Rumah Kebun Organik
“Karang Kitri”
Oleh: Ev. Timotius Sukarman, S.PAK, M.Th
RUMAH KEBUN “Karang Kitri” Organik bisa jadi menjadi pilihan pemilik setiap rumah tangga. Mereka akan lebih
senang ketika pulang kerja atau menikmati
hari libur di rumah. Suasana akan nyaman,
segar dengan teras dan halaman yang didominasi
tanaman sayuran, pohon buah-buahan yang
tidak terlalu rindang.
Konsep rumah kebun pada umumnya bangunan rumah dibuat lebih kecil,
dibanding dengan luas tanahnya, bagus dan
mahal. Barang dan tanaman pun yang
mahal-mahal dan lokasinya di kota besar seperti di Bandung dan Bogor. Namun menurut saya, untuk kota Salatiga dengan
4 Kecamatan, khususnya kecamatan
Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo RT 01 RW 05
Bancaan Salatiga, Rumah Kebun masih menjadi impian setiap pemilik rumah,
apalagi jika sisa tanah yang dibangun
rumah masih cukup, dengan udara yang masih sejuk dan kesediaan air yang cukup. Tak ayal, dengan lahan hijau yang tidak
terlalu luas, kualitas hidup pun lebih
terjamin.
Konsep rumah kebun sebenarnya merupakan
pemanfaatan lahan yang ada di sekitar rumah tempat tinggal dimaksimalkan supaya
mendapatkan nilai lebih. Tren rumah kebun pun sebenarnya sudah ada sejak dulu,
namun hanya sebagian kecil yang memulainya. Kalau dulu ada istilah, “tanaman
obat keluarga”, nanum sekarang kebun
bukan hanya untuk tamanan obat, tetapi menjadi kebun sayuran dan bahkan buah-buahan.
Penghuni rumah juga dapat menanam berbagai jenis tanaman lain berikut dengan
elemen pelengkapnya. Tak jarang, sejumlah orang mengaplikasikan gazebo di kebun
tersebut. Lokasi rumah kebun biasanya terdapat di Kota besar seperti Bandung
atau kawasan berhawa sejuk, namum seiring perkembangan zaman, saat ini rumah
kebun dapat diaplikasikan di kota-kota kecil seperti di Salatiga yang udaranya
tidak jauh berbeda dengan udara di Bandung dan Bogor.
Pemanfaatan rumah kebun tidak hanya berfungsi
sebagai penyalur sirkulasi udara yang baik untuk rumah dan penghuninya. Bagi
sejumlah pemilik rumah kebun, banyak yang menjadikan area kebunnya sebagai mata
pencaharian baru. Misalnya, pohon-pohon produktif pembibitan buah dan
sayuran, kebun sayuran yang hasilnya dapat dijual. Bagi Anda yang gemar
memelihara ikan, diantara tanaman buah atau sayuran dapat di buah kolam dengan
media plastik atau terpal. Tanah galian kolam diangkat untuk media dalam pot.
Saat panen hasilnya bisa dijual pada
pedagang ikan atau ke konsumen langsung dengan harga lebih tinggi. Pemanfaatan
lain, area kebun dapat juga sebagai sarana santai di rumah dan pembelajaran bagi
anak-anak kita di kemudian hari.
Sebelum mengaplikasikan rumah kebun, ada
beberapa pertimbangan yang patut Anda perhatikan, yang pertama adalah lahan,
kedua air dan kelembaban udara, serta
tanaman yang cocok untuk daerah tersebut. Lahan menjadi penting sebab konsep
ini sebetulnya memang membutuhkan lahan yang luas. Unsur pendukungnya pun tidak
hanya berkaitan dengan tanaman-tanaman biasa saja, dalam hal ini si pemilik
dapat memilih jenis tanaman yang dapat menghasilkan, seperti jenis tanaman sayuran,
tanaman buah dalam pot, anggrek, stroberry. Tanaman-tanaman tersebut dapat
diperbanyak sehingga jadi seperti kebun anggrek, kebun stroberry dan kebun
sayuran. Unsur pelengkap lain bisa ditambahkan kolam ikan dan gazabo untuk
pengunjung dan jika perlu atau patung. Tapi dengan catatan, penataannya harus
ideal, sesuaikan dengan luas tanah dan jenis tanaman.
Hal penting kedua adalah iklim yang ada di
wilayah tersebut. Sebab berhubungan dengan jenis tanaman apa yang tepat
diletakkan di kebun tersebut. “Karakter tanaman
tentu berbeda-beda, ada yang cocok di iklim dingin ada juga yang tidak”. Pada
umumnya udara di Salatiga masih
sejuk, dibandingkan dengan kota-kota
lainnya. Salatiga terletak pada dataran tinggi (
600 meter
di atas permuukaan laut), dengan udara yang sejuk. Dikelilingi dengan beberapa
gunung ( Gunung merbabu, Telomoyo dan Gunung Gajah Mungkur). Disetiap pinggir
kota masih banyak kebun dengan tanaman keras dan hamparan sawah dengan aliran
irigasinya maupun tadah hujan.
Yang terakhir adalah kesediaan air. Air bagi
tanaman adalah kebutuhan pokok. Jika
lahan sudah tersedia air, berarti rumah kebun telah ideal bagi tanaman yang ada di kebun tersebut.
Bisa jadi dengan kesediaan air yang cukup, iklim atau udara disekitar kebun
dapat diabaikan, karena dengan tersedianya air, bisa dengan Green House, Need house,
tabula pot mulsa plastik yang lebih
presentatif. Jika curah hujan kurang, penyiraman
tanaman pun bisa maksimal.
Hal penting yang harus didahulukan sebelum
memulai membuka rumah kebun adalah apakah anggota dalam satu rumah, ada satu atau lebih
mempunyai hobby berkebun, misalnya sang nyonya rumah atau salah satu
anaknya. Jika tidak ada, jangan
melangkah satu langkah pun untuk memulai apalagi bermimpi punya kebun diantara
rumah Anda.
Rumah kebun juga bisa dilengkapi dengan
binatang biaraan, binatang ternak
seperti kambing, kelinci, dan
ayam kate, ayam petelur dengan sekala keluarga (kurang dari 100 ekor). Dengan
demikian Rumah Kebun Organik yang selama ini kita idam-idamkan niscaya akan
terwujud. Binatang ternak bisa makan
sisa-sisa hasil tanaman yang tidak terjual dan ternak dapat menghasilkan kompos
(pupuk kandang), untuk penyubur tanaman.
Air ikan dalam kolam dan ikan busuk serta pepaya yang sudah tidak layak dikonsumsi bisa diprementasi
dengan gula aren atau gula jawa dan tetes tebu akan menjadi pupuk yang dapat menyuburkan hampir
semua tanaman.
Sedangkan pengendalian hama tanaman, misalnya
ulat, semut dan jamur dapat cegah atau dibasmi
secara sederhana dengan air sirih dan sabun deterjen, dengan cara disemprotkan
pada tanaman satu minggu satu kali. Tunggu apa lagi?
Permasalahan yang terjadi pada umumnya adalah
pemilik rumah kurang memahami tata cara berkebun buah dan sayuran dan malas
dalam menggunakan waktu senggang. Sehingga banyak lahan kosong yang tidak dimaanafaatkan secara maksimal. Tak
ayal, jika ada tanaman pun tumbuh tidak
bagus, seperti rumah tidak ada penghuninya. Alasan tidak ada waktu merupakan aplikasi dari
kemalasan yang tanpa alasan, karena Tuhan kasih waktu cukup untuk kita. Jika hanya kurang memahami tata cara bertanam,
banyak buku-buku penuntun dan pengalaman orang lain menjadi guru dan teladan. Yang
penting ada kemauan. Namun jika tidak ada kemauan, parti tidak ada jalan.
Kepada para pembaca yang tertarik ingin
memanfaatkan lahan pekarangan disekitar rumah secara maksimal menjadi rumah
kebun, ada tanaman buah-buahan dan sayuran dapat kunjungi Google : ketik Rumah
Kebun atau langsung ke kebun kami,
niscaya kebutuhan tanaman buah maupun sayur-sayuran pada kebun Anda ada pada kami. Apabila lokasi atau tempat tinggal Anda
kesulitan air bersih, saya akan membantu mencarikan sumber atau aliran air
bawah tanah, sehingga rumah kebun Anda tidak ada masalah ketika menghadapi
musim kemarau panjang. Tanaman akan
tetap tumbuh dengan subur dan panen setiap saat. Semoga bermanfaat. Selamat Mencoba!
Alamat
Lengkap:
Bancaan RT 01 RW 05, Sidorejo, Salatiga.
Hp.
085229616816
Tabulampot
Sekilas Tips Perawatan Tabulampot
Budidaya tanaman buah dan sayuran dalam
pot (tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan / keuntungan
terutama bagi penghobi tanaman buah yang tinggal di daerah perkotaan,
diantaranya :
- Pemanfaatan lahan atau halaman sempit
- Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman
- Berfungsi sebagai tanaman hias
- Dapat diatur masa berbunga dan berbuah
Merawat tabulampot kadang membutuhkan
seni tersendiri dan pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena
masing-masing tanaman memiliki karakteristik berbeda. Jadi perlakuannya juga
berbeda
Pada kesempatan ini kami akan sampaikan pengalaman berapa pengalaman yang selama ini
yang mungkin sudah dipahami oleh sebagian besar petani di Indonesia.
Seperti kami
sebutkan diatas, masing-masing tanaman memiliki karakteristik yang berbeda.
Jadi disetiap jenis tanaman kami akan
menyajikan tips tersendiri untuk masing-masing tanaman. Berikut kami akan menyajikan tips perawatan tabulampot
secara umum, bertanam sayuran dengan
mulsa plastik, perawatan, pemeliharan tanaman dan pengendalian
hama pada tanaman buah dan sayuran. Bagi Anda yang ini memulai dapat melihat
daftar tanaman yang telah ada pada kebun kamu, baik yang sudah berbuah
maupun yang masih dalam pembibitan. Mengenai
harga dapat berubah sewaktu-waktu.
Beberapa
hal yang perlu disiapkan sebelum mumulai Rumah Kebun adalah sbb:
1. Media Tanam
Ada
beberapa alternatif media tanam. Di
rumah kebun kami biasa menggunakan campuran tanah, pupuk kandang
(kambing) dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Sekam padi gunanya lebih
pada penggembur tanah, disamping kalau sudah hancur bisa jadi pupuk juga. Jadi
kalau sekam tidak tersedia, campuran tanah dan pupuk saja juga bisa. Yang
penting, media gembur atau bersifat forous.
2. Pemilihan
Pemilihan ukuran
pot disesuaikan dengan ukuran bibit yang akan ditanam. Jika bibit masih
berukuran kecil, gunakan pot kecil. Tujuannya adalah, disamping menyangkut
estetika, penggunaan ukuran pot yang bertahap, nantinya akan memudahkan dalam
penggantian media tanam. Maksudnya, pada saat media tanam sudah waktunya
ditambah atau diganti, dapat dilakukan bersamaan dengan penggantian pot ke
ukuran yang lebih besar.
3. Penyiraman
Penyiraman dapat
dilakukan setiap hari kecuali media tanam masih basah. Penyiraman bisa pagi
atau sore. Tapi sebaiknya, jika pagi (sebelum jam 8 pagi) ya pagi terus, kalau
sore (setelah jam 4 sore) ya sore terus.
4. Pemupukan
Pemupukan
dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali, atau minimal dua kali
setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau. Pakailah selalu pupuk
organik. Gunakan pupuk kimia secara bijak. Artinya, penggunaan pupuk kimia
hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan, seperti pada proses
pembungaan/pembuahan yang memerlukan pupuk (unsur hara mineral makro) P dan K
yang tinggi, serta pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Ca, Mg, Mn, Zn, Fe
dll. Unsur Mg misalnya, sangat mempengaruhi pembentukan klorofil tanaman,
sehingga fotosintesis berjalan optimal. Selain itu Mg juga berfungsi sebagai
katalisator penyerapan unsur P dan K.
5. Pemangkasan
Pemangkasan
bertujuan untuk ; pembentukan tajuk baru, pemeliharaan, produksi dan
peremajaan. Jadi dengan demikian, tanaman memerlukan beberapa tahap
pemangkasan. Pada tanaman yang masih kecil, pemangkasan diperlukan untuk
membentuk pencabangan. Pemangkasan pemeliharaan diantaranya memangkas cabang /
tunas air dan cabang bagian dalam yang tidak terkena matahari langsung.
Pemangkasan produksi diantaranya lebih berhubungan dengan tanaman yang
memerlukan pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Sementara pemangkasan
peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua atau tanaman sudah terlalu
besar untuk ukuran tabulampot.
6. Pembungaan/Pembuahan
Ada beberapa
cara yang bisa dilakukan untuk merangsang pembungaan, seperti pemupukan, stress
air, pelukaan dan pemberian zat pengatur tumbuh. Di Sri Wijaya Tani sebenarnya
jarang dilakukan perlakuan untuk merangsang pembungaan karena hanya dengan
pemupukan rutin pun seringkali sudah cukup. Namun jika memang diperlukan kami
lebih memilih melakukan perlakuan pemupukan. Dan bahkan kami tidak
merekomendasikan cara lain. Alasannya, cara-cara selain pemupukan memerlukan
keterampilan lebih.
7.
Perlakuan pemupukan dilakukan dengan cara :
- Sebelum dilakukan perlakuan, minimal 1 bulan sebelumnya tanaman telah diberi asupan yang cukup berupa pupuk organik. Pupuk organik yang diberikan bisa berupa pupuk organik murni seperti pupuk kandang atau kompos, bisa juga pupuk organik buatan yang tersedia dipasaran.
- Pastikan tanaman telah cukup umur dan tanaman benar-benar dalam keadaan sehat yang ditandai dengan pencabagan merata, warna daun hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.
- Pastikan juga tanaman tidak sedang berpucuk/berdaun muda.
Setelah
syarat-syarat 1 sampai 3 dipenuhi, perlakuan pemupukan untuk merangsang pembungaan
dapat dilakukan dengan cara :
- Berikan pupuk (unsur hara mineral makro) dengan kandungan Fosfor dan Kalium yang tinggi.
- Jika pupuk yang digunakan tidak mengandung unsur mineral mikro, tambahkan unsur hara mineral mikro seperti Ca, Mg, Zn, dan lain-lain sebagai pelengkap.
- Jika tanaman sudah mengeluarkan bunga, berikan pupuk dengan kandungan K yang lebih tinggi.
- Sampai buah matang, ulangi pemberian pupuk berkandungan K yang cukup. Dengan demikian akan diperoleh buah yang lebih besar dan manis.
8.
Pengendalian Hama
Untuk menjaga
tanaman dari serangan hama dan penyakit, dapat saja dilakukan penyemproran anti
hama / penyakit secara rutin. Tapi gunakanlah anti hama / penyakit organik.
9. Penempatan Tanaman
Tempatkan
tanaman di lokasi yang mendapat sinar matahari langsung minimal 8 jam per
hari.
Apakah anda
memiliki pekarangan kecil di rumah, namun bingung hendak menanam apa ? Kami
sarankan untuk mencoba bertanam sayur mayur di perkarangan Anda.
Disamping membantu GO GREEN, (penghijauan), bertanam sayuran dapat menjadi sumber
kebutuhan sayur dan terdapat keuntungan-keuntungan
lainnya, adalah sbb :
- Salah satu bentuk penyaluran hobi,
- Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri.
- Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya, karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin dan lebih banyak menggunakan pupuk organik.
- Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih mencintai Alam, sebagai pembelajaran bagi anak-anak.
- Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok naik, menanam sayur mayur di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam rumah tangga, bahkan kalau hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar
Ada
beberapa jenis sayuran yang dapat ditanam dipekarangan , antara lain ;
- Sayuran buah seperti cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat, buncis,kacang panjang, terong , mentimun , dan pare.
- Sayuran daun seperti kangkung, caisim, bawang daun, bayam, kubis, kemangi, seledri, selada, dan sawi.
- Sayuran bunga seperti kol, brokoli dan bunga papaya
- Sayuran umbi seperti wortel, kentang, bawang merah, bit, bawang putih, bawang bombay, dan lobak serta tanaman bumbu dan empon-emponan seperti temu kunci, kencur, serai, lengkuas dan kunyit yang masih termasuk tanaman sayuran umbi .
Penanaman
Vertikultura, Tanam secara Bertingkat
Penanaman jenis ini sangat bermanfaat dan hemat jikalau
kita hidup di daerah yang berpenduduk padat Vertikultur diambil dari istilah
verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu
vertical dan culture. Di bidang pertanian, pengertian verticulture adalah
sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau beringkat. Suatu
teknik atau cara budidaya tanaman semusim (khusunya sayuran) pada lahan terbatas
yang diatur secara bersusun menggunakan bangunan/tempat khusus atau model wadah
tertentu dengan menerapkan paket teknologi maju, serta komoditas yang
diusahakan bernilai ekonomi tinggi.
Kelebihannya adalah:
Keuntungan Pertama, Lahan yang
minimalis dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Caranya yaitu dengan membuat
sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan
yang ada. Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bambu.
Keuntungan yang kedua adalah
anti banjir, karena mudah dipindahkan, kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi
dapat mencegah banjir.
Vertikultur sangat cocok dipakai
untuk budi daya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya
mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara
lain
seledri,
selada,
kangkung,
bayam
atau
kemangi.
Pohon
cabai,
tomat,
atau
terong,
juga mudah sekali tumbuh di dalam pot.
Jenis
poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi
pot tanaman.
TANAMAN
BUAH
PENANGANAN BIBIT TANAMAN
Sebelum pemesanan bibit langkah awal menyiapkan
terlebih dahulu media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam
padi dengan perbandingan 1:1:1. Jika tidak tersedia sekam padi, media tanam
cukup berupa campuran tanah dan pupuk. Yang penting diperhatikan, media
tanamnya harus gembur (porous) agar air siraman menyerap sempurna / mengalir
lancar. Ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman. Dasar pot harus diberi
lubang yang cukup agar tidak terjadi genangan air di pot dasar. Siram dengan
air sampai media benar-benar basah.
Untuk sementara waktu letakan tanaman ditempat
yang teduh/naungan (missal dibawah paranet atau dibawah pohon besar) sampai
tanaman terlihat benar-benar segar (mungkin butuh waktu beberapa hari
atau minggu).
Setelah tanaman benar-benar segar dan sehat
pindahkan ketempat dimana matahari cukup. Rata-rata tanaman membutuhkan sinar
matahari minimal 6 – 8 jam per hari. Untuk selanjutnya tinggal perawatan rutin
seperti ; Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sekali, atau minimal 2 kali
setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau.
Saran : hindari
pemakaian pupuk kimia. Gunakam selalu pupuk organic seperti pupuk kandang dan
kompos. Gunakan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar