaman sayuran, tanaman buah dalam pot, anggrek, stroberry. Tanaman-tanaman tersebut dapat diperbanyak sehingga jadi seperti kebun anggrek, kebun stroberry dan kebun sayuran. Unsur pelengkap lain bisa ditambahkan kolam ikan dan gazabo untuk pengunjung dan jika perlu atau patung. Tapi dengan catatan, penataannya harus ideal, sesuaikan dengan luas tanah dan jenis tanaman.
Hal penting kedua adalah iklim yang ada di wilayah tersebut. Sebab berhubungan dengan jenis tanaman apa yang tepat diletakkan di kebun tersebut.  “Karakter tanaman tentu berbeda-beda, ada yang cocok di iklim dingin ada juga yang tidak”. Pada umumnya  udara di Salatiga masih sejuk,  dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Salatiga terletak pada dataran tinggi (  600 meter  di atas permuukaan laut), dengan udara yang sejuk. Dikelilingi dengan beberapa gunung ( Gunung merbabu, Telomoyo dan Gunung Gajah Mungkur). Disetiap pinggir kota masih banyak kebun dengan tanaman keras dan hamparan sawah dengan aliran irigasinya maupun tadah hujan. 
Yang terakhir adalah kesediaan air. Air bagi tanaman adalah  kebutuhan pokok. Jika lahan sudah tersedia air, berarti rumah kebun telah  ideal bagi tanaman yang ada di kebun tersebut. Bisa jadi dengan kesediaan air yang cukup, iklim atau udara disekitar kebun dapat diabaikan, karena dengan tersedianya air, bisa dengan Green House, Need house, tabula pot mulsa  plastik yang lebih presentatif. Jika curah hujan kurang,  penyiraman tanaman pun bisa maksimal.
Hal penting yang harus didahulukan sebelum memulai membuka rumah kebun adalah apakah anggota  dalam satu rumah, ada satu atau lebih mempunyai hobby  berkebun,  misalnya sang nyonya rumah atau salah satu anaknya. Jika tidak ada,  jangan melangkah satu langkah pun untuk memulai apalagi bermimpi punya kebun diantara rumah Anda.
Rumah kebun juga bisa dilengkapi dengan binatang biaraan, binatang ternak  seperti kambing, kelinci,  dan ayam kate, ayam petelur dengan sekala keluarga (kurang dari 100 ekor). Dengan demikian Rumah Kebun Organik yang selama ini kita idam-idamkan niscaya akan terwujud.  Binatang ternak bisa makan sisa-sisa hasil tanaman yang tidak terjual dan ternak dapat menghasilkan kompos (pupuk kandang), untuk penyubur  tanaman.  Air ikan dalam kolam dan ikan busuk serta  pepaya yang sudah tidak layak dikonsumsi bisa diprementasi dengan gula aren atau gula jawa dan tetes tebu akan  menjadi pupuk yang dapat menyuburkan hampir semua tanaman.
Sedangkan pengendalian hama tanaman, misalnya ulat, semut dan jamur  dapat cegah atau dibasmi secara sederhana dengan air sirih dan sabun deterjen, dengan cara disemprotkan pada tanaman satu minggu satu kali. Tunggu apa lagi?
Permasalahan yang terjadi pada umumnya adalah pemilik rumah kurang memahami tata cara berkebun buah dan sayuran dan malas dalam menggunakan waktu senggang. Sehingga banyak  lahan kosong yang  tidak dimaanafaatkan secara maksimal. Tak ayal,  jika ada tanaman pun tumbuh tidak bagus, seperti rumah tidak ada penghuninya.  Alasan tidak ada waktu merupakan aplikasi dari kemalasan yang tanpa alasan, karena Tuhan kasih waktu cukup untuk kita.  Jika hanya kurang memahami tata cara bertanam, banyak buku-buku penuntun dan pengalaman orang lain menjadi guru dan teladan. Yang penting ada kemauan. Namun jika tidak ada kemauan,  parti tidak ada jalan. 
Kepada para pembaca yang tertarik ingin memanfaatkan lahan pekarangan disekitar rumah secara maksimal menjadi rumah kebun, ada tanaman buah-buahan dan sayuran dapat kunjungi Google : ketik Rumah Kebun  atau langsung ke kebun kami, niscaya kebutuhan tanaman buah maupun sayur-sayuran pada kebun  Anda ada pada kami.  Apabila lokasi atau tempat tinggal Anda kesulitan air bersih, saya akan membantu mencarikan sumber atau aliran air bawah tanah, sehingga rumah kebun Anda tidak ada masalah ketika menghadapi musim kemarau panjang.  Tanaman akan tetap tumbuh dengan subur dan panen setiap saat. Semoga bermanfaat.  Selamat Mencoba!

Alamat Lengkap:
Bancaan  RT 01 RW 05, Sidorejo,  Salatiga.
Hp. 085229616816

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabulampot

Sekilas Tips Perawatan Tabulampot
Budidaya tanaman buah dan sayuran dalam pot (tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan / keuntungan terutama bagi penghobi tanaman buah yang tinggal di daerah perkotaan, diantaranya :
  1. Pemanfaatan lahan atau halaman sempit
  2. Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman
  3. Berfungsi sebagai tanaman hias
  4. Dapat diatur masa berbunga dan berbuah
Merawat tabulampot kadang membutuhkan seni tersendiri dan pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena masing-masing tanaman memiliki karakteristik berbeda. Jadi perlakuannya juga berbeda
Pada kesempatan ini kami akan sampaikan  pengalaman berapa pengalaman yang selama ini yang mungkin sudah dipahami oleh sebagian besar petani di Indonesia.
Seperti kami sebutkan diatas, masing-masing tanaman memiliki karakteristik yang berbeda. Jadi disetiap  jenis tanaman kami akan menyajikan tips tersendiri untuk masing-masing tanaman. Berikut kami  akan menyajikan tips perawatan tabulampot secara umum, bertanam sayuran  dengan mulsa  plastik,  perawatan, pemeliharan tanaman dan pengendalian hama pada tanaman buah dan sayuran. Bagi Anda yang ini memulai dapat melihat daftar tanaman yang telah ada pada kebun kamu, baik yang sudah berbuah maupun  yang masih dalam pembibitan. Mengenai harga dapat berubah sewaktu-waktu.
            Beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum mumulai Rumah Kebun adalah sbb:
1.    Media Tanam
Ada beberapa alternatif media tanam. Di  rumah kebun kami biasa menggunakan campuran tanah, pupuk kandang (kambing) dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Sekam padi gunanya lebih pada penggembur tanah, disamping kalau sudah hancur bisa jadi pupuk juga. Jadi kalau sekam tidak tersedia, campuran tanah dan pupuk saja juga bisa. Yang penting, media gembur atau bersifat forous.
2. Pemilihan
Pemilihan ukuran pot disesuaikan dengan ukuran bibit yang akan ditanam. Jika bibit masih berukuran kecil, gunakan pot kecil. Tujuannya adalah, disamping menyangkut estetika, penggunaan ukuran pot yang bertahap, nantinya akan memudahkan dalam penggantian media tanam. Maksudnya, pada saat media tanam sudah waktunya ditambah atau diganti, dapat dilakukan bersamaan dengan penggantian pot ke ukuran yang lebih besar.
3. Penyiraman
Penyiraman dapat dilakukan setiap hari kecuali media tanam masih basah. Penyiraman bisa pagi atau sore. Tapi sebaiknya, jika pagi (sebelum jam 8 pagi) ya pagi terus, kalau sore (setelah jam 4 sore) ya sore terus.
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali, atau minimal dua kali setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau. Pakailah selalu pupuk organik. Gunakan pupuk kimia secara bijak. Artinya, penggunaan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan, seperti pada proses pembungaan/pembuahan yang memerlukan pupuk (unsur hara mineral makro) P dan K yang tinggi, serta pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Ca, Mg, Mn, Zn, Fe dll. Unsur Mg misalnya, sangat mempengaruhi pembentukan klorofil tanaman, sehingga fotosintesis berjalan optimal. Selain itu Mg juga berfungsi sebagai katalisator penyerapan unsur P dan K.
5. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk ; pembentukan tajuk baru, pemeliharaan, produksi dan peremajaan. Jadi dengan demikian, tanaman memerlukan beberapa tahap pemangkasan. Pada tanaman yang masih kecil, pemangkasan diperlukan untuk membentuk pencabangan. Pemangkasan pemeliharaan diantaranya memangkas cabang / tunas air dan cabang bagian dalam yang tidak terkena matahari langsung. Pemangkasan produksi diantaranya lebih berhubungan dengan tanaman yang memerlukan pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Sementara pemangkasan peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua atau tanaman sudah terlalu besar untuk ukuran tabulampot.
6. Pembungaan/Pembuahan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merangsang pembungaan, seperti pemupukan, stress air, pelukaan dan pemberian zat pengatur tumbuh. Di Sri Wijaya Tani sebenarnya jarang dilakukan perlakuan untuk merangsang pembungaan karena hanya dengan pemupukan rutin pun seringkali sudah cukup. Namun jika memang diperlukan kami lebih memilih melakukan perlakuan pemupukan. Dan bahkan kami tidak merekomendasikan cara lain. Alasannya, cara-cara selain pemupukan memerlukan keterampilan lebih.
7.  Perlakuan pemupukan dilakukan dengan cara :
  1. Sebelum dilakukan perlakuan, minimal 1 bulan sebelumnya tanaman telah diberi asupan yang cukup berupa pupuk organik. Pupuk organik yang diberikan bisa berupa pupuk organik murni seperti pupuk kandang atau kompos, bisa juga pupuk organik buatan yang tersedia dipasaran.
  2. Pastikan tanaman telah cukup umur dan tanaman benar-benar dalam keadaan sehat yang ditandai dengan pencabagan merata, warna daun hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.
  3. Pastikan juga tanaman tidak sedang berpucuk/berdaun muda.
Setelah syarat-syarat 1 sampai 3 dipenuhi, perlakuan pemupukan untuk merangsang pembungaan dapat dilakukan dengan cara :
  • Berikan pupuk (unsur hara mineral makro) dengan kandungan Fosfor dan Kalium yang tinggi.
  • Jika pupuk yang digunakan tidak mengandung unsur mineral mikro, tambahkan unsur hara mineral mikro seperti Ca, Mg, Zn, dan lain-lain sebagai pelengkap.
  • Jika tanaman sudah mengeluarkan bunga, berikan pupuk dengan kandungan K yang lebih tinggi.
  • Sampai buah matang, ulangi pemberian pupuk berkandungan K yang cukup. Dengan demikian akan diperoleh buah yang lebih besar dan manis.
8.   Pengendalian Hama
Untuk menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit, dapat saja dilakukan penyemproran anti hama / penyakit secara rutin. Tapi gunakanlah anti hama / penyakit organik.
9.  Penempatan Tanaman
Tempatkan tanaman di lokasi yang mendapat sinar matahari langsung minimal 8 jam per
hari.

Apakah anda memiliki pekarangan kecil di rumah, namun bingung hendak menanam apa ? Kami sarankan untuk  mencoba  bertanam sayur mayur di perkarangan Anda. Disamping membantu GO GREEN, (penghijauan),  bertanam sayuran dapat menjadi sumber kebutuhan sayur dan  terdapat keuntungan-keuntungan lainnya, adalah sbb :
  1. Salah satu bentuk penyaluran hobi,
  2. Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri.
  3. Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya, karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin dan lebih banyak menggunakan pupuk organik.
  4. Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih mencintai Alam, sebagai pembelajaran bagi anak-anak.
  5. Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok naik, menanam sayur mayur di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam rumah tangga,  bahkan kalau hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar
 Ada beberapa jenis sayuran yang dapat ditanam dipekarangan , antara lain ;

  1. Sayuran buah seperti cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat, buncis,kacang panjang, terong , mentimun , dan pare.
  2. Sayuran daun seperti kangkung, caisim, bawang daun, bayam, kubis, kemangi, seledri, selada,  dan sawi.
  3. Sayuran bunga seperti kol, brokoli dan bunga papaya
  4. Sayuran umbi seperti wortel, kentang, bawang merah, bit, bawang putih, bawang bombay, dan lobak serta tanaman bumbu dan empon-emponan seperti temu kunci, kencur, serai, lengkuas dan kunyit yang masih termasuk tanaman sayuran umbi .

Penanaman Vertikultura, Tanam secara Bertingkat
            Penanaman jenis ini sangat bermanfaat dan hemat jikalau kita hidup di daerah yang berpenduduk padat Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu vertical dan culture. Di bidang pertanian, pengertian verticulture adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau beringkat. Suatu teknik atau cara budidaya tanaman semusim (khusunya sayuran) pada lahan terbatas yang diatur secara bersusun menggunakan bangunan/tempat khusus atau model wadah tertentu dengan menerapkan paket teknologi maju, serta komoditas yang diusahakan bernilai ekonomi tinggi.



 Kelebihannya adalah:
Keuntungan Pertama, Lahan yang minimalis dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada.  Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bambu. 
Keuntungan yang kedua adalah anti banjir, karena mudah dipindahkan, kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah banjir.
Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain 
seledri, 
selada, 
kangkung, 
bayam atau 
kemangi. 
Pohon cabai, 
tomat, atau 
terong, juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. 
Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.

TANAMAN BUAH

PENANGANAN BIBIT TANAMAN

Sebelum pemesanan bibit langkah awal menyiapkan terlebih dahulu media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Jika tidak tersedia sekam padi, media tanam cukup berupa campuran tanah dan pupuk. Yang penting diperhatikan, media tanamnya harus gembur (porous) agar air siraman menyerap sempurna / mengalir lancar. Ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman. Dasar pot harus diberi lubang yang cukup agar tidak terjadi genangan air di pot dasar. Siram dengan air sampai media benar-benar basah.
Untuk sementara waktu letakan tanaman ditempat yang teduh/naungan (missal dibawah paranet atau dibawah pohon besar) sampai tanaman terlihat benar-benar segar (mungkin butuh waktu  beberapa hari atau minggu).
Setelah tanaman benar-benar segar dan sehat pindahkan ketempat dimana matahari cukup. Rata-rata tanaman membutuhkan sinar matahari minimal 6 – 8 jam per hari. Untuk selanjutnya tinggal perawatan rutin seperti ; Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sekali, atau minimal 2 kali setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau.
Saran : hindari pemakaian pupuk kimia. Gunakam selalu pupuk organic seperti pupuk kandang dan kompos. Gunakan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar