Minggu, 24 Maret 2013



Cara Cari Mata air
Air bawah tanah atau air dalam tanah sebenarnya sama halnya dengan darah dalam tubuh manusia. Setiap ujung tubuh manusia, kecuali rambut dan kuku pasti ada kandungan darah.Walaupun demikian tidak berarti setiap bagian tubuh merupakan sumber darah atau tempat darah mengalir. Contoh,  sekalipun tubuh kita dibagian bawah (kaki) apabila kena pisau atau paku, tentu keluar darah, namun bukan berarti disitu sumber atau aliran darah (yang disebut  nadi). Tetapi jika kebetulan yang kena pisau atau paku adalah diurat nadinya, walaupun luka kecil tubuh bisa kehabisan darah dan jika hal itu tidak segera di tangani secara medis, akan menyebabkan kematian.
Demikian halnya dengan air dalam tanah. Setiap bagian tanah dimanapun dan sebenarnya kapanpun (musim kemarau atau penghujan), jika kita menemukan “urat nadi” sumber air atau aliran air dalam tanah, walaupun musim kemarau air tidak akan habis, walaupun mungkin kapasitas air akan berkurang.
Itulah yang saya katakan bahwa “Air bawah tanah mudah dan murah”.Mudah karena dimana ada tanah, disitu ada air, walaupun  harus dicari. Murah, karena tidak harus mengeluarkan uang yang banyak untuk mendapatkan ”sumber air”. Kepastian untuk mendapatkan sumber air pun terjamin.Tidak ragu-ragu untuk menggalinya, apalagi dengan bor, yang harus tepat pada aliran air yang ada.
Saya selalu berusaha mendapatkan  aliran air atau sumber air dicari bukan hanya dari satu jalur atau satu aliran, tetapi usahakan mendapatkan 2 atau lebih sumber air. Dengan demikian disamping  ada kepastian mendapatkan air, juga kapasitas air cukup untuk kebutuhan kita, bahkan dapat membaginya dengan orang lain. Saya sudah mencobanya diberbagai tempat, dan  berhasil.
Bagaimana untuk mendapatkan Air bawah tanah yang mudah dan murah? Melalui tulisan ini, saya akan kemukanan beberapa hal yang merupakan pengalaman dan ketrampilan saya, yang mungkin juga sudah dimiliki oleh banyak orang, sebab hal ini sebernarnya bukan hal yang baru.  Namun tidak ada salahnya saudara untuk mencobanya, seperti beberapa teman di berbagai pulau  setelah membaca  Blogs saya yang dapat diakses melalui Google dengan mengetikkan : “Cari Air Bawah Tanah”

Mudan dan Murah
Mudah dalam mendapat air dan murah harganya karena, peralatan untuk mendapatkan sumber air dalam tanah, saya hanya memakai 2 (dua) potong lidi, dan kedua tangan, lalu berjalan mencari lokasi dimana sumur akan digali atau dibor. Caranya adalah sebagai berikut:
1.      Siapkan 2 Lidi, karet gelang, benang atau kawat.  Kedua lidi dipotong sama panjang, dan ikat ujungnya dengan karet gelang, kawat atau benang.    (Tidak ada lidi bisa dengan kayu, ranting atau tembaga).
2.      Pangkal kedua lidi dipegang dengan kedua tangan  terbuka. Letakkan pada antara ibu jari dengan telunjuk kemudian digenggam dengan rilek sambil dirorong kerapat. Kedua tangan dipinggang.
3.      Letakan kedua tangan yang telah memegang lidi tersebut pada pinggang. Arah ujung lidi yang telah diikat pada posisi datar di depan perut. (Lihat Gambar )
4.      Berjalan maju maupun mundur, dengan posisi lidi tetap dipegang dengan posisi mendatar.
5.      Pusatkan perhatian pada tanah yang dilalui, sambil merasakan getaran ujung kedua lidi yang ikat dengan karet gelang, kawat atau tali lainnya.
6.      Apabila ada tarikan ke bawah atau ke atas pada ujung lidi, maka itu tandanya dibawah tanah yang dilalui ada aliran atau sumber air. Maka untuk memastikannya, coba mundur satu atau dua langkah dan maju dua langkah sambil tetap memegang ujung lidi. Jika ada tanda-tanda mata air, maka jika kita berjalan satu atau dua langkah ke belakang, ujung lidi akan turun, dan sebaliknya jika kita bergerak maju, maka ujung lidi akan bergerak ke atas.
7.      Jika benar tanda-tanda itu semakin kuat, yaitu dengan tarikan ke bawah atau ke atas pada ujung lidi, berarti ada sumber air atau aliran air bawah tanah. Tandai atau berilah garis dimana tanah dilalui, persis di bawah lidi yang naik atau turun. (Lihat gambar  di atas!)


 
Langkah  berikutnya,  cari dari arah yang berlawanan.  (Gerakan sama dengan point  4 s/d 6). Cari sampai menemukan hal yang serupa, dengan berpindah-pindah tempat, namun tetap arah berlawanan dengan yang telah ditandai.Jika tidak ditemukan atau tidak ada tanda-tanda, usahakan cari tempat yang lain, karena sumber air itu hanya satu arah.

8.      Jika langkah ke 8 (delapan) ada tanda-tanda seperti pada point 7, maka lakukan  hal yang sama dengan langkah-langkah pada point 7, dan tandai dengan garis. (Pada akhirnya kedua garis untuk tanda adanya suber air bawah tanah tersebut akan bertemu).  Lihat gambar di atas!
9.      Pusatkan pada pertemuan kedua garis tersebut dan lakukan hal yang sama seperti pont 7 secara berulang-ulang, dan dari posisi yang berbeda ikuti garis-garis tersebut. Baik juga jika gerakan melingkar dari pertemuan kedua garis tersebut untuk mengetahui berapa banyak dan besarnya aliran air dalam tanah. Bisa jadi ada dua atau tiga sumber pada tempat tersebut.





Kedalaman Sumberf AIR

Untuk mengetahui kedalaman sumber air bawah tanah tersebut, dengan berdiri pada pertemuan garis atau pertemuan sumber air yang telah dideteksi sebelumnya. Caranya adalah sebagai berikut:
1.      Berdiri pada pertemuan garis atau pertemuan sumber air dengan posisi lidi tetap dipegang dan ditempelkan pada kedua pinggang dengan posisi mendatar. Ujung kedua lidi pastikan dengan posisi mendatar menghadap ke depan. Jika benar disitu telah ditemukan sumber air, maka gerakan lidi akan ke atas. Semakin besar dan dangkalnya sumber air, maka gerakan ke atas dari ujung lidi akan semakin keras atau cepat ke atas.
2.      Hitunglah dengan hitungan: satu, dua, tiga dan seterusnya sampai posisi ujung lidi berdiri tegak persis di muda atau wajah kita, atau posisi lidi tegak lurus. Sampai hitungan ke berapa, lidi tersebut pada pososi tegak lurus. Misalnya : “10” (sepuluh), maka kalikan dengan 1 Meter panjang. ( 10 X 1 Meter= 10 Meter)maka akan dapat diperkirakan bahwa kedalaman sumber air bawah tanah tersebut kira-kira 10 Meter. Jika masih ragu-ragu, cobalah sekali lagi dengan langkah yang sama seperti ke 1.
3.      Tanda pada pertemuan sumber air yang telah diukur kedalaman tersebut dengan kayu berdiri tegak, supaya nanti pada waktu menggali atau mengebor tidak tidak salah tempat . Jika kurang percaya, coba pada lain hari dengan cara yang sama. Maka akan didapatkan hal yang sama.  Bukan hanya pada hari lain, pada bulan atau tahun berikut pun tidak akan berubah posisi sumber air tersebut.  Bahkan pada musim kemarau pun sumber air pada tempat tersebut tidak berubah.


Sumur  BORatau gali biasa
Cara mendapatkan sumber air seperti yang telah saya  jelaskan diatas, berlaku untuk sumur di gali manual ataupun dengan mesin bor manual maupun dengan mesin (Mesin sedang maupun besar).  Memang membuat sumur dengan menggali secara manual kelihatan lebih mudah, karena diameter lebih besar (80 s/d 100 cm). Namun jangan kuatir dengan hasil temuan ini, walaupun akan dibor, sumber air yang telah ditemukan dengan lidi tadi ,  seperti pertemuan dua garis. Pada titik tersebut sebagai pedoman bahwa disitu pusat atau bertemunnya dua mata air. Maka setelah ditemukan sumber air yaitu pertemuan kedua garis yang menandai adanya pertemuan dua mata air harus diberi tanda, dipatok atau diberi “anjir” supaya dalam penggalian tepat. Apalagi jika menggali dengan mesin bor yang diameternya hanya 2 s/d 4 inci.
Bagaimana dengan memakai daun, garam ataupun alat yang lain? Apakah mengalami kesulitan dalam mendapatkan mata air?  Tentu tidak, hanya untuk memastikan sumber air ataupun hanya resapan ataupun genangan air dalam tanah tidak bisa dibedakan. Apalagi untuk mengujinya hanya pada tempat tersebut dan tidak bisa dicari arah sumber air dari mana dan  ke mana arah air. Kemungkinan besar  akan mengalami kusulitan jika akan membuat sumur (terutama bor) pada tempat yang telah ditemukan dengan cara tersebut (daun, atau alat yang lain) karena tidak ada kepastian sumber air yang didapat, dan bertemunya satu atau dua sumber air di bawah tanah. Maka tidak  heran jika  musim penghujan banyak tetapi menjelang kemarau air semakin habis.Itu berarti air yang didapat dalam penggalian atau pengeboran bukan sumber atau aliran air, tetapi resapan, genangan atau hanya satu jalur atau sumber air  saja.
Khusus pengeboran, jika selisih 10 sampai 12cm dari sumber yang sebenarnya maka air yang  didapatkan  hanya sedikit, karena hanya resapan. Sampai kedalaman 100 s/d 150 meterpun kalau memang tidak tepat pada sumber,  tidak  mendapatkan air yang cukup. Tetapi sebaliknya, dengan 20 s/d 30 meter, jika tepat, air yang keluarkan akan banyak dan tidak akan habis walaupun musim kemarau.
Cara  pas, mudah dan murah untuk mendapatkan sumber air dalam tanah gunakan cara-cara diatas.  Percayalah setiap tanah dimanapun, dibawah pasti ada air.Hanya kedalaman yang harus dipertimbangan.  Untuk mendapatkan mata air bawah tanah, ternyata mudah dan murah yaitu dengan alat dan cara yang sudah saya paparkan. Malah sampai kepada kedalaman mata air tersebut, sehingga dapat menjadi pertimbangan apakah akan dibor (bor manual maupun dengan mesin) atau cukup dengan menggali secara manual.
Apakah akan menggali sumur pada tempat dan  kedalaman yang belum pasti? Apa cari ditempat lain yang lebih dangkal dan sumber airnya pasti dan bukan hanya dari satu sumber saja?. Siapapun tidak akan spekulasi jika telah mengetahui yang pasti. Apalagi mudah dan murah!! Selamat mencoba! Pasti bisa.[1]



[1]Pernah dimuat di Harian Suara Merdeka pada Laporan Utama, Hari Minggu, Tgl. 07 Oktober 2012 hal. 4 Dengan Judul DETEKSI DENGAN LIDI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar