Minggu, 24 Maret 2013

Bahagia Bukan Memiliki, tapi Menikmati



Bahagia bukan memiliki,
tapi menikmati
Oleh : Vic. Timotius Sukarman, S.PAK,  M.Th
Pada bagian ini kembali  pada pertanyaan awal, kapan kita bisa merasakan bahagia? Banyak orang meyakini bahwa kebahagiaan akan terwujud atau dirasakan ketika berhasil, mendapatkan sesuatu, memiliki dan atau menguasai sesuatu hal. Dengan kata lain, konsep kebahagiaan adalah memiliki dan menguasai. Misalnya, saya berhasil memiliki televisi yang saya idamkan, saya akan bahagia karena saya berhasil memiliki televisi itu. Seandainya saya ingin menjadi guru, karena nanti akan mendapatkan tunjangan profesi yang besarnya sama dengan satu bulan gaji, (gajinya lipat dua), kerjanya sama saja,   kemudian saya berhasil menjadi guru, saya akan merasakan kebahagiaan. Sebaliknya, jika saya gagal menjadi guru, bukan kebahagiaan yang saya dapat, tetapi yang saya dapatkan adalah kegagalan.
Jadi, kebahagiaan sama dengan keberhasilan, penderitaan sama dengan kegagalan. Bahagia atau menderita ditentukan oleh hal-hal dari luar, hal-hal yang lahiriah, seperti hadirnya televisi baru atau berhasilnya mendapatkan jabatan sebagai seorang guru dan sebagainya.
Pertanyaannya, apakah setelah berhasil memiliki televisi baru, kita akan terus merasakan kebahagiaan itu? Apakah setelah mendapatkan jabatan sebagai seorang pendidik, kita akan terus merasakan kebahagiaan? Ternyata tidak semudah itu. Kebahagiaan yang bersumber dan berdasar dari sikap memiliki dan menguasaiternyata sangat rentang, mudah jatuh, bahkan dapat menjadi pemicu penderitaan. Ketika seseorang menganggap bahwa berhasil menjadi guru, polisi, anggota Dewan, Wali kota atau jawaban lain yang strategis adalah kebahagiaan, maka apabila dalam jabatan itu tidak merasakan kebahagiaan, maka ia akan menggunakan berbagai cara, entah halal atau haram, untuk mendapatkan “kebahagiaan” melalui jabatan itu. Setelah berhasil mendapatkannya, ia akan mempertahankan dan memanfaatkan jabatan itu dengan sesuka hati, menggunakan gaji yang berlipat dengan tidak benar, hidup berpoya-poya, hidup glamor yang akhirnya justru melalui jaabatan tersebut membawa hidup dalam penderitaan.
Hidup di dunia ini hanya sekali. Kita semua menginginkan hidup yang bahagia, baik sebagai pribadi maupun sebagai keluarga. Persoalannya, kebahagiaan yang bagaimana yang kita cita-citakan. Tuhan berfirman dengan sangat jelas, yang berbahagia adalah yang takut akan Tuhan, yaitu hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Oleh sebab itu Rasul Paulus sebagai orang yang sukses secara lahiriah (pendidikan, kekuasaan, jabatan dan pasti harta), namun setelah mengikut Tuhan Yesus, semua dianggapnya “sampah”(Filipi  3:8). Kebahagiaan sejati bukan karena memiliiki atau menguasai, tetapi melayani.  Dia berkata: “Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu”? (I Korintus  9:13). Bahkan dia menetegaskan: “Tetapi menurut pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.”(I Korintus  7: 40). Dalam Kitab Wahyu, yang berbahagia mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.(Wahyu  22:14).
Kebahagiaan  adalah Iman
Besar kecilnya kesuksesanmu ditentukan oleh besar kecilnya keyakinanmu”.  David J. Schwartz

Tuhan menciptakan manusia bukan untuk dibuat menderita, atau dibuat permainan agar menderita. Tuhan menghendaki agar manusia hidup berbahagia. Sebelum Allah menciptakanmanusia, Ia terlebih dulu menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya supaya manusia dapat hidup berbahagia diatasnya. Kebutuhannya telah disediakan disana. Manusia diperbolehkan mengolah alam menurut kebutuhan dan kepentingannya. Ia berkuasa atas ikan dilaut, burung-burung diudara dan segala binatang di darat. Allah juga memberikan kekuatan kepada manusia untuk melaksanakan tugas itu. Manusia diangkat menjadi penguasa dan wakil Allah atas segala cipataan-Nya. Ini berarti manusia diminta untuk melakukan tugas kebudayaan dan pembangunan. Manusia harus bertanggung jawab atas tugas yang diterima itu. Tanggung jawab yang diterimannya itu harus dinyatakan melalui hidupnya sehari-hari, baru bisa bahagia.
Supaya kebahagiaan manusia dapat terwujud, Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan. Allah memberikan Hawa kepada manusia pertama Adam dan memberikan nama Hawauntuk manusia laki-laki, sebagia suami istri. Mereka saling menolong  didalam tugas yang diserahkan Tuhan. Manusia tidak dapat hidup sendiri, ia selalu berteman dengan sesamanya manusia.Menurut Kitab Kejadian 1:28-30, respon manusia supaya berbahagia adalah dengan:Beranak cuculah dan bertambah banyak; Memenuhi bumi dan menaklukkannya; dan  berkuasa atas segala binatang;Mengusahakan makanannya dari tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan pohon yang buahnya berbiji.
Sekali lagi untuk kebahagiaan manusia, disamping manusia diciptakan dengan istimewa, diciptakan pada hari keenam (setelah segala sesuatu diciptakan untuk kebutuhan hidupnya)  dan dengan tugas-tugasnya seperti tersebut diatas,  untuk kebaikan kebahagiaan manusia Allah juga:
1.      Mengingatkan manusia akan sesuatu yang dapat menyusahkannya, dengan dilarang makan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.
2.      Allah mengaruniakan kebebasan kepada manusia, namun kebebasan ini bertujuanuntuk mempererat hubungan yang damai, hikmat, dan mesra.
Semua ciptaan Allah dari hari pertama sampai hari keenam sangat baik, indah, dan sempurna. Seperti yang dikatakan dalam Alkitab, bahwa Allah melihat segala ciptaan-Nya itu sunguh amat baik(Kej 1:30).  Setiap ciptaan Allah memiliki manfaat masing-masing. Allah telah mengatur semuanya secara rapi dan teratur, sesuai dengan manfaat dan kebutuhannya.  Misalnya, sebelum Allah menciptakan tumbuhan, Allah telah menyediakan terang, air dan tempat tumbuhan supaya  bisa hidup, yaitu daratan.
Sebelum Allah menciptakan burung pada hari kelima, supaya burung itu bisa hidup, maka Allah telah menyediakan tempatnya yaitu, langit, pohon-pohonan sebagai makanannya dan sebagainya. Begitu juga sebelum Allah menciptakan manusia, Allah telah menyediakan tempat dan segala kebutuhan hidupnya, sehingga manusia dapat hidup dan berbahagia.
Disamping Allah sanggup atau mampu untuk menciptakan  sesuatu kebahagiaan bagi manusia, Dia juga mempunyai mewenang atas sesuatu untuk menentukan, mengurus ciptaan-Nya itu.Sumber kebahagiaan hanya ada pada Tuhan. Dengan demikian, menghayati hidup yang bahagia, adalah menghadirkan Sumber Kebahagiaan itu ke dalam iman kita, ke dalam sanubari kita. Dengan demikian, Tuhanlah yang bekerja di dalam hidup kita untuk memberikan kebahagiaan dalam keadaan apapun.
Kebahagiaan Sejati
Dari apa yang  saya sampaikan sekilas tentang kemungkinan besar manusia dapat hidup bahagia, bahkan kebahagiaan di dalam Tuhan sebagai sumber kehidupan dan kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati bukan lagi ditentukan oleh hal-hal yang berada di luar, tetapi ditentukan oleh yang di dalam, yaitu hati yang beriman kepada Tuhan. Hati yang sungguh bahagia tidak lagi ditentukan oleh gagal atau berhasil, untung atau rugi, menerima atau kehilangan, memiliki atau tidak memiliki. Kebahagiaan adalah soal hati yang tetap mengatakan “bahagia dalam keadaan apapun”.  Jadi kebahagiaan soal  keputusan karena iman, bukan karena akal atau pikiran kita, keadaan kita, apalagi materi yang  kita miliki. Perhatikan kata orang bijak ini: “Jika Anda mengejar materi, materi itu akan membuat Anda sengsara. Tetapi jika Anda mengejar kebahagiaan, materi akan mengikuti”.
Dengan demikian, kekuatan untuk dapat menghayati kebahagiaan, bukan berasal dari kekuatan kemanusiaan semata, akan tetapi, justru kekuatan Tuhanlah yang menjadi sumber kebahagiaan itu. Pada saat kita menerima keberuntungan, dengan kekuatan-Nya, kita bersyukur. Sebaliknya, pada saat menerima kemalangan, dengan kekuatan-Nya kita tetap teguh berdiri.  Kebahagiaan adalah soal persekutuan hati kita dengan Tuhan. Semakin dapat menghayati kasih Tuhan kepada diri kita, akan semakin merasakan kebahagiaan hidup yang sejati. Oleh karena itu, kebahagiaan tidak lagi ditentukan oleh pihak lain. Tidak lagi ditentukan oleh berhasil memiliki atau tidak. Memang, berhasil memiliki atau menguasai sesuatu yang kita inginkan merupakan kebahagiaan tersendiri. Akan tetapi, bukan berarti jika tidak berhasil memiliki, disebut tidak berbahagia.
Dalai Lama, dalam bukunya yang berjudul “Seni Hidup Bahagia”, menyatakan, “Yang lebih dapat diandalkan adalah tidak memiliki yang kita inginkan, tetapi menghargai yang kita miliki”; mensyukuri dan menikmati yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. Bahkan ada seseorang yang berani mengatakan dengan iman, bahwa “aku bahagia, jika aku dapat membahagiakan orang lain” dan sebaliknya, dirinya akan merasa tidak bahagia, jika dalam hidupnya menyusahkan atau membuat orang menderita. Maka kebahagiaan akan terwujud dalam dirinya, apabila salah satunya dapat menyangkal  diri demi kepentingan orang lain. Mengesampingkan kebutuhan dan keinginan sendiri demi kebahagiaan orang lain.
Rasul Paulus sebagai contoh dalam memberi berkata kepada jemaat Korintus, akan lebih bahagia memberi dari pada menerima.Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul  20:35)


Kebenaran kepada Kebahagiaan
Memang tidak dapat dimungkiri, dunia ini menjadi sarana kebahagiaan hidup manusia. Akan tetapi, jika dilakukan dengan tidak benar, dunia ini akan menjadi sumber penderitaan atau malapeta bagi  manusia. Kenikmatan duniawi salah satu kebahagiaan manusia. Akan tetapi, jika kenikmatan itu dicari dengan tidak benar dan tidak baik, kenikmatan itu akan menjadi malapetaka.
Contoh dari orang-orang yang memilki jabatan, kesempatan, kebebasan dan harta yang banyak. Tetapi karena cara mendapatkannya dengan cara yang tidak benar, tidak baik dan menyalahi prosedur,  maka pada akhirnya, bukan kebahagiaan yang dirasakan, tetapi penderitaan demi penderitaan.  
Apapun juga, jalan kebenaran menjadi syarat utama kebahagiaan. Meskipun harus menerima penderitaan, jalan kebenaran tetap akan menjanjikan kebahagiaan. Harus menjadi keyakinan orang beriman, jika kita setia berjalan di jalan kebenaran. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Jika kita tetap berpegang teguh kepada kebenaran, Tuhan akan senantiasa menguatkan dan memberikan kebahagiaan hidup tersendiri.
Persoalannya, sering kita tidak sabar, suka menggunakan jalan pintas, tidak peduli dengan kebenaran. Ketika melihat orang lain berhasil mendapatkan pekerjaan atau menduduki jabatan tertentu karena menyuap, mendapatkan harta banyak karena korupsi, karena manipulasi, kitapun kemudian tergoda untuk mengikuti jalan seperti itu. Kita tidak peduli, apakah itu benar atau salah, yang penting berhasil.Bahkan ada orang tua yang terang-terangan berkata kepada anaknya yang akan melamar pekerjaan, “Anakku, kamu tidak usah takut. Bapak punya koneksi, punya relasi atau hubungan yang  kuat, dan bapak sudah menyiapkan uang untuk itu. Bapak yakin, dengan koneksi dan uang yang cukup, kamu akan berhasil”.
Barangkali, kenyataan hidup di sekitar kita memang  demikian. Yang berhasil adalah yang punya uang dan punya koneksi atau hubungan yang dekat dengan orang-orang yang “hebat”. Akan tetapi, orang yang takut akan Tuhan, tidak boleh menyerah dan mengikuti arus seperti itu. Orang beriman harus yakin bahwa kebenaran, kejujuran, dan keadilan pasti akan menang. Orang beriman harus juga mempunyai pengharapan, ditengah-tengah “kegelapan”, pasti ada sinar terang, meskipun hanya sebuah lilin.Seperti yang dialami nabi Mikha. Dia tetap menunggu, berharap dan percaya bahwa Tuhan akan mendengarksan doanya. Bakhan dengan yakin ia katakan : “.....Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku.(Mikha 7:7-8).
Jadi walaupun kelihatannya kita hidup dalam suasana muram, tetapi pasti ada sinar kebenaran. Orang beriman diberkati karena mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan masa depan itu hanya kepada Dia. Perhatikan penyataan iman  Nabi Yeremia ini: “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah”.
Selanjutnya kepada orang yang tidak mengandalkan Tuhan, Yeremia berkata:”Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya." Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal”. (Yeremia 17:7-11)
Semua orang menghendaki hidup bahagia. Kebahagiaan yang ditentukan oleh dunia ini hanya akan menjadikan manusia menjadi sengsara. Kebahagiaan sejati adalah “merdeka” dari rongrongan nafsu manusiawi. Kebahagiaan sejati adalah mendahulukan Tuhan, dalam hidup kita dengan pelayanan, berkarier dan keluarga dengan dasar kasih, kemudian taat dan mengikuti jalan kebenaran yang ditunjukkanNya. Mari kita prioritaskan yang utama, hadirkan  Tuhan di dalam kehidupan keluarga, pelayanan dan karier. Arahkan hidup keluarga kita mengikuti kebenaran Tuhan. Jika kita konsekuen terhadap kebenaran ini, dan mau mencobanya, kebahagiaan sejati akan menjadi milik kita, kini dan selama-lamanya.
Untuk mempersiapkan masa depan yang penuh harapan (kebahagiaan), perhatikan tiga nasehat Rasul Paulus dalam Efesus 5:15-16 dan Kolose 3:2, yaitu : pertama, perhatikan dengan sesaksama bagaimana kita hidup, kedua pergunakan waktu yang ada dan ketiga, pikirkanlah perkara  yang diatas, bukan yang dibumi. Dengan pelayanan terbih dahulu, karier atau bekerja dan berkeluarga, akan hidup sejahtera dan bermakna bagi sesama. Anonim berkata: “Saya belajar bahwa tidak ada cara instan di dunia ini, semua butuh proses dan metode, kecuali saya ingin kecewa”.














Rumah Kebun Organik

“Karang Kitri”

Oleh: Ev. Timotius Sukarman, S.PAK, M.Th

 

 

RUMAH KEBUN “Karang Kitri” Organik bisa jadi menjadi pilihan pemilik setiap  rumah tangga. Mereka  akan lebih  senang ketika pulang kerja atau  menikmati hari libur di rumah.  Suasana akan nyaman, segar dengan teras dan halaman yang  didominasi tanaman sayuran, pohon buah-buahan   yang tidak terlalu rindang.
Konsep rumah kebun  pada umumnya bangunan rumah dibuat lebih kecil, dibanding dengan luas tanahnya, bagus  dan mahal. Barang dan  tanaman pun yang mahal-mahal dan lokasinya di kota besar seperti di Bandung dan Bogor.  Namun menurut saya, untuk kota Salatiga dengan 4 Kecamatan,  khususnya kecamatan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo RT 01 RW 05  Bancaan Salatiga, Rumah Kebun masih menjadi impian setiap pemilik rumah, apalagi jika sisa tanah yang  dibangun rumah masih cukup, dengan udara yang masih sejuk dan kesediaan air yang cukup.  Tak ayal, dengan lahan hijau yang tidak terlalu  luas, kualitas hidup pun lebih terjamin.
Konsep rumah kebun sebenarnya merupakan pemanfaatan lahan yang ada di sekitar rumah tempat tinggal dimaksimalkan supaya mendapatkan nilai lebih. Tren rumah kebun pun sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun hanya sebagian kecil yang memulainya. Kalau dulu ada istilah, “tanaman obat keluarga”,  nanum sekarang kebun bukan hanya untuk tamanan obat, tetapi menjadi kebun sayuran dan bahkan buah-buahan. Penghuni rumah juga dapat menanam berbagai jenis tanaman lain berikut dengan elemen pelengkapnya. Tak jarang, sejumlah orang mengaplikasikan gazebo di kebun tersebut. Lokasi rumah kebun biasanya terdapat di Kota besar seperti Bandung atau kawasan berhawa sejuk, namum seiring perkembangan zaman, saat ini rumah kebun dapat diaplikasikan di kota-kota kecil seperti di Salatiga yang udaranya tidak jauh berbeda dengan udara di Bandung dan Bogor.
Pemanfaatan rumah kebun tidak hanya berfungsi sebagai penyalur sirkulasi udara yang baik untuk rumah dan penghuninya. Bagi sejumlah pemilik rumah kebun, banyak yang menjadikan area kebunnya sebagai mata pencaharian baru. Misalnya, pohon-pohon produktif pembibitan buah dan sayuran,  kebun  sayuran yang   hasilnya dapat dijual. Bagi Anda yang gemar memelihara ikan, diantara tanaman buah atau sayuran dapat di buah kolam dengan media plastik atau terpal. Tanah galian kolam diangkat untuk media dalam pot. Saat  panen hasilnya bisa dijual pada pedagang ikan atau ke konsumen langsung dengan harga lebih tinggi. Pemanfaatan lain, area kebun dapat juga sebagai sarana santai di rumah dan pembelajaran bagi anak-anak kita di kemudian hari.
Sebelum mengaplikasikan rumah kebun, ada beberapa pertimbangan yang patut Anda perhatikan, yang pertama adalah lahan, kedua  air dan kelembaban udara, serta tanaman yang cocok untuk daerah tersebut. Lahan menjadi penting sebab konsep ini sebetulnya memang membutuhkan lahan yang luas. Unsur pendukungnya pun tidak hanya berkaitan dengan tanaman-tanaman biasa saja, dalam hal ini si pemilik dapat memilih jenis tanaman yang dapat menghasilkan, seperti jenis tanaman sayuran, tanaman buah dalam pot, anggrek, stroberry. Tanaman-tanaman tersebut dapat diperbanyak sehingga jadi seperti kebun anggrek, kebun stroberry dan kebun sayuran. Unsur pelengkap lain bisa ditambahkan kolam ikan dan gazabo untuk pengunjung dan jika perlu atau patung. Tapi dengan catatan, penataannya harus ideal, sesuaikan dengan luas tanah dan jenis tanaman.
Hal penting kedua adalah iklim yang ada di wilayah tersebut. Sebab berhubungan dengan jenis tanaman apa yang tepat diletakkan di kebun tersebut.  “Karakter tanaman tentu berbeda-beda, ada yang cocok di iklim dingin ada juga yang tidak”. Pada umumnya  udara di Salatiga masih sejuk,  dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Salatiga terletak pada dataran tinggi (  600 meter  di atas permuukaan laut), dengan udara yang sejuk. Dikelilingi dengan beberapa gunung ( Gunung merbabu, Telomoyo dan Gunung Gajah Mungkur). Disetiap pinggir kota masih banyak kebun dengan tanaman keras dan hamparan sawah dengan aliran irigasinya maupun tadah hujan. 
Yang terakhir adalah kesediaan air. Air bagi tanaman adalah  kebutuhan pokok. Jika lahan sudah tersedia air, berarti rumah kebun telah  ideal bagi tanaman yang ada di kebun tersebut. Bisa jadi dengan kesediaan air yang cukup, iklim atau udara disekitar kebun dapat diabaikan, karena dengan tersedianya air, bisa dengan Green House, Need house, tabula pot mulsa  plastik yang lebih presentatif. Jika curah hujan kurang,  penyiraman tanaman pun bisa maksimal.
Hal penting yang harus didahulukan sebelum memulai membuka rumah kebun adalah apakah anggota  dalam satu rumah, ada satu atau lebih mempunyai hobby  berkebun,  misalnya sang nyonya rumah atau salah satu anaknya. Jika tidak ada,  jangan melangkah satu langkah pun untuk memulai apalagi bermimpi punya kebun diantara rumah Anda.
Rumah kebun juga bisa dilengkapi dengan binatang biaraan, binatang ternak  seperti kambing, kelinci,  dan ayam kate, ayam petelur dengan sekala keluarga (kurang dari 100 ekor). Dengan demikian Rumah Kebun Organik yang selama ini kita idam-idamkan niscaya akan terwujud.  Binatang ternak bisa makan sisa-sisa hasil tanaman yang tidak terjual dan ternak dapat menghasilkan kompos (pupuk kandang), untuk penyubur  tanaman.  Air ikan dalam kolam dan ikan busuk serta  pepaya yang sudah tidak layak dikonsumsi bisa diprementasi dengan gula aren atau gula jawa dan tetes tebu akan  menjadi pupuk yang dapat menyuburkan hampir semua tanaman.
Sedangkan pengendalian hama tanaman, misalnya ulat, semut dan jamur  dapat cegah atau dibasmi secara sederhana dengan air sirih dan sabun deterjen, dengan cara disemprotkan pada tanaman satu minggu satu kali. Tunggu apa lagi?
Permasalahan yang terjadi pada umumnya adalah pemilik rumah kurang memahami tata cara berkebun buah dan sayuran dan malas dalam menggunakan waktu senggang. Sehingga banyak  lahan kosong yang  tidak dimaanafaatkan secara maksimal. Tak ayal,  jika ada tanaman pun tumbuh tidak bagus, seperti rumah tidak ada penghuninya.  Alasan tidak ada waktu merupakan aplikasi dari kemalasan yang tanpa alasan, karena Tuhan kasih waktu cukup untuk kita.  Jika hanya kurang memahami tata cara bertanam, banyak buku-buku penuntun dan pengalaman orang lain menjadi guru dan teladan. Yang penting ada kemauan. Namun jika tidak ada kemauan,  parti tidak ada jalan. 
Kepada para pembaca yang tertarik ingin memanfaatkan lahan pekarangan disekitar rumah secara maksimal menjadi rumah kebun, ada tanaman buah-buahan dan sayuran dapat kunjungi Google : ketik Rumah Kebun  atau langsung ke kebun kami, niscaya kebutuhan tanaman buah maupun sayur-sayuran pada kebun  Anda ada pada kami.  Apabila lokasi atau tempat tinggal Anda kesulitan air bersih, saya akan membantu mencarikan sumber atau aliran air bawah tanah, sehingga rumah kebun Anda tidak ada masalah ketika menghadapi musim kemarau panjang.  Tanaman akan tetap tumbuh dengan subur dan panen setiap saat. Semoga bermanfaat.  Selamat Mencoba!

Alamat Lengkap:
Bancaan  RT 01 RW 05, Sidorejo,  Salatiga.
Hp. 085229616816

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabulampot

Sekilas Tips Perawatan Tabulampot
Budidaya tanaman buah dan sayuran dalam pot (tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan / keuntungan terutama bagi penghobi tanaman buah yang tinggal di daerah perkotaan, diantaranya :
  1. Pemanfaatan lahan atau halaman sempit
  2. Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman
  3. Berfungsi sebagai tanaman hias
  4. Dapat diatur masa berbunga dan berbuah
Merawat tabulampot kadang membutuhkan seni tersendiri dan pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena masing-masing tanaman memiliki karakteristik berbeda. Jadi perlakuannya juga berbeda
Pada kesempatan ini kami akan sampaikan  pengalaman berapa pengalaman yang selama ini yang mungkin sudah dipahami oleh sebagian besar petani di Indonesia.
Seperti kami sebutkan diatas, masing-masing tanaman memiliki karakteristik yang berbeda. Jadi disetiap  jenis tanaman kami akan menyajikan tips tersendiri untuk masing-masing tanaman. Berikut kami  akan menyajikan tips perawatan tabulampot secara umum, bertanam sayuran  dengan mulsa  plastik,  perawatan, pemeliharan tanaman dan pengendalian hama pada tanaman buah dan sayuran. Bagi Anda yang ini memulai dapat melihat daftar tanaman yang telah ada pada kebun kamu, baik yang sudah berbuah maupun  yang masih dalam pembibitan. Mengenai harga dapat berubah sewaktu-waktu.
            Beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum mumulai Rumah Kebun adalah sbb:
1.    Media Tanam
Ada beberapa alternatif media tanam. Di  rumah kebun kami biasa menggunakan campuran tanah, pupuk kandang (kambing) dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Sekam padi gunanya lebih pada penggembur tanah, disamping kalau sudah hancur bisa jadi pupuk juga. Jadi kalau sekam tidak tersedia, campuran tanah dan pupuk saja juga bisa. Yang penting, media gembur atau bersifat forous.
2. Pemilihan
Pemilihan ukuran pot disesuaikan dengan ukuran bibit yang akan ditanam. Jika bibit masih berukuran kecil, gunakan pot kecil. Tujuannya adalah, disamping menyangkut estetika, penggunaan ukuran pot yang bertahap, nantinya akan memudahkan dalam penggantian media tanam. Maksudnya, pada saat media tanam sudah waktunya ditambah atau diganti, dapat dilakukan bersamaan dengan penggantian pot ke ukuran yang lebih besar.
3. Penyiraman
Penyiraman dapat dilakukan setiap hari kecuali media tanam masih basah. Penyiraman bisa pagi atau sore. Tapi sebaiknya, jika pagi (sebelum jam 8 pagi) ya pagi terus, kalau sore (setelah jam 4 sore) ya sore terus.
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali, atau minimal dua kali setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau. Pakailah selalu pupuk organik. Gunakan pupuk kimia secara bijak. Artinya, penggunaan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan, seperti pada proses pembungaan/pembuahan yang memerlukan pupuk (unsur hara mineral makro) P dan K yang tinggi, serta pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Ca, Mg, Mn, Zn, Fe dll. Unsur Mg misalnya, sangat mempengaruhi pembentukan klorofil tanaman, sehingga fotosintesis berjalan optimal. Selain itu Mg juga berfungsi sebagai katalisator penyerapan unsur P dan K.
5. Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk ; pembentukan tajuk baru, pemeliharaan, produksi dan peremajaan. Jadi dengan demikian, tanaman memerlukan beberapa tahap pemangkasan. Pada tanaman yang masih kecil, pemangkasan diperlukan untuk membentuk pencabangan. Pemangkasan pemeliharaan diantaranya memangkas cabang / tunas air dan cabang bagian dalam yang tidak terkena matahari langsung. Pemangkasan produksi diantaranya lebih berhubungan dengan tanaman yang memerlukan pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Sementara pemangkasan peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua atau tanaman sudah terlalu besar untuk ukuran tabulampot.
6. Pembungaan/Pembuahan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merangsang pembungaan, seperti pemupukan, stress air, pelukaan dan pemberian zat pengatur tumbuh. Di Sri Wijaya Tani sebenarnya jarang dilakukan perlakuan untuk merangsang pembungaan karena hanya dengan pemupukan rutin pun seringkali sudah cukup. Namun jika memang diperlukan kami lebih memilih melakukan perlakuan pemupukan. Dan bahkan kami tidak merekomendasikan cara lain. Alasannya, cara-cara selain pemupukan memerlukan keterampilan lebih.
7.  Perlakuan pemupukan dilakukan dengan cara :
  1. Sebelum dilakukan perlakuan, minimal 1 bulan sebelumnya tanaman telah diberi asupan yang cukup berupa pupuk organik. Pupuk organik yang diberikan bisa berupa pupuk organik murni seperti pupuk kandang atau kompos, bisa juga pupuk organik buatan yang tersedia dipasaran.
  2. Pastikan tanaman telah cukup umur dan tanaman benar-benar dalam keadaan sehat yang ditandai dengan pencabagan merata, warna daun hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.
  3. Pastikan juga tanaman tidak sedang berpucuk/berdaun muda.
Setelah syarat-syarat 1 sampai 3 dipenuhi, perlakuan pemupukan untuk merangsang pembungaan dapat dilakukan dengan cara :
  • Berikan pupuk (unsur hara mineral makro) dengan kandungan Fosfor dan Kalium yang tinggi.
  • Jika pupuk yang digunakan tidak mengandung unsur mineral mikro, tambahkan unsur hara mineral mikro seperti Ca, Mg, Zn, dan lain-lain sebagai pelengkap.
  • Jika tanaman sudah mengeluarkan bunga, berikan pupuk dengan kandungan K yang lebih tinggi.
  • Sampai buah matang, ulangi pemberian pupuk berkandungan K yang cukup. Dengan demikian akan diperoleh buah yang lebih besar dan manis.
8.   Pengendalian Hama
Untuk menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit, dapat saja dilakukan penyemproran anti hama / penyakit secara rutin. Tapi gunakanlah anti hama / penyakit organik.
9.  Penempatan Tanaman
Tempatkan tanaman di lokasi yang mendapat sinar matahari langsung minimal 8 jam per
hari.

Apakah anda memiliki pekarangan kecil di rumah, namun bingung hendak menanam apa ? Kami sarankan untuk  mencoba  bertanam sayur mayur di perkarangan Anda. Disamping membantu GO GREEN, (penghijauan),  bertanam sayuran dapat menjadi sumber kebutuhan sayur dan  terdapat keuntungan-keuntungan lainnya, adalah sbb :
  1. Salah satu bentuk penyaluran hobi,
  2. Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri.
  3. Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya, karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin dan lebih banyak menggunakan pupuk organik.
  4. Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih mencintai Alam, sebagai pembelajaran bagi anak-anak.
  5. Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok naik, menanam sayur mayur di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam rumah tangga,  bahkan kalau hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar
 Ada beberapa jenis sayuran yang dapat ditanam dipekarangan , antara lain ;

  1. Sayuran buah seperti cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat, buncis,kacang panjang, terong , mentimun , dan pare.
  2. Sayuran daun seperti kangkung, caisim, bawang daun, bayam, kubis, kemangi, seledri, selada,  dan sawi.
  3. Sayuran bunga seperti kol, brokoli dan bunga papaya
  4. Sayuran umbi seperti wortel, kentang, bawang merah, bit, bawang putih, bawang bombay, dan lobak serta tanaman bumbu dan empon-emponan seperti temu kunci, kencur, serai, lengkuas dan kunyit yang masih termasuk tanaman sayuran umbi .

Penanaman Vertikultura, Tanam secara Bertingkat
            Penanaman jenis ini sangat bermanfaat dan hemat jikalau kita hidup di daerah yang berpenduduk padat Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu vertical dan culture. Di bidang pertanian, pengertian verticulture adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau beringkat. Suatu teknik atau cara budidaya tanaman semusim (khusunya sayuran) pada lahan terbatas yang diatur secara bersusun menggunakan bangunan/tempat khusus atau model wadah tertentu dengan menerapkan paket teknologi maju, serta komoditas yang diusahakan bernilai ekonomi tinggi.



 Kelebihannya adalah:
Keuntungan Pertama, Lahan yang minimalis dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada.  Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bambu. 
Keuntungan yang kedua adalah anti banjir, karena mudah dipindahkan, kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah banjir.
Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain 
seledri, 
selada, 
kangkung, 
bayam atau 
kemangi. 
Pohon cabai, 
tomat, atau 
terong, juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. 
Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.

TANAMAN BUAH

PENANGANAN BIBIT TANAMAN

Sebelum pemesanan bibit langkah awal menyiapkan terlebih dahulu media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Jika tidak tersedia sekam padi, media tanam cukup berupa campuran tanah dan pupuk. Yang penting diperhatikan, media tanamnya harus gembur (porous) agar air siraman menyerap sempurna / mengalir lancar. Ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman. Dasar pot harus diberi lubang yang cukup agar tidak terjadi genangan air di pot dasar. Siram dengan air sampai media benar-benar basah.
Untuk sementara waktu letakan tanaman ditempat yang teduh/naungan (missal dibawah paranet atau dibawah pohon besar) sampai tanaman terlihat benar-benar segar (mungkin butuh waktu  beberapa hari atau minggu).
Setelah tanaman benar-benar segar dan sehat pindahkan ketempat dimana matahari cukup. Rata-rata tanaman membutuhkan sinar matahari minimal 6 – 8 jam per hari. Untuk selanjutnya tinggal perawatan rutin seperti ; Pemupukan dilakukan setiap 3 bulan sekali, atau minimal 2 kali setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau.
Saran : hindari pemakaian pupuk kimia. Gunakam selalu pupuk organic seperti pupuk kandang dan kompos. Gunakan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan.