Senin, 10 Agustus 2009

uJIAN pRAKTEK aKHIR sEKOLAH

UJIAN AKHIR SEKOLAH (PRAKTIK)
SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)
TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Hari / Tanggal : 2 Juni 2009
Waktu : 08.00 – 10.00

1. DASAR :
Instuksi Kepala Sekolah SD Negeri Randuacir 03, Kecamatan Argomulyo, Salatiga, tentang pelaksanaan ujian praktek mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen.

2. MAKSUD DAN TUJUAN :
a. Maksud : Untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang rencana pelaksanaan ujian praktek mata pelajaran pendidikan Agama Kristen di SD Negeri Randuacir 03, Kecamatan Agromulyo, Kota Salatiga.
b. Tujuan : Dicapainya daya guna dan hasil guna dari pelaksanaan ujian praktek mata pelajaran Agama Kristen di SD Negeri Randuacir 03, Salatiga. agar murid Sekolah Dasar lulus dapat memahami dan menghayati serta melaksanakan Firman Allah.

3. MATERI
a. Doa Bapa Kami.
b. Bercerita/ bersaksi atas pertolongan Tuhan
c. Menyanyikan Dua Rohani.
d. Mencari Ayat Alkitab dan membaca dengan benar.

4. WAKTU
Hari : 02 Juni 2009
Jam : 08.00-10.00

5. PERSERTA UJIAN
Murid kelas VI SD Negeri Randuacir 03, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga. dengan rincian sebagai berikut:
Peserta Ujian 1 anak yaitu:
Yaitu Yakobus Woro
6. TIM PENGUJI
T. Karman


7. TEKNIK PENILAIAN
No Materi Yang diujikan Skor Nilai maksimal Jumlah
Sikap Intonasi Vokal/ ketepatan
1 Menucapkan Doa Bapa Kami 10 5 10 25
2 Bersaksi/ bercerita 5 10 10 25
3 Membaca Alkitab 5 10 10 25
4 Menyanyikan lagu Rohani 5 10 10 25
Total Nilai Maksimal 100

Salatiga, ………Juni 2009
Mengetahui,
Kepala,SD N. Randuacir 03,


Pardimin, S.Pd
Ni.p…………………………

Guru Pendidikan Agama Kristen



Karman, S. PAK
Nip. 1965081720000301002
Mengesahkan
Pengawas Pendidikan Agama Kristen
Depag Kota Salatiga



A. Tanda Purnama
Nip. 130 620 415




UJIAN AKHIR SEKOLAH (PRAKTIK)
SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)
TAHUN PELAJARAN 2008/2009


DAFTAR NILAI

Nama Pesesta : ……………………………
Nomor : ……………………………
No Materi Yang diujikan Skor Nilai maksimal Jumlah
Sikap Intonasi Vokal/ ketepatan
1 Doa Bapa Kami
2 Bwercerita/ Bersaksi
3 Membaca Alkitab
4 Menyanyikan lagu Rohani
Total Nilai Akhir

Salatiga, ……………………


Penguji I Penguji II



………………….. …………………………
Nip. ……………… Nip. …………………

Mengesahkan
Kepala SD N.Randuacir 03


……………………………….
Nip………………………….






UJIAN AKHIR SEKOLAH (PRAKTIK)
SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)
TAHUN PELAJARAN 2007/2008


DAFTAR NILAI

No Nama/ Nomor UAS Skor Nilai Jumlah Nilai
Sikap Intonasi Vokal/ ketepatan
1
2
3
4

Salatiga, ……………………


Penguji I Penguji II



………………….. …………………………
Nip. ……………… Nip. …………………

Mengesahkan
Pengawas Pendidikan Agama Kristen
Kot Salatiga

UJIAN PRAKTEK AKHIR SEKOLAH

Metode Pengajaran Tuhan Yesus

PROFESIONALITAS GURU PAK DAN PEMBINAAN
IMAN KRISTEN
Oleh: Ev. Timotius Sukarman, S.PAK, M.Th

Guru merupakan unsur penting dalam proses belajar mengajar di bidang Pendidikan, serta memiliki tanggung jawab yang besar. Guru adalah Pembimbing siswa untuk mengenal, memahami dalam menghadapi semua yang berkaitan dengan pendidikan. Profesi atau pekerjaan guru sangat penting untuk pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya dalam pembinaan iman siswa.
Dalan pembahasan bab ini penyusun akan meninjau secara singkat serta menghubungkan antara prosefionalitas seorang guru PAK dengan salah satu tugasnya yaitu dalamm upaya membina iman Kristen siswa.
Dalam Perjanjian Baru tugas mengajar sangat penting yang dapat dipahami dari kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus sendiri karena PAK tidak terlepas dari Sang Guru Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus bahwa Ia adalah guru yang datang dari Allah (Yohanes 3:2). Sebagai guru, Yesus sangat diperhitungkan keahlian-Nya oleh rakyat Yahudi, sehingga menyebut sebagai RABBI. Suatu gelar kehormatan yang menyatakan betapa ia dikagumi oleh semua orang karena Yesus sendiri dengan tegas mengakui diri-Nya sebagai guru kepada murid-muridnya. “Kamu menyebut aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat. Memang Akulah Guru dan Tuhan (Yohanes 13:13).
Tuhan Yesus layak disebut Guru Agung atau Rabbi karena semua pengajarannya disertai dengan kuasa, otoritas, wibawa, mujizat sehingga orang yang mendengar pengajaranNya menjadi terpukau dan memberi tanggapan positif. Tuhan Yesus adalah Guru yang tiada taranya dimana seluruh kehidupan dan pengajaran yang mulia sampai akhir hidupnya yakni menyelamatkan manusia dari segala dosa. Dalam hal ini John. M. Nainggolan mengemukakan 10 hal mengenai kehidupan Yesus yang perlu diteladani oleh seorang guru Kristen diantaranya :
1. Yesus memiliki tujuan di dalam mengajar yaitu pertobatan dan pembaharuan hidup serta kekuatan akan firman Allah yang dipraktekkan dalam hidup sehari-hari.
2. Yesus memiliki kedekatan dengan murid-murid-Nya
Sebagian besar waktu-Nya di habiskan bersama murid-murid sehingga Yesus mengenal pribadi murid-muridnya.
3. Yesus menggunakan metode yang kreatif dan kontektual
Yesus mengajar lewat pengalaman hidup orang yang mendengarkannya dengan keadaan orang yang ada dihadapannya.
4. Yesus mengajar dengan menjawab kebutuhan.
Yesus memperlihatkan kesesuain antara perkataan dan perbuatan yang sangat berbeda dengan para ahli Taurat.
5. Yesus konsisten dengan kebenaran karena pengajarannya adalah kebenaran yang dinyatakan dengan penuh cinta kasih, sesuai yang diungkapkan dalam Yohanes 14 : 6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup……”.
6. Yesus sabar dalam menghadapi keanekaragaman karakter murid-murid.
Yesus memiliki 12 murid dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda tetapi dengan penuh kesabaran Yesus mengajar dan membimbing para murid supaya dengan pengajaran Yesus para murid menjadi manusia yang terdidik dan berkepribadian kuat.
7. Yesus mengajar secara dinamis.
Pengajaran Yesus selalu membangkitkan perasaan ingin tahu yang besar sehingga mendorong murid-murid untuk mencari tahu setiap firman yang diajarkannya.
8. Komitmen Yesus dalam panggilannya sebagai pengajar.
Melalui pengajarannya terdapat kesempatan yang mulia untuk membina cita-cita pandangan dan kelakuan orang-orang sehingga pengajaran sebagai alat pembaharuan hidup. Oleh karena itu Yesus dikenal sebagai guru, tuan dan rabbi seperti pengakuan Nikodemus,”Rabbi kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah”. (Yohanes 3 : 2).
9. Yesus mengerti dan memahami firman Allah
bagi semua umat manusia.
Dengan hal diatas maka guru PAK harus menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan seperti yang telah Yesus ajarkan. Selain itu perlu memahami pribadi Yesus memperlengkapi dirinya dengan firman Allah. Sejak kecil Yesus belajar Firman Allah dengan sungguh-sungguh dirumah ibadah sehingga Yesus sangat menguasainya dan Yesus sanggup menjawab pertanyaan iblis dengan firman Allah. Lukas 4 : 16.
10. Yesus rela membayar harga
Yesus sebagai Guru Agung yang rela berkorban demi menebus dosa manusia bahkan mati di salib bagi seluruh umat manusia.

Pertama-tama yang harus kita pahami adalah bahwa guru PAK sebagaimana dimaksud di atas harus menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan seperti yang telah Yesus ajarkan. Selain itu perlu memahami pribadi Yesus sebagai guru yang harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelaksanaan tugas keguruan dalam upaya pembinaan iman kristen siswa, sebagai konsekuensi dari tugas panggilan, yaitu harus hidup dalam iman.
Untuk menjadi yang patut diteladani, baik dalam perkataan terlebih dalam perbuatannya, maka beberapa syarat harus dimilikinya. Yesus mempunyai itegritas yang tinggi. Semua kata-kata Yesus selalu singkrron atau selaras, sejalan dengan perbuatanNya. J.M Price, dalam Buku Yesus Guru Agung, mengatakan bahwa : “Syarat yang terpenting bagi seorang guru ialah kepribadiannya sendiri. Sebuah teladan lebih berharga daripada seratus kata nasehat. Perbuatan seseorang lebih berpengaruh daripada pertataannya”.2

4.1. Profesionlitas Guru Agama Kristen
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar. Sebagai guru yang Profesional pertama-tama harus memahami profesi keguruan. Oleh karena itu, Profesionalitas guru agama Kristen sangat memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pembinaan iman siswa.
4.1.1. Guru PAK dan kualitas Rohani.
Sesuai dengan bidang tugasnya, seroang guru Pak adalah guru yang punya kwalitas rohani yang lebih dibandingkan dengan guru pada umumnya. Di bawah ini beberapa kualitasiman dari Guru Pak yang Profesional, yaitu:
4.1.1.1. Memiliki Pengalaman Rohani
Melaksanakan tugas pekerjaan sebagai guru PAK bukanlah sekedar rutinitas pekerjaan atau sarana untuk mendapatkan imbalan (gaji) dan mencari nafkah karena tugas guru bukan hanya mengajarkan pengetahuan isi Alkitab atau pengetahuan agama tetapi berkenaan kehidupan Rohani Guru, yaitu ; guru harus menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadinya, memiliki pertobatan, mengalami kelahiran baru (Yoh. 3:3, 1 Kor. 5:17) dan memiliki iman yang dewasa kepada Allah (Ibr. 5:11-6:6).
Homrighausen dan L.H Enklaar dalam buku Pendidikan Agma Kristen menyatakan sebagai berikut:
“Seorang guru harus mempunyai pengalaman rohani perlu ia sendiri mengenal Tuhan Yesus batinnya harus di jamah dan diterangi oleh Roh kudus,harus mempunyai hasrat sejati untuk menyampaikan Injil kepada sesamanya manusia dan ada dorongan yang kuat untuk mengantar orang lain kepada Yesus Kristus. Seorang Guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang isi Iman Kristen yaitu harus mengenal Alkitab dengan baik dan ia sendiri perlu di didik dan di latih sebelum ia mengajar orang lain.Guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam batin manusia dan bagaiman iman berkembang dalam hidup orang percaya. Seorang Guru harus mempelajari ilmu jiwa yang berhubungan dengan soal-soal agama. Ia harus menunjukkan kesetiaan yang sungguh kepada gerejanya dan ia sendiri harus rajin mengambil bagian dalam kebaktian pekerjaan gereja umumnya, jangan hanya menaruh minat terhadap tugasnya sendiri dan seorang guru harus mempunyai pribadi yang jujur dan tinggi mutunya.

Selain itu guru agama Kristen dapat mengantar siswa mengenal dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus karena ia dapat menceritakan pengalaman iman kepadanya. Andar Ismail mengungkapkan :
Iman bukan sekedar pengetahuan melainkan keyakinan yang bertumbuh melalui pergumulan dan pengalaman yang dihidupkan dalam sikap dan perilaku, iman tidak boleh statis sebab akan mati atau menjadi benda antik yang tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya hanya dipandang atau menjadi hiasan.

Hal ini menunjukkan guru agama Kristen terpanggil untuk bertumbuh kearah pengenalan yang semakin dalam mengenai pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai guru yang harus diteladaninya dalam hidup sehari-hari dalam melaksanakan tugas keguruan sehingga menghasilkan buah-buah iman. Sesuai yang diungkapkan oleh Paulus Lilik Kristianto :
Iman yang dimiliki seorang guru Kristen haruslah iman kepada Allah, iman kepada Alkitab dan iman kepada panggilan Allah. Iman seorang guru Kristen yang efektif haruslah iman yang aktif dimana pengajarannya bergantung pada kuasa Roh Kudus dan kesucian hidup yang menjadi keteladanan dalam perbuatan yaitu harus mengetahui kebenaran dan menerapkan dalam hidupnya.

Untuk itu guru agama Kristen sebagai pengajar iman Kristen tentunya sangat memerlukan kuasa urapan dan kehadiran Roh Kudus karena Roh Kudus sebagai pengajar yang sesungguhnya (Yoh 14 : 26) dalam membimbing dan memahami kebenaran firman Allah, yang semuanya itu di wujudkan adanya sikap hormat, kasih berbakti, setia, penuh penyerahan dan memuliakan Allah, terlebih dinyatakan dalam tindakannya memperhatikan dan menolong siswa untuk hidup dalam nilai-nilai kerajaan surga seperti menghargai orang lain, penuh kejujuran, keadilan, persaudaraan dan mau bekerja keras.Iman bagi seorang Guru agama merupakan suatu perjalanan yang menghendaki perubahan terus-menerus dalam kepercayaan dan pemahaman menuju kedewasaan rohani. Guru seharusnya mendalami alkitab, memiliki kehidupan doa seperti teladan Yesus (Markus 1:35), memiliki hubungan dengan Allah dan saudara seiman (yoh 5:7), bersaksi bagi Kristus dan taat kepada Kristus (lukas 6:36-49)

4.1.1.2. Memiliki Pengetahuan dan Kebenaran Firman Allah
Seorang guru yang profesioal harus mempunyai pengetahuan dan kebenaran firman Allah sebagai bahan pengajaran yang utama, karena semua bahan pengajaran dari seluruh Alkitab dan berkaitan dengan Kristus. Guru harus mengajarkan benih firman dengan setia dalam kuasa Roh Kudus, sehingga pada akhirnya siswa mengalami perubahan karena firman Allah bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Seperti yang diungkapkan J. M. Price dalam bukunya “Yesus Guru Agung” :

Pada saat itulah ia dibenarkan oleh Allah bukan karena perbuatan tetapi kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus Kristus (Efesus 2:8-9). Orang yang telah dibenarkan Allah mengalami lahir baru atau menjadi ciptaan baru yang harus melakukan pekerjaan baik (ayat10). Jadi dengan hal tersebut seorang Guru PAK harus memiliki pemahaman dan pengertian mengenai kebenaran di dalam Tuhan Yesus Kristus sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan (Kolose 2:3). Di dalam pengajaran-Nya Tuhan Yesus juga membina sifat-sifat jujur, rendah hati,murah hati, kesucian, tidak mementingkan diri sendiri, sukacita dan penuh pengorbanan.

4.1.1.3. Memiliki Karakter Kristus.
Karakter berarti menyangkut kepribadian yang utuh dari seseorang, sehingga kepribadian sangat menentukan nilai kehidupan seseorang. Karakter atau kepribadian seorang Guru PAK Profesional juga menentukan keberhasilan Guru dalam mendidik dan mengajar siswa sebagai pembimbing rohani dalam menumbuh-kembangkan iman siswa, karena guru PAK tidak hanya sekedar sebagai pengajar ilmu saja tetapi lebih daripada itu guru menjadi contoh dari kehidupan yang diajarkan dan yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut J.I Parker, sifat atau kepribadian seorang guru meliputi guru tidak boleh malas, harus tenang, tidak boleh memihak, sabar, tidak boleh mencemarkan martabatnya dengan berseda gurau, tidak boleh mengecilkan hati anak atau merendahkan, menunjukkan dosa adalah menjijikkan, menghukum semua perbuatan salah dan harus menepati semua janjinya.

Dengan demikian maka karakter sebagai Guru PAK seharusnya mengacu kepada Pribadi Yesus Kristus sebagai Sang Guru Agung karena seluruh kehidupan Guru PAK merupakan contoh bagi para siswanya. Tuhan Yesus Kristus layak disebut sebagai Guru Agung karena pengajarannya disertai oleh kuasa, mujizat dan wibawa sehingga setiap pengajarannya berpusat pada keteladanan hidupNya dan menekankan kepada kasih yaitu kasih kepada Allah dan sesama manusia (Matius 22:37-40) sebab Yesus sendiri memiliki karakter yang penuh kasih (Yoh 1:14), dan penuh kebenaran sesuai yang tertulis dalam Injil Yohanes 14:6 “ Akulah jalan Kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
Selain Pengetahuan dan Kebenaran Firman Allah, Kepribadian atau karakter dan Memiliki Pengalaman Rohani seorang guru harus memperhatikan kemampuan pengajaranya, sebaigai sebagai tanggung jawab kepada atasan secara langsung, sehingga guru dituntut untuk memiliki beberapa kompetensi dalam menjalankan tugasnya.
4.2. Guru PAK dan Kualitas Pengajarannya
Guru merupakan unsur terpenting dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai seorang pengajar kualitas pengajaran sangat dibutuhkan di dalam suatu lembaga pendidikan. Di dalam pengajaran PAK juga memerlukan guru PAK yang memiliki kualitas mengajar yang baik karena pengajaran PAK yang disampaikan memiliki makna bagi siswa. Kualitas mengajar tersebut meliputi : Guru yang berkompeten dan Guru yang Profesional.
4.2.1. Guru yang Berkompetensi
Kompetensi adalah kemampuan Guru dalam mencapai tingkat profesionalitas sebagai seorang guru, yang mengacu pada visi, sikap dalam menyampaikan ajarannya,membentuk karakter dan integritas sebagai guru, dan mengembangkan intelektual, kepekaan berpikir, kemampuan di bidang belajar-mengajar serta memunculkan gagasan yang positif, kreatif.
Menurut Janse Belandina Non Serano dalam bukunya “Profesionalisme Guru dan Bingkai Materi”mengatakan beberapa hal mengenai Kompetensi Guru PAK yaitu:
4.2.1.1 Guru PAK memiliki Pengetahuan mengenai Alkitab.
Guru harus mampu memahami Alkitab dan isinya secara benar dan tidak sembarangan menafsirkannya, tetapi mempertimbangkan latar belakang teks dan konteks.
4.2.1.2. Guru mampu menjembatani antara persoalan sehari-hari siswa dengan Pendidikan iman sesuai Alkitab.
Guru PAK memiliki tugas yang sangat berat, apabila siswa menghadapi persoalan dalam kehidupan sehari-hari seorang guru setidaknya dapat menjembatani dengan memberikan pendidikan iman maksudnya guru memberikan suatu jawaban sesuai Alkitab / Firman Tuhan.
4.2.1.3.Guru PAK mampu menguasai bahan pelajaran
Guru terlebih dahulu memahami dan menguasai bahan atau materi yang diajarkan dengan menyampaikan kepada siswa secara baik dan jelas.
4.2.1.4.Guru PAK menguasai Prinsip-Prinsip Pendidikan.
Hal tersebut menyangkut hubungan Guru dan siswa serta hakekat belajar mengajar PAK di sekolah.
4.2.1.5.Guru PAK mampu mengelola Program belajar mengajar
Program ini mencakup langkah pembelajaran dan harus dikuasai guru supaya dapat mengelola kelas dan memperkuat guru dalam mengatur program belajar mengajar sesuai situasi dan kondisi.
4.2.1.6. Guru PAK mampu menggunakan berbagai media dan sumber belajar untuk keberhasilan Proses belajar mengajar
Penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar yang beragam merupakan cara yang dapat memberikan suasana kelas menyenangkan dalam pertemuan kelas namun penggunaan media dan sumber belajar harus sesuai dengan situasi kelas dan materi pembahasan supaya saling berkaitan dan kompeten.

4.2.1.7.Guru PAK mampu mengelola kelas.
Kemampuan Guru dalam mengelola kelas menjadikan Proses Belajar Mengajar mengalami keberhasilan dalam hal ini guru dapat memahami karakter siswa dan mengetahui situasi kelas, misalnya siswa lesu, jenuh dan kurang mengerti materi yang diajarkan.
4.2.1.8.Guru PAK mampu membangun Hubungan yang baik dengan siswa.
Membangun hubungan yang positif dan baik antara guru dan siswa dalam pembelajaran PAK sangat penting karena merupakan bagian dari komunikasi iman dimana guru dapat memantau perubahan perilaku siswa, karena ada guru yang cenderung perhatian hanya kepada siswa yang pandai sedangkan yang kurang pandai sering diabaikan sehingga nilai-nilai kehidupan tidak tercapai.
4.2.1.9.Guru PAK mampu membimbing dan mendampingi siswa dalam mencapai transformasi nilai-nilai kehidupan sebagai murid Yesus.
Pelajaran PAK yang disampaikan hendaknya dapat membimbing siswa pada pemahaman sebagai murid Yesus Kristus yang dapat ditunjukkan dalam kehidupan siswa melalui tingkah laku dan cara berpikir bahwa mereka adalah murid Yesus.Untuk itu kehidupan dan peran Guru sebagai panutan turut menentukan menerima dan menolaknya nilai-nilai iman kristiani yang diajarkan.
4.2.1.10. Guru PAK mampu mengunakan berbagai hasil penelitian untuk
peningkatan visi dan pengembangan mengajar.
Perkembangan penelitian dan penemuan baru yang pesat sehingga terjadi reformasi terus di bidang pendidikan,untuk itu guru perlu memilih dan menyeleksi hasil penelitian yang sesuai pengembangan visi, skill atau kemampuan mengajar.
4.2.1.11.Guru PAK mampu menguasai Prinsip-prinsip evaluasi belajar.
Evaluasi belajar mencakup konsep evaluasi belajar,memilih dan mengembangkan metode evaluasi sesuai kompetensi, indikator dan materi, pelaksanaannya sesuai dengan rancangan, menganalisa hasil evaluasi untuk peningkatan mutu proses belajar mengajar.
Dengan demikian maka Guru PAK dituntut memiliki karakter, visi, kemampuan dan komitmen iman yang mengacu kepada kehidupan Yesus Sang Guru Agung. Untuk itu Guru PAK perlu terus belajar meningkatkan dirinya menjadi pribadi yang handal dihadapan Tuhan serta dipakai untuk membina iman siswa supaya lebih mengenal dan beriman kepada Allah.
Seorang Guru PAK yang Profesional adalah Seorang Guru PAK yang melaksanakan tugas mengajar dan mendidik di bidang PAK dengan mengandalkan kemampuan dan karakter yang tinggi dan mengacu pada sosok Yesus Kristus sebagai Guru Agung.

Profesionalisme guru mampu membawa siswa untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai agama yang dipelajarinya dengan terlihat dalam karakter, integritas dan komitmen iman guru PAK.
Adapun beberapa ciri khas Guru yang Profesional, selain memiliki sejumlah kompetensi seperti yang sudah diuraikan diatas Guru PAK harus memiliki ketrampilan dalam menghubungkan ajaran dan kaidah agama dengan bidang yang lain supaya keduanya tidak dipertentangkan supaya ada keseimbangan keagamaan atau iman dengan hidup sehari-hari siswa.
Selain itu, guru perlu menyediakan alat-alat bantu untuk meningkatkan pengajarannya, seperti: alat peraga, gambar-gambar, supaya dapat membantu siswa mempermudah apa yang diajarkan.
Dengan demikian seorang guru harus belajar meningkatkan ketrampilan mengajar supaya terus berkembang dengan kekuatan dan hikmat Tuhan sehingga menjadi guru yang profesional serta menjadikan dirinya sebagai instrumen yang handal dan trampil di hadapan Tuhan seperti Tuhan Yesus sang Guru Agung yang menjadi teladan dalam melakukan panggilan dan tugas pengajaran-Nya.

4.3. Proses Pembelajaran PAK dalam upaya membina iman siswa
Belajar merupakan suatu proses yang artinya kegiatan belajar senantiasa mengarah kepada terjadinya perubahan dalam diri seorang siswa dimana siswa dari tidak tahu menjadi tahu atau tidak mengerti menjadi mengerti. Pembelajaran PAK yang adalah kegiatan belajar mengajar di dalam pendidikan agama Kristen sangat penting dilaksanakan oleh seorang guru Agama Kristen dalam mengemban tugasnya.
4.3.1.Perencanaan Pembelajaran Pengajaran PAK
Rencana pengajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu pada waktu dan kelas tertentu serta topik tertentu untuk satu pertemuan atau lebih. Rencana pengajaran berupa bahan-bahan yang dipersiapkan oleh guru sehingga menolong guru dan siswa. Bahan-bahan tersebut berupa buku-buku atau diktat untuk kegiatan belajar mengajar, buku tersebut berisi mengenai garis besar pelajaran, keterangan-keterangan, petunjuk-petunjuk atau gambar-gambar dan soal-soal. Selain itu rencana pengajaran juga merangkum segala kegiatan lain yang berkaitan dengan pengajaran, misalnya ; hubungan antara murid dengan murid, murid dengan guru, serta motifasi dan suasana itu akan mempengaruhi hasil pendidikan.
Dalam kurikulum 1994, guru membuat program satuan pelajaran (PSP) atau sekarang dalam Kurikulum KTSP (Kurikulim Tigkat Satuan pendidiikan) tahun 2006 dengan nama Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk setiap pokok bahasan yang akan disampaikan dalam satu atau dua kali, atau tiga kali pertemuan. Sedangkan Rencana Pembelajaran Harian (RPH) dibuat pada saat akan menyampaikan suatu materi. Rencana Pembelajaran pada Kurikulum 2004 berupa silabus, yaitu ; garis besar atau pokok materi pelajaran. Adapun rencana pengajaran yang dipersiapkan guru setiap hari merupakan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam materi pokok. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut :
a. Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester dan waktu pertemuan yang dialokasikan).
b. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dijadikan tujuan dapat diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang ditetapkan pemerintah.
c. Materi pokok (beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai kompetensi dasar).
d. Media digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
e. Strategi pembelajaran atau proses belajar mengajar, yaitu ; kegiatan pembelajaran secara konkrit yang dilakukan guru dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pelajaran untuk menguasai kompetensi.

Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standart berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik. Sedangkan penilaian berbasis kelas untuk mengukur pembentukan kompetensi, menentukan tindakan tercapai atau tidaknya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP dalam struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Rencana pembelajaran PAK seharusnya memenuhi beberapa syarat, yaitu ; disusun menurut kebutuhan tiap-tiap jenis pengajaran, sesuai dengan Alkitab yang artinya segala pokok pengajaran bersumber pada Alkitab.
4.3.2. Metode PAK di Sekolah Dasar
Metode merupakan alat perantara demi mencapai tujuan yang artinya cara-cara mengajarkan suatu pokok pelajaran untuk menjadikan efektif dalam penyampaiannya. Dalam penggunaan metode tidak ada metode atau teknik tertentu yang efektif untuk semua golongan atau umur dan semua kesempatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru tidak hanya menggunakan satu metode saja dan mengesampingkan metode yang lain. Beberapa cara atau teknik dapat digunakan sekaligus demi kesuksesan belajar mengajar. Meskipun demikian perlu disadari bahwa metode apapun yang digunakan guru keberhasilan pengajaran tidak hanya ditentukan oleh metode itu sendiri melainkan guru yang merupakan faktor penting dalam pembelajaran PAK. Pribadi guru dan seluruh hidupnya sangat mempengaruhi cara mengajar dan yang menentukan keberhasilan suatu metode pengajaran adalah kuasa Roh Kudus.
Beberapa metode atau cara yang digunakan seorang guru PAK agar pengajarannya berhasil adalah :
a. Metode ceramah
Cara menyampaikan materi pelajaran secara lisan untuk mencapai suatu pengajaran dari guru kepada siswa. Dalam metode ini guru menguasai dan menjelaskan pokok pelajaran sedangkan siswa menerima, memperhatikan dan membuat catatan serta mengikuti pelajaran yang disampaikan guru.
b. Metode bercerita
Mengandung kebenaran dan menyampaikan suatu pelajaran yang penting pada pendengarnya.
c. Metode percakapan/diskusi
Merupakan suatu cara dimana dua orang atau lebih mengajukan pendapat untuk mencari jawaban dari masalah yang dihadapi.
d. Metode tanya-jawab
Menyajikan suatu pengajaran dengan jalan mengajukan pertanyaan supaya mendapatkan jawaban baik lisan maupun tertulis.
e. Metode audio visual
Cara ini sangat menarik perhatian dan mudah diingat oleh siswa karena menggunakan gambar-gambar terang, film bersuara, papan flanel dan sebagainya.
f. Metode lakon atau sandiwara
Digunakan para pemain supaya semua penonton menghayati segala peristiwa dengan penuh perasaan dan pengertian.
g. Metode menghafal
h. Metode penyelidikan
4.3.3. Sistematika Pembelajaran
4.3.3.1. Pendahuluan
Setiap proses pembelajaran seharusnya memiliki pendahuluan karena merupakan susunan pelajaran yang penting supaya pelajaran yang disampaikan guru berhasil dan tercapai. Pendahuluan atau permulaan adalah bagian penting yang dapat menarik perhatian murid kepada pokok pelajaran yang diajarkan. Hal ini agar perhatian siswa timbul terlebih dahulu karena adanya kontak atau rangsangan dalam pikiran siswa sehingga dari diri siswa ada minat dan keinginan untuk mengetahui pengajaran yang diajarkan.
4.3.3.2. Isi
Setelah siswa diarahkan kepada pelajaran sehingga memiliki minat, maka guru harus terus menjaga perhatian supaya siswa tetap fokus akan pengajaran yang disampaikan.
4.3.3.3. Penutup
Dalam susunan pengajaran bagian terakhir adalah kesimpulan, penutup atau penerapan, karena pengajaran belum bisa dianggap selesai apabila belum mengarah pada penerapan yang dilakukan siswa. Dengan menyimpulkan maka dapat menjelaskan kebenaran yang dipelajari sehingga mendorong siswa untuk melakukan atau menerapkannya.

Profesionalitas Guru PAK

PROFESIONALITAS GURU PAK DAN PEMBINAAN
IMAN KRISTEN
Oleh: Ev. Timotius Sukarman, S.PAK, M.Th

Guru merupakan unsur penting dalam proses belajar mengajar di bidang Pendidikan, serta memiliki tanggung jawab yang besar. Guru adalah Pembimbing siswa untuk mengenal, memahami dalam menghadapi semua yang berkaitan dengan pendidikan. Profesi atau pekerjaan guru sangat penting untuk pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya dalam pembinaan iman siswa.
Dalan pembahasan bab ini penyusun akan meninjau secara singkat serta menghubungkan antara prosefionalitas seorang guru PAK dengan salah satu tugasnya yaitu dalamm upaya membina iman Kristen siswa.
Dalam Perjanjian Baru tugas mengajar sangat penting yang dapat dipahami dari kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus sendiri karena PAK tidak terlepas dari Sang Guru Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus bahwa Ia adalah guru yang datang dari Allah (Yohanes 3:2). Sebagai guru, Yesus sangat diperhitungkan keahlian-Nya oleh rakyat Yahudi, sehingga menyebut sebagai RABBI. Suatu gelar kehormatan yang menyatakan betapa ia dikagumi oleh semua orang karena Yesus sendiri dengan tegas mengakui diri-Nya sebagai guru kepada murid-muridnya. “Kamu menyebut aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat. Memang Akulah Guru dan Tuhan (Yohanes 13:13).
Tuhan Yesus layak disebut Guru Agung atau Rabbi karena semua pengajarannya disertai dengan kuasa, otoritas, wibawa, mujizat sehingga orang yang mendengar pengajaranNya menjadi terpukau dan memberi tanggapan positif. Tuhan Yesus adalah Guru yang tiada taranya dimana seluruh kehidupan dan pengajaran yang mulia sampai akhir hidupnya yakni menyelamatkan manusia dari segala dosa. Dalam hal ini John. M. Nainggolan mengemukakan 10 hal mengenai kehidupan Yesus yang perlu diteladani oleh seorang guru Kristen diantaranya :
1. Yesus memiliki tujuan di dalam mengajar yaitu pertobatan dan pembaharuan hidup serta kekuatan akan firman Allah yang dipraktekkan dalam hidup sehari-hari.
2. Yesus memiliki kedekatan dengan murid-murid-Nya
Sebagian besar waktu-Nya di habiskan bersama murid-murid sehingga Yesus mengenal pribadi murid-muridnya.
3. Yesus menggunakan metode yang kreatif dan kontektual
Yesus mengajar lewat pengalaman hidup orang yang mendengarkannya dengan keadaan orang yang ada dihadapannya.
4. Yesus mengajar dengan menjawab kebutuhan.
Yesus memperlihatkan kesesuain antara perkataan dan perbuatan yang sangat berbeda dengan para ahli Taurat.
5. Yesus konsisten dengan kebenaran karena pengajarannya adalah kebenaran yang dinyatakan dengan penuh cinta kasih, sesuai yang diungkapkan dalam Yohanes 14 : 6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup……”.
6. Yesus sabar dalam menghadapi keanekaragaman karakter murid-murid.
Yesus memiliki 12 murid dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda tetapi dengan penuh kesabaran Yesus mengajar dan membimbing para murid supaya dengan pengajaran Yesus para murid menjadi manusia yang terdidik dan berkepribadian kuat.
7. Yesus mengajar secara dinamis.
Pengajaran Yesus selalu membangkitkan perasaan ingin tahu yang besar sehingga mendorong murid-murid untuk mencari tahu setiap firman yang diajarkannya.
8. Komitmen Yesus dalam panggilannya sebagai pengajar.
Melalui pengajarannya terdapat kesempatan yang mulia untuk membina cita-cita pandangan dan kelakuan orang-orang sehingga pengajaran sebagai alat pembaharuan hidup. Oleh karena itu Yesus dikenal sebagai guru, tuan dan rabbi seperti pengakuan Nikodemus,”Rabbi kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah”. (Yohanes 3 : 2).
9. Yesus mengerti dan memahami firman Allah
bagi semua umat manusia.
Dengan hal diatas maka guru PAK harus menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan seperti yang telah Yesus ajarkan. Selain itu perlu memahami pribadi Yesus memperlengkapi dirinya dengan firman Allah. Sejak kecil Yesus belajar Firman Allah dengan sungguh-sungguh dirumah ibadah sehingga Yesus sangat menguasainya dan Yesus sanggup menjawab pertanyaan iblis dengan firman Allah. Lukas 4 : 16.
10. Yesus rela membayar harga
Yesus sebagai Guru Agung yang rela berkorban demi menebus dosa manusia bahkan mati di salib bagi seluruh umat manusia.

Pertama-tama yang harus kita pahami adalah bahwa guru PAK sebagaimana dimaksud di atas harus menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan seperti yang telah Yesus ajarkan. Selain itu perlu memahami pribadi Yesus sebagai guru yang harus diteladani dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelaksanaan tugas keguruan dalam upaya pembinaan iman kristen siswa, sebagai konsekuensi dari tugas panggilan, yaitu harus hidup dalam iman.
Untuk menjadi yang patut diteladani, baik dalam perkataan terlebih dalam perbuatannya, maka beberapa syarat harus dimilikinya. Yesus mempunyai itegritas yang tinggi. Semua kata-kata Yesus selalu singkrron atau selaras, sejalan dengan perbuatanNya. J.M Price, dalam Buku Yesus Guru Agung, mengatakan bahwa : “Syarat yang terpenting bagi seorang guru ialah kepribadiannya sendiri. Sebuah teladan lebih berharga daripada seratus kata nasehat. Perbuatan seseorang lebih berpengaruh daripada pertataannya”.2

4.1. Profesionlitas Guru Agama Kristen
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu pendidikan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar. Sebagai guru yang Profesional pertama-tama harus memahami profesi keguruan. Oleh karena itu, Profesionalitas guru agama Kristen sangat memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam pembinaan iman siswa.
4.1.1. Guru PAK dan kualitas Rohani.
Sesuai dengan bidang tugasnya, seroang guru Pak adalah guru yang punya kwalitas rohani yang lebih dibandingkan dengan guru pada umumnya. Di bawah ini beberapa kualitasiman dari Guru Pak yang Profesional, yaitu:
4.1.1.1. Memiliki Pengalaman Rohani
Melaksanakan tugas pekerjaan sebagai guru PAK bukanlah sekedar rutinitas pekerjaan atau sarana untuk mendapatkan imbalan (gaji) dan mencari nafkah karena tugas guru bukan hanya mengajarkan pengetahuan isi Alkitab atau pengetahuan agama tetapi berkenaan kehidupan Rohani Guru, yaitu ; guru harus menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadinya, memiliki pertobatan, mengalami kelahiran baru (Yoh. 3:3, 1 Kor. 5:17) dan memiliki iman yang dewasa kepada Allah (Ibr. 5:11-6:6).
Homrighausen dan L.H Enklaar dalam buku Pendidikan Agma Kristen menyatakan sebagai berikut:
“Seorang guru harus mempunyai pengalaman rohani perlu ia sendiri mengenal Tuhan Yesus batinnya harus di jamah dan diterangi oleh Roh kudus,harus mempunyai hasrat sejati untuk menyampaikan Injil kepada sesamanya manusia dan ada dorongan yang kuat untuk mengantar orang lain kepada Yesus Kristus. Seorang Guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang isi Iman Kristen yaitu harus mengenal Alkitab dengan baik dan ia sendiri perlu di didik dan di latih sebelum ia mengajar orang lain.Guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam batin manusia dan bagaiman iman berkembang dalam hidup orang percaya. Seorang Guru harus mempelajari ilmu jiwa yang berhubungan dengan soal-soal agama. Ia harus menunjukkan kesetiaan yang sungguh kepada gerejanya dan ia sendiri harus rajin mengambil bagian dalam kebaktian pekerjaan gereja umumnya, jangan hanya menaruh minat terhadap tugasnya sendiri dan seorang guru harus mempunyai pribadi yang jujur dan tinggi mutunya.

Selain itu guru agama Kristen dapat mengantar siswa mengenal dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus karena ia dapat menceritakan pengalaman iman kepadanya. Andar Ismail mengungkapkan :
Iman bukan sekedar pengetahuan melainkan keyakinan yang bertumbuh melalui pergumulan dan pengalaman yang dihidupkan dalam sikap dan perilaku, iman tidak boleh statis sebab akan mati atau menjadi benda antik yang tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya hanya dipandang atau menjadi hiasan.

Hal ini menunjukkan guru agama Kristen terpanggil untuk bertumbuh kearah pengenalan yang semakin dalam mengenai pribadi Tuhan Yesus Kristus sebagai guru yang harus diteladaninya dalam hidup sehari-hari dalam melaksanakan tugas keguruan sehingga menghasilkan buah-buah iman. Sesuai yang diungkapkan oleh Paulus Lilik Kristianto :
Iman yang dimiliki seorang guru Kristen haruslah iman kepada Allah, iman kepada Alkitab dan iman kepada panggilan Allah. Iman seorang guru Kristen yang efektif haruslah iman yang aktif dimana pengajarannya bergantung pada kuasa Roh Kudus dan kesucian hidup yang menjadi keteladanan dalam perbuatan yaitu harus mengetahui kebenaran dan menerapkan dalam hidupnya.

Untuk itu guru agama Kristen sebagai pengajar iman Kristen tentunya sangat memerlukan kuasa urapan dan kehadiran Roh Kudus karena Roh Kudus sebagai pengajar yang sesungguhnya (Yoh 14 : 26) dalam membimbing dan memahami kebenaran firman Allah, yang semuanya itu di wujudkan adanya sikap hormat, kasih berbakti, setia, penuh penyerahan dan memuliakan Allah, terlebih dinyatakan dalam tindakannya memperhatikan dan menolong siswa untuk hidup dalam nilai-nilai kerajaan surga seperti menghargai orang lain, penuh kejujuran, keadilan, persaudaraan dan mau bekerja keras.Iman bagi seorang Guru agama merupakan suatu perjalanan yang menghendaki perubahan terus-menerus dalam kepercayaan dan pemahaman menuju kedewasaan rohani. Guru seharusnya mendalami alkitab, memiliki kehidupan doa seperti teladan Yesus (Markus 1:35), memiliki hubungan dengan Allah dan saudara seiman (yoh 5:7), bersaksi bagi Kristus dan taat kepada Kristus (lukas 6:36-49)

4.1.1.2. Memiliki Pengetahuan dan Kebenaran Firman Allah
Seorang guru yang profesioal harus mempunyai pengetahuan dan kebenaran firman Allah sebagai bahan pengajaran yang utama, karena semua bahan pengajaran dari seluruh Alkitab dan berkaitan dengan Kristus. Guru harus mengajarkan benih firman dengan setia dalam kuasa Roh Kudus, sehingga pada akhirnya siswa mengalami perubahan karena firman Allah bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Seperti yang diungkapkan J. M. Price dalam bukunya “Yesus Guru Agung” :

Pada saat itulah ia dibenarkan oleh Allah bukan karena perbuatan tetapi kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus Kristus (Efesus 2:8-9). Orang yang telah dibenarkan Allah mengalami lahir baru atau menjadi ciptaan baru yang harus melakukan pekerjaan baik (ayat10). Jadi dengan hal tersebut seorang Guru PAK harus memiliki pemahaman dan pengertian mengenai kebenaran di dalam Tuhan Yesus Kristus sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan (Kolose 2:3). Di dalam pengajaran-Nya Tuhan Yesus juga membina sifat-sifat jujur, rendah hati,murah hati, kesucian, tidak mementingkan diri sendiri, sukacita dan penuh pengorbanan.

4.1.1.3. Memiliki Karakter Kristus.
Karakter berarti menyangkut kepribadian yang utuh dari seseorang, sehingga kepribadian sangat menentukan nilai kehidupan seseorang. Karakter atau kepribadian seorang Guru PAK Profesional juga menentukan keberhasilan Guru dalam mendidik dan mengajar siswa sebagai pembimbing rohani dalam menumbuh-kembangkan iman siswa, karena guru PAK tidak hanya sekedar sebagai pengajar ilmu saja tetapi lebih daripada itu guru menjadi contoh dari kehidupan yang diajarkan dan yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut J.I Parker, sifat atau kepribadian seorang guru meliputi guru tidak boleh malas, harus tenang, tidak boleh memihak, sabar, tidak boleh mencemarkan martabatnya dengan berseda gurau, tidak boleh mengecilkan hati anak atau merendahkan, menunjukkan dosa adalah menjijikkan, menghukum semua perbuatan salah dan harus menepati semua janjinya.

Dengan demikian maka karakter sebagai Guru PAK seharusnya mengacu kepada Pribadi Yesus Kristus sebagai Sang Guru Agung karena seluruh kehidupan Guru PAK merupakan contoh bagi para siswanya. Tuhan Yesus Kristus layak disebut sebagai Guru Agung karena pengajarannya disertai oleh kuasa, mujizat dan wibawa sehingga setiap pengajarannya berpusat pada keteladanan hidupNya dan menekankan kepada kasih yaitu kasih kepada Allah dan sesama manusia (Matius 22:37-40) sebab Yesus sendiri memiliki karakter yang penuh kasih (Yoh 1:14), dan penuh kebenaran sesuai yang tertulis dalam Injil Yohanes 14:6 “ Akulah jalan Kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
Selain Pengetahuan dan Kebenaran Firman Allah, Kepribadian atau karakter dan Memiliki Pengalaman Rohani seorang guru harus memperhatikan kemampuan pengajaranya, sebaigai sebagai tanggung jawab kepada atasan secara langsung, sehingga guru dituntut untuk memiliki beberapa kompetensi dalam menjalankan tugasnya.
4.2. Guru PAK dan Kualitas Pengajarannya
Guru merupakan unsur terpenting dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai seorang pengajar kualitas pengajaran sangat dibutuhkan di dalam suatu lembaga pendidikan. Di dalam pengajaran PAK juga memerlukan guru PAK yang memiliki kualitas mengajar yang baik karena pengajaran PAK yang disampaikan memiliki makna bagi siswa. Kualitas mengajar tersebut meliputi : Guru yang berkompeten dan Guru yang Profesional.
4.2.1. Guru yang Berkompetensi
Kompetensi adalah kemampuan Guru dalam mencapai tingkat profesionalitas sebagai seorang guru, yang mengacu pada visi, sikap dalam menyampaikan ajarannya,membentuk karakter dan integritas sebagai guru, dan mengembangkan intelektual, kepekaan berpikir, kemampuan di bidang belajar-mengajar serta memunculkan gagasan yang positif, kreatif.
Menurut Janse Belandina Non Serano dalam bukunya “Profesionalisme Guru dan Bingkai Materi”mengatakan beberapa hal mengenai Kompetensi Guru PAK yaitu:
4.2.1.1 Guru PAK memiliki Pengetahuan mengenai Alkitab.
Guru harus mampu memahami Alkitab dan isinya secara benar dan tidak sembarangan menafsirkannya, tetapi mempertimbangkan latar belakang teks dan konteks.
4.2.1.2. Guru mampu menjembatani antara persoalan sehari-hari siswa dengan Pendidikan iman sesuai Alkitab.
Guru PAK memiliki tugas yang sangat berat, apabila siswa menghadapi persoalan dalam kehidupan sehari-hari seorang guru setidaknya dapat menjembatani dengan memberikan pendidikan iman maksudnya guru memberikan suatu jawaban sesuai Alkitab / Firman Tuhan.
4.2.1.3.Guru PAK mampu menguasai bahan pelajaran
Guru terlebih dahulu memahami dan menguasai bahan atau materi yang diajarkan dengan menyampaikan kepada siswa secara baik dan jelas.
4.2.1.4.Guru PAK menguasai Prinsip-Prinsip Pendidikan.
Hal tersebut menyangkut hubungan Guru dan siswa serta hakekat belajar mengajar PAK di sekolah.
4.2.1.5.Guru PAK mampu mengelola Program belajar mengajar
Program ini mencakup langkah pembelajaran dan harus dikuasai guru supaya dapat mengelola kelas dan memperkuat guru dalam mengatur program belajar mengajar sesuai situasi dan kondisi.
4.2.1.6. Guru PAK mampu menggunakan berbagai media dan sumber belajar untuk keberhasilan Proses belajar mengajar
Penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar yang beragam merupakan cara yang dapat memberikan suasana kelas menyenangkan dalam pertemuan kelas namun penggunaan media dan sumber belajar harus sesuai dengan situasi kelas dan materi pembahasan supaya saling berkaitan dan kompeten.

4.2.1.7.Guru PAK mampu mengelola kelas.
Kemampuan Guru dalam mengelola kelas menjadikan Proses Belajar Mengajar mengalami keberhasilan dalam hal ini guru dapat memahami karakter siswa dan mengetahui situasi kelas, misalnya siswa lesu, jenuh dan kurang mengerti materi yang diajarkan.
4.2.1.8.Guru PAK mampu membangun Hubungan yang baik dengan siswa.
Membangun hubungan yang positif dan baik antara guru dan siswa dalam pembelajaran PAK sangat penting karena merupakan bagian dari komunikasi iman dimana guru dapat memantau perubahan perilaku siswa, karena ada guru yang cenderung perhatian hanya kepada siswa yang pandai sedangkan yang kurang pandai sering diabaikan sehingga nilai-nilai kehidupan tidak tercapai.
4.2.1.9.Guru PAK mampu membimbing dan mendampingi siswa dalam mencapai transformasi nilai-nilai kehidupan sebagai murid Yesus.
Pelajaran PAK yang disampaikan hendaknya dapat membimbing siswa pada pemahaman sebagai murid Yesus Kristus yang dapat ditunjukkan dalam kehidupan siswa melalui tingkah laku dan cara berpikir bahwa mereka adalah murid Yesus.Untuk itu kehidupan dan peran Guru sebagai panutan turut menentukan menerima dan menolaknya nilai-nilai iman kristiani yang diajarkan.
4.2.1.10. Guru PAK mampu mengunakan berbagai hasil penelitian untuk
peningkatan visi dan pengembangan mengajar.
Perkembangan penelitian dan penemuan baru yang pesat sehingga terjadi reformasi terus di bidang pendidikan,untuk itu guru perlu memilih dan menyeleksi hasil penelitian yang sesuai pengembangan visi, skill atau kemampuan mengajar.
4.2.1.11.Guru PAK mampu menguasai Prinsip-prinsip evaluasi belajar.
Evaluasi belajar mencakup konsep evaluasi belajar,memilih dan mengembangkan metode evaluasi sesuai kompetensi, indikator dan materi, pelaksanaannya sesuai dengan rancangan, menganalisa hasil evaluasi untuk peningkatan mutu proses belajar mengajar.
Dengan demikian maka Guru PAK dituntut memiliki karakter, visi, kemampuan dan komitmen iman yang mengacu kepada kehidupan Yesus Sang Guru Agung. Untuk itu Guru PAK perlu terus belajar meningkatkan dirinya menjadi pribadi yang handal dihadapan Tuhan serta dipakai untuk membina iman siswa supaya lebih mengenal dan beriman kepada Allah.
Seorang Guru PAK yang Profesional adalah Seorang Guru PAK yang melaksanakan tugas mengajar dan mendidik di bidang PAK dengan mengandalkan kemampuan dan karakter yang tinggi dan mengacu pada sosok Yesus Kristus sebagai Guru Agung.

Profesionalisme guru mampu membawa siswa untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai agama yang dipelajarinya dengan terlihat dalam karakter, integritas dan komitmen iman guru PAK.
Adapun beberapa ciri khas Guru yang Profesional, selain memiliki sejumlah kompetensi seperti yang sudah diuraikan diatas Guru PAK harus memiliki ketrampilan dalam menghubungkan ajaran dan kaidah agama dengan bidang yang lain supaya keduanya tidak dipertentangkan supaya ada keseimbangan keagamaan atau iman dengan hidup sehari-hari siswa.
Selain itu, guru perlu menyediakan alat-alat bantu untuk meningkatkan pengajarannya, seperti: alat peraga, gambar-gambar, supaya dapat membantu siswa mempermudah apa yang diajarkan.
Dengan demikian seorang guru harus belajar meningkatkan ketrampilan mengajar supaya terus berkembang dengan kekuatan dan hikmat Tuhan sehingga menjadi guru yang profesional serta menjadikan dirinya sebagai instrumen yang handal dan trampil di hadapan Tuhan seperti Tuhan Yesus sang Guru Agung yang menjadi teladan dalam melakukan panggilan dan tugas pengajaran-Nya.

4.3. Proses Pembelajaran PAK dalam upaya membina iman siswa
Belajar merupakan suatu proses yang artinya kegiatan belajar senantiasa mengarah kepada terjadinya perubahan dalam diri seorang siswa dimana siswa dari tidak tahu menjadi tahu atau tidak mengerti menjadi mengerti. Pembelajaran PAK yang adalah kegiatan belajar mengajar di dalam pendidikan agama Kristen sangat penting dilaksanakan oleh seorang guru Agama Kristen dalam mengemban tugasnya.
4.3.1.Perencanaan Pembelajaran Pengajaran PAK
Rencana pengajaran adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu pada waktu dan kelas tertentu serta topik tertentu untuk satu pertemuan atau lebih. Rencana pengajaran berupa bahan-bahan yang dipersiapkan oleh guru sehingga menolong guru dan siswa. Bahan-bahan tersebut berupa buku-buku atau diktat untuk kegiatan belajar mengajar, buku tersebut berisi mengenai garis besar pelajaran, keterangan-keterangan, petunjuk-petunjuk atau gambar-gambar dan soal-soal. Selain itu rencana pengajaran juga merangkum segala kegiatan lain yang berkaitan dengan pengajaran, misalnya ; hubungan antara murid dengan murid, murid dengan guru, serta motifasi dan suasana itu akan mempengaruhi hasil pendidikan.
Dalam kurikulum 1994, guru membuat program satuan pelajaran (PSP) atau sekarang dalam Kurikulum KTSP (Kurikulim Tigkat Satuan pendidiikan) tahun 2006 dengan nama Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk setiap pokok bahasan yang akan disampaikan dalam satu atau dua kali, atau tiga kali pertemuan. Sedangkan Rencana Pembelajaran Harian (RPH) dibuat pada saat akan menyampaikan suatu materi. Rencana Pembelajaran pada Kurikulum 2004 berupa silabus, yaitu ; garis besar atau pokok materi pelajaran. Adapun rencana pengajaran yang dipersiapkan guru setiap hari merupakan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam materi pokok. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut :
a. Identitas mata pelajaran (nama pelajaran, kelas, semester dan waktu pertemuan yang dialokasikan).
b. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dijadikan tujuan dapat diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang ditetapkan pemerintah.
c. Materi pokok (beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai kompetensi dasar).
d. Media digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
e. Strategi pembelajaran atau proses belajar mengajar, yaitu ; kegiatan pembelajaran secara konkrit yang dilakukan guru dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pelajaran untuk menguasai kompetensi.

Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standart berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik. Sedangkan penilaian berbasis kelas untuk mengukur pembentukan kompetensi, menentukan tindakan tercapai atau tidaknya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP dalam struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Rencana pembelajaran PAK seharusnya memenuhi beberapa syarat, yaitu ; disusun menurut kebutuhan tiap-tiap jenis pengajaran, sesuai dengan Alkitab yang artinya segala pokok pengajaran bersumber pada Alkitab.
4.3.2. Metode PAK di Sekolah Dasar
Metode merupakan alat perantara demi mencapai tujuan yang artinya cara-cara mengajarkan suatu pokok pelajaran untuk menjadikan efektif dalam penyampaiannya. Dalam penggunaan metode tidak ada metode atau teknik tertentu yang efektif untuk semua golongan atau umur dan semua kesempatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru tidak hanya menggunakan satu metode saja dan mengesampingkan metode yang lain. Beberapa cara atau teknik dapat digunakan sekaligus demi kesuksesan belajar mengajar. Meskipun demikian perlu disadari bahwa metode apapun yang digunakan guru keberhasilan pengajaran tidak hanya ditentukan oleh metode itu sendiri melainkan guru yang merupakan faktor penting dalam pembelajaran PAK. Pribadi guru dan seluruh hidupnya sangat mempengaruhi cara mengajar dan yang menentukan keberhasilan suatu metode pengajaran adalah kuasa Roh Kudus.
Beberapa metode atau cara yang digunakan seorang guru PAK agar pengajarannya berhasil adalah :
a. Metode ceramah
Cara menyampaikan materi pelajaran secara lisan untuk mencapai suatu pengajaran dari guru kepada siswa. Dalam metode ini guru menguasai dan menjelaskan pokok pelajaran sedangkan siswa menerima, memperhatikan dan membuat catatan serta mengikuti pelajaran yang disampaikan guru.
b. Metode bercerita
Mengandung kebenaran dan menyampaikan suatu pelajaran yang penting pada pendengarnya.
c. Metode percakapan/diskusi
Merupakan suatu cara dimana dua orang atau lebih mengajukan pendapat untuk mencari jawaban dari masalah yang dihadapi.
d. Metode tanya-jawab
Menyajikan suatu pengajaran dengan jalan mengajukan pertanyaan supaya mendapatkan jawaban baik lisan maupun tertulis.
e. Metode audio visual
Cara ini sangat menarik perhatian dan mudah diingat oleh siswa karena menggunakan gambar-gambar terang, film bersuara, papan flanel dan sebagainya.
f. Metode lakon atau sandiwara
Digunakan para pemain supaya semua penonton menghayati segala peristiwa dengan penuh perasaan dan pengertian.
g. Metode menghafal
h. Metode penyelidikan
4.3.3. Sistematika Pembelajaran
4.3.3.1. Pendahuluan
Setiap proses pembelajaran seharusnya memiliki pendahuluan karena merupakan susunan pelajaran yang penting supaya pelajaran yang disampaikan guru berhasil dan tercapai. Pendahuluan atau permulaan adalah bagian penting yang dapat menarik perhatian murid kepada pokok pelajaran yang diajarkan. Hal ini agar perhatian siswa timbul terlebih dahulu karena adanya kontak atau rangsangan dalam pikiran siswa sehingga dari diri siswa ada minat dan keinginan untuk mengetahui pengajaran yang diajarkan.
4.3.3.2. Isi
Setelah siswa diarahkan kepada pelajaran sehingga memiliki minat, maka guru harus terus menjaga perhatian supaya siswa tetap fokus akan pengajaran yang disampaikan.
4.3.3.3. Penutup
Dalam susunan pengajaran bagian terakhir adalah kesimpulan, penutup atau penerapan, karena pengajaran belum bisa dianggap selesai apabila belum mengarah pada penerapan yang dilakukan siswa. Dengan menyimpulkan maka dapat menjelaskan kebenaran yang dipelajari sehingga mendorong siswa untuk melakukan atau menerapkannya.

Liturgi Natal

TATA IBADAH DAN PERAYAAN NATAL
28 DESEMBER 2008

L = Liturgi/ Pemimpin Pujian
J = Jemaat

SAAT TEDUH: ”Kumasuk ruang Maha Kudus”
Kumasuk ruang maha kudus, dengan darah Anak Domba
Kumasuk dengan hati tulus, menyembah yang Maha Kudus.
Ku menyembahMu, kusembahMu 2X
S”bab namaMu Kudus, Kudus Tuhan 2X

PANGGILAN BERIBADAH Jemaat Berdiri
L = Bersorak-sorailah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!
J = Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah kehadapan-Nya dengan sorak-sorai!
L = Ketahuilah, bahwa TUHANLAH, ALLAH; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
J = Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian. Bersyukurlah kepadaNya dan pujilah nama-Nya!
L = Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya dan kesetiaanNya tetap turun-temurun.
L-J= Amin.
SALAM :
PERTOLONGAN BAGI KITA ADALAH DI DALAM NAMA, ALLAH YANG MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI, DAN SEGALA ISINYA. YANG TIDAK PERNAH MENINGGALKAN PEKERJAAN TANGAN DAN YANG SETIA AKAN JANJI-JANJINYA. TURUNLAH ATAS KITA SEKALIAN, ANUGRAH SERTA DAMAI SEJAHTERA DARI ALLAH BAPA, DAN PUTRA DAN ROH KUDUS’.
L – J = Amin.

PUJIAN JEMAAT: ”Hai Mari Berhimpun”
Hai mari berhimpun, dan bersukaria, hai mari semua ke Betlehem, Lihat yang lahir, Raja bala surga
Reff. Sembah dan Puji Dia, sembah dan Puji Dia
Sembah dan puji Dia Tuhanmu.
Terang yang ilahi, Allah yang sejati, tlah turun menjadi manusia, Allah aendiri dalam rupa insan (ke Reff)

DOA PEMBUKAAN:
(Oleh Bp. Pdt. Timotius M) Jemaat Duduk

PENYALAAN LILIN:
L = Ketika kami kehilangan jalan yang harusnya kami tempuh,
Ketika kami hidup dalam kegelapan dan durhaka kepadaMu,
Kami kehilangan kemuliaan dan hidup dalam kesengsaraan.
J = Pada saat itulah terangMu yang ajaib menyinari hati kami yang berada dalam kegelapan dan dalam terang-Mu pula Engkau membimbing kami kembali ke jalan yang benar.
L = Tuhan Yesus Berkata: Akulah JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP. Tidak ada seorangpun yang datang kepada BAPA kalau tidak melalui AKU”
L-J = Amin.
Penyalaan Lilin dan Lampu Pohon Natal Oleh:
1. Wakil dari Keluarga (Bapak Purwanto)
2. Perwakilan Undangan:
a. Dari GJKI
b. Dari GSJA
c. Dari Lingkungan
Penyalaan lilin diringi pujian ”Malam Kudus” Jemaat Berdiri
Malam Kudus, sunyi senyap, dunia terlelap, hanya dua berjaga trus. Ayah bunda mesra dan kudus. Anak tidur tenang, anak tidur tenang
Malah Kudus, sunyi senyap siapa yang blum lelap,
Ayah bunda yang tinggal trus, jaga Anak yang Maha
Kudus. Anak dalam malaf, Anak dalam Malaf.
Hai lihatlah, Di Efrata. Trang Besar turunlah
Waktu tentra surgawi megah, Puji Allah sebab nikmatnya.
Ingat dunia yang glap, ingat dunia yang glap.

PUJIAN BERSAMA : “Kusiapkan Hatiku Tuhan”
Kusiapkan hatiku Tuhan, tuk dengan FirmanMu, saat ini
Kusujud menyembahMu Tuhan, msk hadiranMu, saat ini.
Curahkan urapanMu Tuhan, bagi jemaatMu, saat ini
Kusiapkan hatiku Tuhan, tuk dengan FirmanMu.
FirmanMu Tuhan, tiada berubah
Dahulu sekarang, selama-lamanya tiada berubah
FirmanMu Tuhan, penolong hidupku,
Kusiapkan Hatiku Tuhan, Tuhan dengan FirmanMu.
PESAN NATAL Jemaat Duduk
(Oleh: Bapak Pdm. Lilik Sugiyono, S.Th

PUJIAN JEMAAT: ”Hai Dunia Gembiralah”
Hai dunia gembiralah, dan sambut Rajamu
Dihatimu terimalah, bersama bersyukur, bersama bersyukur
Bersama-sama bersyukur
Hai dunia elukanlah, Rajamu Penebus
Hai bumi, laut, gunung , lembah
Bersoraklah terus, bersoraklah terus, bersorak-
bersoraklah terus.

RESPONSORIA: Jemaat Berdiri
L = Percayalah kepada Tuhan Yesus, engkau dan seisi rumahmu
akan selamat.
J = Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala
kebaikanNya kepadaku? Aku akan mengangkat piala kesalamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN.
L = Nyanyikanlah bagi Tuhan nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.
J = Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja. Dan aku hendak memuji namamu untuk seterusnya dan selamanya.
L-J = Amin.

PUJIAN JEMAAT: (Sajekke kulo nderek Gusti)
Sajekke kulo ndherek Gusti, Uripe tansah diberkati
Atiku ayen tetrem, atiku ayem tentrem,
Kabeh iku Gusti Yesus kang maringi.
Matur nuwun, matur nuwun, matur nuwun
Gusti Yesus Kulo matur nuwun,
Matur nuwun- matur nuwun, matur nuwun
Gusti Yesus Kulo matur nuwun.

DOA PENUTUP DAN BEKAT (Oleh Bp. Ishak S)














KRADENAN 28 DESEMBER 2008

dAFTAR rIWAYAT hIDUP kARMAN

BIO DATA


1. Nama : Timotius Sukarman/ Karman
2. Tempat Tgl. Lahir : Semarang, 17 Agustus 1965
3. Alamat : Jalan P. Diponegoro No. 123B, Bancaan
RT 01/ RW 05 Salatiga, Jawa Tengah
Telp. (0298) 321014 HP. 085229616816
No. Email: Tim_Sukarman @ Yahoo.co.id
4. Gereja : GMI Pos PI Salatiga
Cemara II, Salatiga
5. Status : Sudah Menikah
6. Istri : Friscila K. Swasananingsih, S.Pd (Alumni UKSW)
7. Anak-anak : 1. Ivanalia Soli Deo (Lahir di Boyolali, 04 Des, 1994)
2. Eska Agustinus Soli Deo (Lahir di Bandar Lampung,
29 Agustus 2000)
8. Pendidikan:
a. SMEA Kristen Salatiga, Lulus Tahun 1987
b. UKSW Salatiga, (Program D 2 PAK). Lulus tahun 1989
c. Akademi Teologi Injili Indonesia (ATII) Bandar Lampung Program D3 Teologi tahun 1996
d. Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta (Program S1 Teologi). Lulus tahun 2001
e. Sekolah Tinggi Teologi Wesley, Jakarta Program M.Div
f. Sekolah Tinggi Teologi Syalom Bandarlampung, (Prog. S1 PAK), Lulus tahun 2006.
g. Sekolah Tinggi Teologi Syalom Bandar Lampung Program S2 M.Th. Lulus tahun 2006
9. Pekerjaan/Pelayanan:
a. Sebagai pembantu Umum Penerbitan Majalah BAIT ALLAH, Yayasan Persekutuan Bait Allah Salatiga tahun 1985-1989.
b. Sebagai Guru PAK di SMP / SMA Kristen Immanuel Bandar Lampung, tahun 1989-2000
c. Sebagai Guru PAK di SMP Negeri 4, Negeri 23 dan SMPN 18 Bandar Lampung 1989-2000
d. Ketua Forum Guru PAK Prop. Lampung tahun 1997-2001
e. Sebagai Pengurus IKASATYA Cab. Lampung (Sbg Sekretaris) th 1996 s/d 2006
f. Sebagai Pendiri dan Ketua Yayasan Pelayanan Pendidikan Kristiani (YPPK) Bandar Lampung 2001 s/d 2003.
g. Sebagai Badan Pembina Yayasan Pelayanan Pendidikan Kristiani B. Lampung 2003 s/d sekarang.
h. Merintis STT Syalom, sebagai Paket II tahun 2003 s/d 2006
i. Sebagai dosen pada Sekolah Tinggi Teologi Syalom B.Lampung 2003 s/d 2006.
j. Sebagai Ketua/ Pimpinan Wisma Syalom Bandar Lampung th 2001 s/d 2006
k. Sebagai Ketua Balai Latihan Kerja (BLK) Syalom Bandar Lampung 2004 s/d 2006
l. Ketua Asrama Mahasiswa STT Syalom Bandar Lampung 2003 s/d 2006
m. Pelayanan Pastoral di LP Raja Basa, Bandar Lampung 1989-2006
n. Sebagai Gembala Sidang Gereja Methodist Indonesia (GMI) Batu Lima, Lampung Selatan. Tahun 1999-2001
o. Sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Lingkungan Depag Kota Bandar Lampung th 2000 s/d 2006. (Mulai bulan Juli 2006, mutasi sebagai Guru PAK DPK Depag Kota Salatiga .
p. Tutor di PPA Yohanes Salatiga untuk anak usia 16-19 th (Kelas 2 dan 3 SMU/SMK) dari bulan Oktober 2006 s/d 2008.
q. Pelayanan Firman :
1. Minggu Pertama dan ketiga di GKJTU Klasis Getasan,
Kab. Semarang.
2. Minggu ke 2 di Gereja Sidang Jemaat Allah Kaliwungu, Kab. Smarang
3. Minggu ke 4 di Gereja Methodist Indonesia POS Salatiga.
4. Minggu ke 5 Gereja Bethel Indonesia/ Gereja Injil Sepenuh/ Gereja GKN dll.
r. Dosen Tidak tetap di STT Efata Salatiga Pada prog. S1 PAK th 2006 s/d
Sekarang
s. Dosen dan Ketua Pelaksana/ Bid. Ad, Pasca Sarjana (Pastoral Konseling) STT
Efata Salatiga.
t. Dosen Tidak tetap di STT Sangkakala Getasan Semarang
u. Pengurus Yayasan Persekutuan Bait Allah Salatiga tahun 2006 s/d sekarang)

10. Lain-Lain:
a. Judul Skripsi: PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN GEREJA MELALUI PELAYANAN SISWA TERPADU
b. Judul Tesis: KORELASI PELAYANAN GURU PAK DAN YAYASAN PELAYAN PENDIDIKAN KRISTIANI TERHADAP PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN GEREJA DAN MISI PENGINJILAN DI BANDAR LAMPUNG DAN KOTA METRO TAHUN 2001 S/D 2005.
c. Daftar Maka Kuliah yang pernah diampu:


No Mata Kuliah Keterangan
1
2
3
4
6

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Prikologi Pendidikan
Pendidikan Nasional
Pendidikan Agama Kristen
PAK Dewasa dan Keluarga
Teori Belajar dan Penerapannya dalom PAK

Meode-metode Pembelajar PAK
Teknologi dan Media Pembelajaran PAK
Kurikulum KBK-KTSP 2006
Pembimbing PAK I
Pembimbing PAK II
Profesi Keguruan
Evaluasi Hasil pembelajaran PAK
Filsafat Pendidikan
Filsafat Ilmu
Strategi pembelajaran PAK
Profesional Guru PAK STT Syalom Bandarlampung
STT Syalom Bandarlampung
STT Syalom Bandarlampung
STT Syalom Bandarlampung
STT Efata Salatiga
STT Sangkakala
STT Syalom Bandarlampung
STT Efata Salatiga
STT Efata Salatiga
STT Efata Salatiga
STT Syalom Bandarlampung
STT Syalom Bandarlampung
STT Efata Salatiga
STT Sangkakala Getasan
STT Efata Salatiga (Prog. Pasca Sarjana)
STT Syalom B. Lampung

Demikianlah data pribadi yang bisa saya sampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

Salatiga, 02 Pebruari 2009



Ev. Timotius Sukarman

Ilustrasi Kotbah

Natal Tanpa Yesus (Christmas without Christ)

Sebuah survey yang diadakan pada tahun 2002 menemukan sebuah fakta yang ironis mengenai perayaan natal dalam media televisi pada masa modern ini. National Religious Broadcasters (Lembaga Penyiaran Tayangan Religius Nasional) di Amerika menganalisa 48.000 jam program seputar natal pada Desember 2002 lalu. Hasilnya adalah bahwa 90% tayangan seputar natal tersebut sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan hal kerohanian. Ada juga sekitar 7% tayangan bernuansa rohani, tetapi sama sekali tidak menyinggung langsung mengenai Tuhan Yesus yang lahir. Sisanya menunjukkan bahwa hanya 3% program televisi bertema natal yang memfokuskan tema pada Tuhan Yesus. Hanya 3%! Betapa ironis. Lalu, dimanakah Tuhan Yesus dalam 97% tayangan bertema natal lainnya? Entahlah.

Yang jelas, telah sangat nyata bahwa sesungguhnya banyak orang merayakan natal hanya sebagai sebuah perayaan, kesenangan, momen nostalgia, masa liburan yang menyenangkan. Natal dilewatkan sebagai sebuah masa bersenang-senang. Banyak orang menikmati natal tanpa Tuhan Yesus. Tanpa merasa perlu tahu atau merenungkan kembali kelahiran bayi natal. Natal tanpa Tuhan Yesus, itulah ironisnya yang banyak terjadi dewasa ini.

Add comment December 4, 2008
Berani Bermimpi

Apa yang bisa dilakukan seorang pemuda untuk mendapatkan sebuah rumah tanpa memiliki pekerjaan yang baik dan keuangan yang buruk?

Kyle MacDonald, seorang pemuda dengan kondisi seperti itu, suatu hari sampai pada sebuah rencana yang tidak pernah dipikirkan oleh siapapun sebelumnya. Ide gilanya adalah mengubah satu klip kertas berwarna merah menjadi sebuah rumah permanen bagi dirinya. Mungkinkah? Mungkin, sebab ia berhasil melakukannya.

Pertama ia memasukkan foto klip kertas merahnya dan mulai mencari orang yang ingin bertukar barang dengannya. Pertama sekali, ia berhasil menukar klip kertas merahnya dengan sebuah pena berbentuk ikan. Kemudian, ia menukar pena bentuk ikan itu dengan sebuah gagang pintu. Gagang pintu kemudian ditukar dengan sebuah perapian sederhana. Perapian itu ditukarnya dengan generator elektrik. Generator itu ditukarnya lagi dengan tanda minuman alkohol Budweiser dan sedrum bir—yang kemudian ditukarnya dengan mobil salju. Dan tepat setahun dan 14 pertukaran via internet kemudian, ia menukar sebuah peran pembantu di sebuah film Hollywood dengan sebuah rumah di Kanada.

Kisah nyata Kyle ini dituliskannya dalam sebuah buku berjudul, “One Red Paperclip”. Bukunya sekarang sedang dibuat menjadi film. Ketenaran, banyak uang, sebuah buku, sebuah film dan sebuah rumah—semua Kyle dapatkan hanya dengan modal sebuah klip kertas merah dan “iman”-nya.

Sungguh sulit dipercaya memang. Terdengar terlalu berlebihan mungkin. Tetapi saya percaya iman percaya kita akan sebuah kebangunan dan perubahan adalah serupa dengan klip kertas merah tersebut. Tuhan Yesus berkata jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, maka kita akan mampu memindahkan gunung (Mat. 17:20). Biji sesawi sangat kecil, masih lebih kecil dari klip kertas merah tersebut. Tetapi Tuhan Yesus berkata jika saja kita memiliki iman dan berani bermimpi sebesar apapun bagi Tuhan, “Tidak ada yang mustahil bagimu!”.

Add comment December 4, 2008
Bersukacita adalah Sebuah Pilihan

14 Mei 1988, semua koran lokal di Kentucky memberitakan mengenai sebuah kecelakaan bus yang hebat dimana 24 anak-anak dan 3 orang dewasa meninggal dunia. Kecelakaan itu disebut sebagai “kecelakaan terburuk akibat pengemudi mabuk di dalam sejarah Kentucky”. Yang menyedihkan lagi adalah kenyataan bahwa bus itu membawa sekelompok anak-anak muda dari Gereja Sidang Jemaat Allah setempat.

Seorang saksi yang selamat dari kecelakaan itu mengisahkan tentang apa yang terjadi dalam kecelakaan yang mengerikan itu. Seorang korban bernama Chuck Kytta adalah seorang pengerja gereja dalam pelayanan kaum muda. Chuck duduk persis di belakang supir ketika kecelakaan terjadi, tepat di atas tangki bahan bakar. Tidak heran jika hanya dalam hitungan sepersekian detik ketika tabrakan terjadi, sekujur tubuh Chuck langsung menyala terbakar api. Api itu begitu hebat melalap dirinya yang tidak langsung meninggal seketika.

Yang luar biasa adalah, saksi itu berkata, ketika Chuck tersadar bahwa pakaian dan tubuhnya sudah dilalap api, Chuck memandang ke langit-langit dan berkata dengan nyaring, “Jesus, I’m coming home!” (Tuhan Yesus, aku pulang!). Beberapa anak lain yang selamat bahkan bersaksi bahwa Chuck tersenyum ketika api itu perlahan melahap tubuhnya.

Bayangkan kejadian itu. Chuck yang tubuhnya sudah menyala dilalap api, begitu menderita dan begitu sakit panas pastinya, namun justru begitu terfokus pada Tuhan. Begitu nampak bersukacita. Ia tersenyum. Ia sudah memilih untuk bersukacita pada akhir hidupnya yang tragis.

Ninie Hammon adalah seorang eksekutif editor harian The Southeast Outlook di Louisville, Kentucky; namun pada 1988, ia hanyalah wartawan di sebuah perusahaan koran kecil. Ninie Hammon yang menuliskan kesaksian itu begitu sulit percaya. Bertahun-tahun kemudian Ninie menulis, “Saya bukanlah seorang Kristen pada tahun 1988 itu, karena itu saya sama sekali tidak habis pikir apa yang sesungguhnya Chuck lakukan. Ia seorang pemuda biasa yang sering dipanggil “Banana (pisang)”—berdiri dengan tubuh dilahap api menjelang kematiannya, tetapi dia tersenyum?”

Bagaimanapun Ninie mencoba, ia tidak dapat menghapuskan bayangan peristiwa itu dari benaknya. Dua tahun mencari penjelasan, pada akhirnya Ia bertobat dan menjadi Kristen, setelah Ia menemukan bahwa Tuhan Yesuslah satu-satunya alasan dimana kesukacitaan semustahil itu bisa terjadi.

Sukacita adalah pilihan untuk dilakukan. Bukan rasa yang harus dicari.

Add comment December 4, 2008
Hati Memberi

Pada tahun 1884, seorang gadis kecil bernama Hattie May Wiatt berdiri dan menangis di luar pintu gereja baptis kecil di Philadelphia, Pennsylvania. Ia berusia 8 tahun dan ingin ikut Sekolah Minggu, tetapi gerejanya kecil dan penuh sesak. Ia menangis dan terpaksa berjalan pulang ke rumah tanpa dapat masuk ke gereja itu.

Ketika itu Russell Conwell, seorang pendeta perang sipil datang dan menggendong Hattie yang masih menangis dan mendudukannya di sudut ruangan yang gelap. Sejak itu, setiap kali Russell melihat Hattie, Ia berjanji akan membuat ruang SM yang lebih besar supaya teman-teman Hattie juga beroleh tempat dan kesempatan untuk mendengar tentang Tuhan Yesus.

Dua tahun kemudian, Hattie meninggal dunia. Seseorang mengangkat tubuhnya yang kurus dari tempat tidur dan menemukan sebuah dompet yang kusut. Di dalam dompetnya terselip uang 57 sen dan sebuah kertas catatan bertuliskan, “Uang ini untuk membangun gereja menjadi lebih besar supaya anak-anak dapat datang ke Sekolah Minggu.” Dengan menangis sambil membaca catatan itu, Russell berdiri di hadapan jemaatnya dan menantang mereka untuk memberi agar dapat membangun gedung SM yang besar.

Respon yang luar biasa terjadi, jemaat mulai tergerak untuk memberi karena begitu tersentuh dengan hati Hattie yang begitu tulus dan memberi bagi Tuhan. Begitu dimulai pengumpulan dana tersebut, segera dalam waktu singkat terkumpullah uang dengan berlimpah—sampai akhirnya mereka tidak hanya dapat membangun sebuah gedung Sekolah Minggu yang besar, tetapi juga gedung gereja yang baru yang lebih besar, klinik kesehatan masyarakat, ruang kursus dan ruang penggembalaan.

Tahun 1912, Russell Conwell berkhotbah tentang berkat Allah yang terus melimpah karena uang 57 sen pemberian Hattie. Nama gereja diubah menjadi Temple Baptist Church. Kliniknya terus bertumbuh dan saat ini menjadi rumah sakit terbesar di Philadelphia yang melayani ribuan pasien setiap tahun. Ruang kursusnya berubah menjadi Temple University yang juga kini menjadi universitas terbesar di Pennsylvania.

Add comment December 4, 2008
Selalu Bersyukur

Suatu kali ada seorang raja yang senang sekali berburu jauh dari kerajaannya. Dalam setiap perjalanan berburu, ia selalu didampingi oleh penasihat dan pengawalnya. Suatu hari dalam sebuah perburuan, entah bagaimana, sang raja mengalami kecelakaan yang mengakibatkan jari kelingking kirinya terputus karena anak panah. Sang raja merasa begitu sakit dan jengkel luar biasa walaupun hal itu terjadi karena kelalaiannya sendiri. Untuk menenangkan hati sang raja, si penasihat berkata pelan kepadanya, “Sudahlah Raja, tentu ada maksud yang baik dari segala peristiwa buruk. Bersyukurlah setidaknya Raja tidak mengalami bencana yang mengancam nyawa Raja.” Mendengar hal itu, bukannya tenang, sang raja justru begitu marah dan memerintahkan si penasihat untuk di penjara. “Lihatlah, apa yang baik bagimu jika engkau dipenjara.”

Maka raja pun kemudian mendapatkan seorang penasihat baru untuk mendampinginya. Setelah lewat beberapa masa, raja pun kemudian berangkat berburu lagi dengan didampingi oleh penasihat baru dan para pengawalnya. Kali itu pun terjadi hal yang mengerikan. Sang raja dan rombongannya tanpa sadar memasuki sebuah wilayah perkampungan suku asing. Dalam pertempuran, seluruh pengawal terbunuh sehingga raja dan penasihat pun tertangkap.

Tak disangka, suku asing itu memiliki ritual kepercayaan mempersembahkan orang-orang asing bagi dewa yang mereka sembah dengan cara dibakar hidup-hidup. Maka disiapkanlah sebuah upacara untuk mempersembahkan sang raja dan si penasihat. Begitu ketakutanlah sang raja dan penasihatnya mengetahui hal itu. Namun, ketika segala sesuatunya sudah siap, seluruh anggota suku sudah siap, pembakaran sudah siap; beberapa orang suku asing itu mengetahui bahwa salah satu dari orang yang akan mereka persembahkan tidak memiliki jari yang lengkap. Lalu mereka pun melepaskan sang raja, dan hanya membakar si penasihat.

Singkat cerita, sang raja sampai pulang ke kerajaannya dengan begitu bersyukur. Ia teringat dengan perkataan penasihatnya yang dipenjara, dan menyuruhnya dilepaskan. Raja bahkan memberikan jabatan penasihat itu kembali padanya. Sang raja tersenyum dan berkata, “Benar apa yang kau katakan. Dulu aku begitu marah kehilangan satu jariku, namun sekarang aku tahu bahwa sepatutnya bersyukur untuk hal itu. Jika saja aku tidak kehilangan jariku, aku pasti sudah mati.” Si penasihat menjawab, “Terima kasih Baginda telah memenjarakan hamba selama ini.” Raja kaget dan bertanya, “Apa maksudmu?” “Jika saja Baginda tidak memenjarakan hamba, maka pastilah hamba yang sudah mati dibakar oleh suku asing itu.”


Add comment December 4, 2008
Tertolong karena Menolong, Diberkati karena Memberkati

Dua orang pendaki gunung berjalan pulang dari puncak gunung karena cuaca sangat buruk dan dingin. Di tengah jalan, ketika mereka hampir tidak dapat lagi bertahan, tiba-tiba mereka menemukan seorang pria lain yang tergeletak sendirian—hampir mati kedinginan.

Pria yang satu terus berjalan karena ia berpikir bahwa tidak mungkin ia menghabiskan sisa tenaganya untuk menolong orang tersebut. Ia sendiri saja sudah hampir mati.

Sebaliknya, pria yang satunya lagi dengan susah payah meggendong orang tersebut di punggungnya. Tentu saja hal itu membuatnya tertinggal jauh di belakang temannya yang berjalan tanpa beban.

Setelah beberapa jam terus berjalan, pria yang menggendong itu menemukan temannya telah lebih dahulu berjalan turun gunung tanpa beban. Apa yang terjadi? Temannya itu telah mati kedinginan. Frostbite.

Pria kedua yang menolong orang tersebut justru bertahan dengan selamat sampai ke kaki gunung. Mengapa? Kok bisa?

Karena sesungguhnya pertolongan yang diberikannyalah yang membuatnya selamat. Dengan menggendong pria sekarat itu di punggungnya, ia mendapatkan panas tubuh dari pria yang digendongnya itu. Ia tertolong karena menolong.

Add comment December 4, 2008
Merindukan Perubahan

Majalah Time Asia edisi 5 Agustus 2002 merupakan edisi yang sangat menarik. Topik utama edisi itu tertulis sangat menonjol pada covernya, “Changing Faces”, dengan foto seorang wajah seorang wanita yang dikelilingi oleh bermacam peralatan bedah—gunting, pisau kecil, pisau iris, dsb. “Changing Faces” atau Mengubah Wajah, itulah topik utama edisi itu—mengulas secara detil mengenai tren operasi plastik atau operasi kecantikan di Asia.

Hasil penyelidikan Time menunjukkan betapa banyaknya orang—baik pria maupun wanita—yang berkonsultasi kepada dokter atau ahli kecantikan untuk memperbaiki penampilan fisiknya. Operasi kecantikan di Asia menjadi booming pada tahun-tahun belakangan ini.

* Di Taiwan saja ada sekitar satu juta prosedur operasi kecantikan yang dilakukan pada tahun 2001.
* Di Korea, para ahli bedah memperkirakan sedikitnya satu dari sepuluh orang dewasa menerima operasi perbaikan penampilan fisik
* Masyarakat Jepang menghabiskan sedikitnya 100 juta dolar US setahun untuk memperbaiki penampilan
* Indonesia (pada tahun 2002) hanya memiliki 43 ahli bedah plastik yang berlisensi atau yang diakui, namun di ibukota Jakarta saja sedikitnya terjadi 400 prosedur operasi ilegal untuk memperbaiki penampilan dengan menggunakan silikon.
* Yang lebih hebat lagi… Thailand. Pemerintah Thailand saat ini mendukung adanya tur bagi kaum wisatawan untuk melihat dan mencoba operasi plastik. Ada tur khusus untuk itu!

Satu kalimat dalam artikel itu sangat menarik perhatian. “What we won’t do for beauty”—apa yang tidak akan kita lakukan demi kecantikan? Di Asia dan di seluruh dunia semua orang berupaya untuk mendapatkan penampilan terbaiknya.

Setiap kita selalu berusaha membeli baju yang bagus untuk kita kenakan, kita menggunakan shampo ini, sabun itu, odol pemutih gigi ini, parfum itu, lipstik ini, bedak itu, dst… hanya dengan satu tujuan.. menutupi “kekurangan” atau “kejelekan” kita. Kita ingin menjadi “manusia baru” yang lebih cantik, lebih gagah, lebih tampan, lebih menarik; namun sesungguhnya tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mengubah “diri” kita dalam natur dan keberadaan dasarnya. Kita hanya menutupi permukaan luar diri kita saja. Tidak lebih.

Add comment December 4, 2008
Tuhankah yang Salah?

Pada suatu hari dengan wajah cemas seorang suami berkunjung ke dokter keluarga dan berkata, “Pak Dokter, saya kuatir istri saya mulai tuli pendengarannya.” Dokter bertanya bagaimana ia mengetahui bahwa istrinya mulai tuli, jawabnya, “Akhir-akhir ini jika saya panggil atau berbicara kepadanya ia sering tidak menyahut.”

Lalu si dokter pun menasehatinya, “Coba anda pulang dan test apakah ia benar-benar tuli. Caranya berbicaralah kepadanya dari jarak 5 meter, 3 meter, 2 meter hingga berdiri di sampingnya. Setelah itu kita akan mengetahui hasilnya.”

Si suami lalu pulang ke rumah, menemukan istrinya sedang memasak di dapur. Dari jarak 5 meter ia bertanya, “Bu, malam ini kita masak apa?” Tidak ada jawaban. Lalu ia mendekat dan bertanya lagi, “Bu, malam ini kita makan apa?” Tidak ada jawaban. Ia makin mendekat sekitar 2 meter, bertanya lagi dan masih tidak respon. Ia melangkah lagi mendekat, tinggal berjarak satu meter, “Bu, malam ini kita makan apa?” Ia begitu sedih merasa istrinya sama sekali tidak mendengarkannya. Akhir ia berdiri tepat di samping istrinya dan berteriak, “Bu, malam ini kita makan apa?”

Sang istri berbalik, menatapnya sebentar dengan muka aneh, lalu berkata lantang sekali, “Untuk kelima kalinya kukatakan kepadamu! Nanti kita makan ayam goreng!”

Dalam hidup ini kita mungkin mudah berpikir bahwa Tuhan Allah itu tidak mendengarkan kita, tidak terlalu peduli pada kita, hanya menuntut dan menuntut kita mengerjakan kehendakNya. Padahal kita merasa Tuhan tidak memberikan kepada kita kekuatan. Kita pikir Tuhanlah yang salah karena tidak memberikan kita kekuatan. Padahal, sesungguhnya kitalah yang terlalu jauh dari Tuhan. Telinga rohani kitalah yang bermasalah. Mata rohani kitalah yang dibutakan oleh dosa.

Add comment December 4, 2008

Blog Stats

* 381 Pengunjung

Meta

* Log in
* Entries RSS
* Comments RSS
* WordPress.org

Kategori

* 1
* Artikel
* Hai! Sapaan pribadi
* Ilustrasi
* Naskah Khotbah
* Wacana

Pages

Archives

* December 2008
* November 2008
* July 2008

Search for:
Authors

* Willyem Onggo Wijaya

Calendar
December 2008 M T W T F S S
« Nov
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
Recent Posts

* Natal Tanpa Yesus (Christmas without Christ)
* Pola Doa Tuhan Yesus
* Berani Bermimpi
* Bersukacita adalah Sebuah Pilihan
* Hati Memberi

Tags
anugerah bayi budaya dunia filsafat gembala gereja iman jawa karunia kasih kehidupan kerohanian khotbah kosmis krismon kwamia lukas 2:7 malam natal menulis metempiris mistik mistisisme modernisme natal nenek moyang orang pintar paranormal pekerjaan iblis pengalaman pengampunan perjalanan perjumpaan persiapan pesta pluralisme postmodernisme pribadi relativisme sekuler slamet tahyul tradisi worldview Yesus

Theme: Blix by Sebastian Schmieg . Blog at WordPress.com.

Bahan Kotbah

UCAPAN SYUKUR MENDATANGKAN BERKAT

Bacaan : 2 Taw. 7: 11-22

Pendahuluan

Maka saya mengangkat tema : Ucapan Syukur. (karena banyak yang harus disyukuri) diucapkan. Syukur. Namun berdasarkan pengalaman yang dilakukan Raja Salomo, ketika dia tidak hanya mengucapkan, tetapi melakukan atau dengan tindakan nyata ( 2 Taw. 7 : 5; dan ayat 8) kemudian Pasal 9: 22 Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat) dalam ucapan syukur tersebut, maka Tema itu menjadi lengkap, yaitu:
Mengucap Syukur mendapatkan Berkat.

Dimana rahasianya kalau ucapan syukur itu bisa mendatangkan berkat. Bakkan berkat yang melimbah dan juga hikmat.

Mengucap syukur mendapatkan berkat.
1. Apakah yang dilakukan Raja Salomo dalam ucapan syukurnya?
2. Apakah Usaha Salomo, sehingga ucapan syukur itu dapat mendatangkan berkat?
3. Apakah berkat yang diterima Raja Salomo?

Ucapan Syukur dapat mendapatkan berkat, yaitu apabila:
1. Disertai dengan Pengorbanan atau persembahan
2. Disertai dengan Ibadah atau perayaan
3. Disertai dengan usaha.
4. TetaP tinggal.

Untuk mendapatkan berkat dalam pengucapan syukur, Salomo memberikan persembahan:
Ayat 5 = 20 ribu Ekor Lembu sapi 8jt X 20 = 160.000.000.000.-
120 ribu ekor kambing domba 1 rb X 120 =
120.000.000.000,-
280.000.000.000,-
Setiap hari, setiap hari sabat dan raya tertentu. Selalu ada korban persembahan. Ayat 13 pasal 8

kedua : menurut ayat 8, dan pada waktu itu juga salomo mengadakan perayaan Pondok daun selama 7 Hari.

Dan ketika menurut pasal 8, memperkuat kota-kota, dan satu hal yang salomo lalukan, yaitu tidak memeperalat orang Israel. Ayat 9: Tetapi orang Israel tidak ada yang dijadikan budak oleh Salomo untuk pekerjaannya.
(Yeremia 29 : 7): Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah ksejahteraanmu”

Apakah berkat yang diterima Salomo?
1. ayat 66 – Berkusacita dan bergembira
2. ayat 2 Tuhan menampakan diri
3. 120 talenta emas
4. sangat banyak remah-remah
5. Batu permata yang mahal-mahal
Pasal 9: 1 dalam 1 tahun 666 talenta emas.
Dan dalam 2 s/d 28 adalah daftar kekayaan Salomo, yang diringkat menjadi 1 kalimat, yaitu :

Pasal 9: 22 Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat).
Kekayaan dan Hikmat.

Kesaksian Jemaat GSJA.

Bapak-ibu jemaat yang berbahagia dan telah bersyukur. Yang perlu kita renungkan adalah ucapan syukur yang bagaimana yang sudah kita lakukan? Sehingga benar-benar mendatangkan berkat. Sudahkan dengan berkorban, dengan memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Mengucap syukur, tentu bukan hanya mengucap, tetapi Allah menghendaki disertai dengan tindakan nyata.

Prinsip Alkitab : Berilah maka kamu akan diberi,
Carilah, maka kamu akan mendapat
Dan dalam Tuhan, jerih payahmu tidak sia-sia.
Matius 6:33: mendahulukan Tuhan diatas segala-galanya, semuanya akan ditambahkan kepadamu.

Masilah dalam kita mengucap syukur, kita barengi dengan korban atau persembahan.Bukan hanya tubuh sebagai persembahan yang hiduip, yang kudus dan yang berknan kepada Tuhan, tetapi rupiah-rupiah yang Tuhan percyakan kepada kita semua.

Pelayanan menbutuhkan persmbahan saudara. Untuk memperkuat jemaat/ gereja. Uluran tangan saudara sangat berarti.






























Pesan Natal

MEMBERKATI UNTUK MENERIMA BERKAT

Bacaan: I Pet. 3:8-9
Nat. : Mazm. 126: 5-6
” Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan
menuai dengan bersorai-sorai. Orang yang berjalan maju dengan
menangis sambil menabur, pasti pulang sambil membawa berkas-
berkatnya”

Pendahuluan

Penulis I Petrus adalah Petrus, Rasul Yesus Kristus (1 Pet.1:1). Yang menarik dan perlu ditekankan adalah tentang nama Petrus. Nama ini (Petrus ini) begitu penting dalam surat I dan I Petrus). Dalam Surat II Petrus ( II Pet. 1:1) ditulis demikian: ”Dari Simon, Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus”.

Bapak Ibu Saudaraku Mahasiswa yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Nama ”Simon” adalah nama lama Petrus, yang mengacu kepada manusia lama dan ”Petrus” menyatakan manusia Petrus yang sudah dilahirkan kembali dan rohani, tidak seperti nama kefas atau simon, yang menyatakan manusia alamiah berdasarkan kelahirannya ( Yoh 1:42; Mat. 16:17-18). Sedangkan HAMBA, hamba Yesus Kristus, yang hanya ditulis dalam II Pet. 1:1, menyatakan bahwa Petrus adalah rasul Yesus Kristus yang setia. Hamba hanya menjalankan apa yang ditugaskan atau dikehendaki oleh tuanya. Dan Rasul Petrus mendapatkan sebutan itu didepan nama barunya, Simon petrus hamba dan rasul Yesus Kristus.

Yang kedua, yang tidak kalah penting untuk kita ketahui adalah penulisan 1 dan 2 Petrus. Ini sangat penting karena akan lebih memaknai dan menjadi begitu berarti ketika kita diperhadapkan dengan tema NATAL tahun ini yaitu : MEMBERKATI untuk MENERIMA BERKAT ( 1 Petr, 3:8-9).


Bapak, Ibu dan saudaraku Mahasiswa, yang dikasihi Tuhan Yesus.
Surat 1 Petrus ditulis tahun 64 SM yaitu 5 tahun sebelum surat II Petrus atau 5 tahun sebelum Petrus mati sahit karena kesetiaan sebagai seroang rasul Yesus Kristus. Boleh jadi pesan : I Petrus 3:8-9, merupakan kata terakhir atau kata perpisahan, sebagai suatu pesan yang harus dilakukan orang setiap orang percaya pada saat itu. Lihat.............” Dan Akhirnya, Hendaklah kamu semua...” dan Hendaklah kamu memberkati. Dan terjemahan asli Bahasa Yunani ”Hendaklah kamu memberkati” merupakan petunjuk waktu dalam, Bahasa Yunaninya berarti: selalu memberkati. Artinya dalam keadaan apapun, temasuk pada saat resesi, kekuarangan dan masalah Orang Kristen harus selalu memberkati, selalu menabur, selalu memberi pertolongan kepada siapapun dan kapanpun.

Bapak, Ibu dan saudaraku mahasiswa yang saya kasihi di alam Tuhan Yesus Kristus!!!

Memberkati dengan apa, atau memberi dengan apa? Itu yang selalu dan selalu menjadi alasan untuk kita tidak dapat memberkati oang lain.
Tertolong karena Menolong, Diberkati karena Memberkati
Dua orang pendaki gunung berjalan pulang dari puncak gunung karena cuaca sangat buruk dan dingin. Di tengah jalan, ketika mereka hampir tidak dapat lagi bertahan, tiba-tiba mereka menemukan seorang pria lain yang tergeletak sendirian—hampir mati kedinginan.
Pria yang satu terus berjalan karena ia berpikir bahwa tidak mungkin ia menghabiskan sisa tenaganya untuk menolong orang tersebut. Ia sendiri saja sudah hampir mati.
Sebaliknya, pria yang satunya lagi dengan susah payah meggendong orang tersebut di punggungnya. Tentu saja hal itu membuatnya tertinggal jauh di belakang temannya yang berjalan tanpa beban.
Setelah beberapa jam terus berjalan, pria yang menggendong itu menemukan temannya telah lebih dahulu berjalan turun gunung tanpa beban. Apa yang terjadi? Temannya itu telah mati kedinginan. Frostbite.
Pria kedua yang menolong orang tersebut justru bertahan dengan selamat sampai ke kaki gunung. Mengapa? Kok bisa?
Karena sesungguhnya pertolongan yang diberikannyalah yang membuatnya selamat. Dengan menggendong pria sekarat itu di punggungnya, ia mendapatkan panas tubuh dari pria yang digendongnya itu. Ia tertolong karena menolong.
Upah Memberkati.
Apakah upahnya orang yang memberi atau yang memberkati?
1. Contoh Janda Di Sarfat (dipelihara sampai musin hujan tiba (3,5 tahun)
2. Contoh Ishak (mendapat 100 X lipat)

Kesaksian.

Benarlah perkataan ini : ”Orang dunia boleh resesi, namun anak-anak Tuhan resepsi”. Sementara bisnis-binsis dunia menciut, bahkan banyak yang tumbang, karena gelombang krisis finansial yang terjadi di Amerika, tetapi Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk mengalami perluasan di tahun 2009, tahun samekh teth ini.

Bapak, Ibu Sdrku Mahasiswa yang dikasihi Tuhan Yesus.
Tuhan sanggup melimpahkan segala kasih karunia dan hikmat supaya kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, sehingga kita berkelimpahan dalam perbagai perbuatan baik. Krisis ekonomi global dampaknya banyak orang yang di PHK, sehingga jumlah pengangguran meningkat dan orang miskin bertambah. Inilah kesempaan yang Tuhan berikan bagi kita untuk mempraktekkan kebajikan atau perbuatan baik itu dengan memberikan atau memberkati orang lain.

Tidak hanya melepaskan berkat dalam perkataan dan perbuatan baik, tetapi juga memberkati dalam hal keuangan. Secara mata jasmani, terasa berat apalagi di masa resesi sekarang ini, namun justru saat yang sulit seperti ini adalah pintu yang terbuka lebar untuk menabur.
Lihat Ishak, pendaki Gunung, Janda Disarfat. Justru saat-saat mereka tidak mampu secara fisik, ekonomi, ketika mereka harus bergumul untuk hidupnya, antara hidup dan mati (bahkan hampir mati). mereka ditantang untuk memberkati, memberi pertolongan. Dan ketika mereka melakukannya..........apa yang mereka dapatkan. Diberkati dengan luar biasa.

Aplikasi:
Bapak, Ibu Sdr. Benar Nats Firman Tuhan ini ” ....................(Maz. 126: 5-6)

Inilah janji pemulihan yang Tuhan berikan bagi saudara dan saya di tahun yang baru 2009. Namun janji ini menyatakan kepada kita, bahwa kita perlu menabur terbelih dahulu, sekalipun disertai dengan cucuran air mata. sebab pada akhirnya kita akan menuai dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkatnya.

Bapak, Ibu Sdrku Mahasiswa,
Tahun 2009 adalah tahun Samekh Teth, dalam kalender Yahudi tahun 5769, memiliki arti profetis sebagai waktu umat Tuhan berbuah-buah. Teth berarti rahim, artinya inilah waktunya untuk kita menerima sukacita besar setelah menderita mengandung. Apa yang tidak pernah didengar, yang tidak pernah dilihat, yang tidak pernah timbul dalam hati akan dilahirkan oleh orang-orang yang mengasihi Tuhan. Sama seperti seorang ibu yang sedang dalam proses melahirkan. Mereka merasa kesakitan yang sangat amat, namun setelah anak yang dikandungnya dilahirkan, maka lenyaplah seluruh kesakitannya dan sukacita yang tidak terkatakan akan meliputi, memenuhi hatinya.

Demikian juga sewaktu kita melahirkan berkat Tuhan, melepaskan berkat yang Tuhan sudah berikan bagi kita, maka masa-masa sulit saat dimana kita menabur sebelumnya tergantikan dengan sukacita yang melimpah dalam hati kita.

Bapak, Ibu Saudraku Mahasiswa, persiapkanlah diri kita untuk memasuki tahun yang baru 2009, dengan meresponi dengan baik Firman Tuhan pada perayaan Natal kita hari ini. Bukan hanya menjadi pedengar, namun menjadi pelaku Firman. Marilah kita memberkati dan menyenangkan hati Tuhan Yesus yang sudah menyelamatkan nyawa kita, yaitu dengan perkataan, perbuatan dan juga dengan pemberian yang berupa harta yang kita punyai, bagi sesama dan bagi Tuhan Yesus.

Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia. Dan pada akhirnya akan kita tingal semua. Oleh sebab itu harus kita katakan: Inilah yang kupunya, hati sbagai hamba, yang mau taat dan setia padamu Bapa. Kemana kan kubawa hati yang menyembah, Tuhan Yesus memberkati. Amin.


Salatiga, 8 Desember 2009




















Natal Tanpa Yesus (Christmas without Christ)
Bacaan : Lukas 12: 1-5
Nast : Lukas 12: 5:
“ Aku akan menunjukkan kepadamu siapa yang harus kamu takuti”

Pendahuluan
Peringatan khusus bagi murid-murid!!!
Apa yang sebenarnya terjadi?
Dalam ayat 5, Yesus mengatakan Aku. ”Aku akan menunjukkan kepadamu siapa kamu harus takuti”.

Bapa, Ibu Sdr yang dikasihi Tuhan Yesus!!
Allah adalah satu-satunya yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh manusia di Gehana. Perkataan ini menyiratkan bahwa rasul yang diutus oleh Tuhan tidak tahan menderita penganiayaan. Mereka akan didisiplin oleh Allah. Dididiplin ini akan terjadi pada zaman yang akan datang, setelah penghakiman pada tahta pengadilan Kristus, ketika kaum beriman menerima pahala atau penghukuman (2 Kor. 5: 10 dan Wahyu 22:12)

Natal Tanpa Yesus
Bapak, Ibu Sdr. Ini terjadi!!!
Sebuah survey yang diadakan pada tahun 2002 menemukan sebuah fakta yang ironis mengenai perayaan natal dalam media televisi pada masa modern ini. National Religious Broadcasters (Lembaga Penyiaran Tayangan Religius Nasional) di Amerika menganalisa 48.000 jam program seputar natal pada Desember 2002 lalu. Hasilnya adalah bahwa 90% tayangan seputar natal tersebut sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan hal kerohanian. Ada juga sekitar 7% tayangan bernuansa rohani, tetapi sama sekali tidak menyinggung langsung mengenai Tuhan Yesus yang lahir. Sisanya menunjukkan bahwa hanya 3% program televisi bertema natal yang memfokuskan tema pada Tuhan Yesus. Hanya 3%! Betapa ironis. Lalu, dimanakah Tuhan Yesus dalam 97% tayangan bertema natal lainnya? Entahlah.
Mengapa demikian?
Yang jelas, telah sangat nyata bahwa sesungguhnya banyak orang merayakan natal hanya sebagai sebuah perayaan, kesenangan, momen nostalgia, masa liburan yang menyenangkan. Natal dilewatkan sebagai sebuah masa bersenang-senang. Banyak orang menikmati natal tanpa Tuhan Yesus. Tanpa merasa perlu tahu atau merenungkan kembali kelahiran bayi natal. Natal tanpa Tuhan Yesus, itulah ironisnya yang banyak terjadi dewasa ini. Ada ketakutan yang mendalam, kalau mereka terlalu menyolok. Takut kehilangan pamor, keuntungan secara Finansialnya menurun dan takut tidak mengikuti perkembangan zaman. Maka apa yang terjadi?
Ironis!! Amerika:
1. Yerusalem Kecil
2. Kota musik dan Kota Alkitab
3. Perintah yang besar.
4. dll yang bagus-bagu dan hebat-hebat dari Amerika.
Tetapi ini kenyataan.
Organisasi Gallup yang terpandang ini telah mengumpulkan pendapat umum orang Amerika mengenai ribuan topik selama puluhan tahun. Dalam bidang Agama, jejak pendapat menunjukkan bahwa orang Amerika pada umumnya menggambarkan diri mereka sebagai orang yang beragama, dan mayoritas mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Kristen.

Tetapi pendapat umum itu juga memperlihatkan bahwa orang-orang (termasuk mereka yang mengganggap dirinya orang Kristen) herannya tidak mengindahkan Alkitab, tidak mengenal tokoh-tokoh penting dan pengajaran Alkitab.

Perbedaan ini menjadi jelas dalam pengumpulan pendapat selama puluhan tahun. Ya, orang Amerika itu (atau mengaku) beragama. Tidak, mereka tidak tahu banyak tentang Alkitab.

Apa yang terjadi dengan mereka saat ini? Apa kata Alkitab?
Pahala atau penghukuman yang mereka terima?

Bagaimana dengan kita yang akan mempersiapkan Natal?

Dimanakah Yesus akan kita tempatkan? Itu yang akan membuat NATAL itu menjadi berkat bagi kita dan semua. Amin.

































































Add comment December 4, 2008
Berani Bermimpi
Apa yang bisa dilakukan seorang pemuda untuk mendapatkan sebuah rumah tanpa memiliki pekerjaan yang baik dan keuangan yang buruk?
Kyle MacDonald, seorang pemuda dengan kondisi seperti itu, suatu hari sampai pada sebuah rencana yang tidak pernah dipikirkan oleh siapapun sebelumnya. Ide gilanya adalah mengubah satu klip kertas berwarna merah menjadi sebuah rumah permanen bagi dirinya. Mungkinkah? Mungkin, sebab ia berhasil melakukannya.
Pertama ia memasukkan foto klip kertas merahnya dan mulai mencari orang yang ingin bertukar barang dengannya. Pertama sekali, ia berhasil menukar klip kertas merahnya dengan sebuah pena berbentuk ikan. Kemudian, ia menukar pena bentuk ikan itu dengan sebuah gagang pintu. Gagang pintu kemudian ditukar dengan sebuah perapian sederhana. Perapian itu ditukarnya dengan generator elektrik. Generator itu ditukarnya lagi dengan tanda minuman alkohol Budweiser dan sedrum bir—yang kemudian ditukarnya dengan mobil salju. Dan tepat setahun dan 14 pertukaran via internet kemudian, ia menukar sebuah peran pembantu di sebuah film Hollywood dengan sebuah rumah di Kanada.
Kisah nyata Kyle ini dituliskannya dalam sebuah buku berjudul, “One Red Paperclip”. Bukunya sekarang sedang dibuat menjadi film. Ketenaran, banyak uang, sebuah buku, sebuah film dan sebuah rumah—semua Kyle dapatkan hanya dengan modal sebuah klip kertas merah dan “iman”-nya.
Sungguh sulit dipercaya memang. Terdengar terlalu berlebihan mungkin. Tetapi saya percaya iman percaya kita akan sebuah kebangunan dan perubahan adalah serupa dengan klip kertas merah tersebut. Tuhan Yesus berkata jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi, maka kita akan mampu memindahkan gunung (Mat. 17:20). Biji sesawi sangat kecil, masih lebih kecil dari klip kertas merah tersebut. Tetapi Tuhan Yesus berkata jika saja kita memiliki iman dan berani bermimpi sebesar apapun bagi Tuhan, “Tidak ada yang mustahil bagimu!”.

Add comment December 4, 2008
Bersukacita adalah Sebuah Pilihan
14 Mei 1988, semua koran lokal di Kentucky memberitakan mengenai sebuah kecelakaan bus yang hebat dimana 24 anak-anak dan 3 orang dewasa meninggal dunia. Kecelakaan itu disebut sebagai “kecelakaan terburuk akibat pengemudi mabuk di dalam sejarah Kentucky”. Yang menyedihkan lagi adalah kenyataan bahwa bus itu membawa sekelompok anak-anak muda dari Gereja Sidang Jemaat Allah setempat.
Seorang saksi yang selamat dari kecelakaan itu mengisahkan tentang apa yang terjadi dalam kecelakaan yang mengerikan itu. Seorang korban bernama Chuck Kytta adalah seorang pengerja gereja dalam pelayanan kaum muda. Chuck duduk persis di belakang supir ketika kecelakaan terjadi, tepat di atas tangki bahan bakar. Tidak heran jika hanya dalam hitungan sepersekian detik ketika tabrakan terjadi, sekujur tubuh Chuck langsung menyala terbakar api. Api itu begitu hebat melalap dirinya yang tidak langsung meninggal seketika.
Yang luar biasa adalah, saksi itu berkata, ketika Chuck tersadar bahwa pakaian dan tubuhnya sudah dilalap api, Chuck memandang ke langit-langit dan berkata dengan nyaring, “Jesus, I’m coming home!” (Tuhan Yesus, aku pulang!). Beberapa anak lain yang selamat bahkan bersaksi bahwa Chuck tersenyum ketika api itu perlahan melahap tubuhnya.
Bayangkan kejadian itu. Chuck yang tubuhnya sudah menyala dilalap api, begitu menderita dan begitu sakit panas pastinya, namun justru begitu terfokus pada Tuhan. Begitu nampak bersukacita. Ia tersenyum. Ia sudah memilih untuk bersukacita pada akhir hidupnya yang tragis.
Ninie Hammon adalah seorang eksekutif editor harian The Southeast Outlook di Louisville, Kentucky; namun pada 1988, ia hanyalah wartawan di sebuah perusahaan koran kecil. Ninie Hammon yang menuliskan kesaksian itu begitu sulit percaya. Bertahun-tahun kemudian Ninie menulis, “Saya bukanlah seorang Kristen pada tahun 1988 itu, karena itu saya sama sekali tidak habis pikir apa yang sesungguhnya Chuck lakukan. Ia seorang pemuda biasa yang sering dipanggil “Banana (pisang)”—berdiri dengan tubuh dilahap api menjelang kematiannya, tetapi dia tersenyum?”
Bagaimanapun Ninie mencoba, ia tidak dapat menghapuskan bayangan peristiwa itu dari benaknya. Dua tahun mencari penjelasan, pada akhirnya Ia bertobat dan menjadi Kristen, setelah Ia menemukan bahwa Tuhan Yesuslah satu-satunya alasan dimana kesukacitaan semustahil itu bisa terjadi.
Sukacita adalah pilihan untuk dilakukan. Bukan rasa yang harus dicari.


























Add comment December 4, 2008
Hati Memberi
Pada tahun 1884, seorang gadis kecil bernama Hattie May Wiatt berdiri dan menangis di luar pintu gereja baptis kecil di Philadelphia, Pennsylvania. Ia berusia 8 tahun dan ingin ikut Sekolah Minggu, tetapi gerejanya kecil dan penuh sesak. Ia menangis dan terpaksa berjalan pulang ke rumah tanpa dapat masuk ke gereja itu.
Ketika itu Russell Conwell, seorang pendeta perang sipil datang dan menggendong Hattie yang masih menangis dan mendudukannya di sudut ruangan yang gelap. Sejak itu, setiap kali Russell melihat Hattie, Ia berjanji akan membuat ruang SM yang lebih besar supaya teman-teman Hattie juga beroleh tempat dan kesempatan untuk mendengar tentang Tuhan Yesus.
Dua tahun kemudian, Hattie meninggal dunia. Seseorang mengangkat tubuhnya yang kurus dari tempat tidur dan menemukan sebuah dompet yang kusut. Di dalam dompetnya terselip uang 57 sen dan sebuah kertas catatan bertuliskan, “Uang ini untuk membangun gereja menjadi lebih besar supaya anak-anak dapat datang ke Sekolah Minggu.” Dengan menangis sambil membaca catatan itu, Russell berdiri di hadapan jemaatnya dan menantang mereka untuk memberi agar dapat membangun gedung SM yang besar.
Respon yang luar biasa terjadi, jemaat mulai tergerak untuk memberi karena begitu tersentuh dengan hati Hattie yang begitu tulus dan memberi bagi Tuhan. Begitu dimulai pengumpulan dana tersebut, segera dalam waktu singkat terkumpullah uang dengan berlimpah—sampai akhirnya mereka tidak hanya dapat membangun sebuah gedung Sekolah Minggu yang besar, tetapi juga gedung gereja yang baru yang lebih besar, klinik kesehatan masyarakat, ruang kursus dan ruang penggembalaan.
Tahun 1912, Russell Conwell berkhotbah tentang berkat Allah yang terus melimpah karena uang 57 sen pemberian Hattie. Nama gereja diubah menjadi Temple Baptist Church. Kliniknya terus bertumbuh dan saat ini menjadi rumah sakit terbesar di Philadelphia yang melayani ribuan pasien setiap tahun. Ruang kursusnya berubah menjadi Temple University yang juga kini menjadi universitas terbesar di Pennsylvania.

Add comment December 4, 2008
Selalu Bersyukur
Suatu kali ada seorang raja yang senang sekali berburu jauh dari kerajaannya. Dalam setiap perjalanan berburu, ia selalu didampingi oleh penasihat dan pengawalnya. Suatu hari dalam sebuah perburuan, entah bagaimana, sang raja mengalami kecelakaan yang mengakibatkan jari kelingking kirinya terputus karena anak panah. Sang raja merasa begitu sakit dan jengkel luar biasa walaupun hal itu terjadi karena kelalaiannya sendiri. Untuk menenangkan hati sang raja, si penasihat berkata pelan kepadanya, “Sudahlah Raja, tentu ada maksud yang baik dari segala peristiwa buruk. Bersyukurlah setidaknya Raja tidak mengalami bencana yang mengancam nyawa Raja.” Mendengar hal itu, bukannya tenang, sang raja justru begitu marah dan memerintahkan si penasihat untuk di penjara. “Lihatlah, apa yang baik bagimu jika engkau dipenjara.”
Maka raja pun kemudian mendapatkan seorang penasihat baru untuk mendampinginya. Setelah lewat beberapa masa, raja pun kemudian berangkat berburu lagi dengan didampingi oleh penasihat baru dan para pengawalnya. Kali itu pun terjadi hal yang mengerikan. Sang raja dan rombongannya tanpa sadar memasuki sebuah wilayah perkampungan suku asing. Dalam pertempuran, seluruh pengawal terbunuh sehingga raja dan penasihat pun tertangkap.
Tak disangka, suku asing itu memiliki ritual kepercayaan mempersembahkan orang-orang asing bagi dewa yang mereka sembah dengan cara dibakar hidup-hidup. Maka disiapkanlah sebuah upacara untuk mempersembahkan sang raja dan si penasihat. Begitu ketakutanlah sang raja dan penasihatnya mengetahui hal itu. Namun, ketika segala sesuatunya sudah siap, seluruh anggota suku sudah siap, pembakaran sudah siap; beberapa orang suku asing itu mengetahui bahwa salah satu dari orang yang akan mereka persembahkan tidak memiliki jari yang lengkap. Lalu mereka pun melepaskan sang raja, dan hanya membakar si penasihat.
Singkat cerita, sang raja sampai pulang ke kerajaannya dengan begitu bersyukur. Ia teringat dengan perkataan penasihatnya yang dipenjara, dan menyuruhnya dilepaskan. Raja bahkan memberikan jabatan penasihat itu kembali padanya. Sang raja tersenyum dan berkata, “Benar apa yang kau katakan. Dulu aku begitu marah kehilangan satu jariku, namun sekarang aku tahu bahwa sepatutnya bersyukur untuk hal itu. Jika saja aku tidak kehilangan jariku, aku pasti sudah mati.” Si penasihat menjawab, “Terima kasih Baginda telah memenjarakan hamba selama ini.” Raja kaget dan bertanya, “Apa maksudmu?” “Jika saja Baginda tidak memenjarakan hamba, maka pastilah hamba yang sudah mati dibakar oleh suku asing itu.”

















Add comment December 4, 2008
Tertolong karena Menolong, Diberkati karena Memberkati
Dua orang pendaki gunung berjalan pulang dari puncak gunung karena cuaca sangat buruk dan dingin. Di tengah jalan, ketika mereka hampir tidak dapat lagi bertahan, tiba-tiba mereka menemukan seorang pria lain yang tergeletak sendirian—hampir mati kedinginan.
Pria yang satu terus berjalan karena ia berpikir bahwa tidak mungkin ia menghabiskan sisa tenaganya untuk menolong orang tersebut. Ia sendiri saja sudah hampir mati.
Sebaliknya, pria yang satunya lagi dengan susah payah meggendong orang tersebut di punggungnya. Tentu saja hal itu membuatnya tertinggal jauh di belakang temannya yang berjalan tanpa beban.
Setelah beberapa jam terus berjalan, pria yang menggendong itu menemukan temannya telah lebih dahulu berjalan turun gunung tanpa beban. Apa yang terjadi? Temannya itu telah mati kedinginan. Frostbite.
Pria kedua yang menolong orang tersebut justru bertahan dengan selamat sampai ke kaki gunung. Mengapa? Kok bisa?
Karena sesungguhnya pertolongan yang diberikannyalah yang membuatnya selamat. Dengan menggendong pria sekarat itu di punggungnya, ia mendapatkan panas tubuh dari pria yang digendongnya itu. Ia tertolong karena menolong.

Add comment December 4, 2008
Merindukan Perubahan
Majalah TIME Asia edisi 5 Agustus 2002 merupakan edisi yang sangat menarik. Topik utama edisi itu tertulis sangat menonjol pada covernya, “Changing Faces”, dengan foto seorang wajah seorang wanita yang dikelilingi oleh bermacam peralatan bedah—gunting, pisau kecil, pisau iris, dsb. “Changing Faces” atau Mengubah Wajah, itulah topik utama edisi itu—mengulas secara detil mengenai tren operasi plastik atau operasi kecantikan di Asia.
Hasil penyelidikan TIME menunjukkan betapa banyaknya orang—baik pria maupun wanita—yang berkonsultasi kepada dokter atau ahli kecantikan untuk memperbaiki penampilan fisiknya. Operasi kecantikan di Asia menjadi booming pada tahun-tahun belakangan ini.
• Di Taiwan saja ada sekitar satu juta prosedur operasi kecantikan yang dilakukan pada tahun 2001.
• Di Korea, para ahli bedah memperkirakan sedikitnya satu dari sepuluh orang dewasa menerima operasi perbaikan penampilan fisik
• Masyarakat Jepang menghabiskan sedikitnya 100 juta dolar US setahun untuk memperbaiki penampilan
• Indonesia (pada tahun 2002) hanya memiliki 43 ahli bedah plastik yang berlisensi atau yang diakui, namun di ibukota Jakarta saja sedikitnya terjadi 400 prosedur operasi ilegal untuk memperbaiki penampilan dengan menggunakan silikon.
• Yang lebih hebat lagi… Thailand. Pemerintah Thailand saat ini mendukung adanya tur bagi kaum wisatawan untuk melihat dan mencoba operasi plastik. Ada tur khusus untuk itu!
Satu kalimat dalam artikel itu sangat menarik perhatian. “What we won’t do for beauty”—apa yang tidak akan kita lakukan demi kecantikan? Di Asia dan di seluruh dunia semua orang berupaya untuk mendapatkan penampilan terbaiknya.
Setiap kita selalu berusaha membeli baju yang bagus untuk kita kenakan, kita menggunakan shampo ini, sabun itu, odol pemutih gigi ini, parfum itu, lipstik ini, bedak itu, dst… hanya dengan satu tujuan.. menutupi “kekurangan” atau “kejelekan” kita. Kita ingin menjadi “manusia baru” yang lebih cantik, lebih gagah, lebih tampan, lebih menarik; namun sesungguhnya tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mengubah “diri” kita dalam natur dan keberadaan dasarnya. Kita hanya menutupi permukaan luar diri kita saja. Tidak lebih.









Add comment December 4, 2008
Tuhankah yang Salah?
Pada suatu hari dengan wajah cemas seorang suami berkunjung ke dokter keluarga dan berkata, “Pak Dokter, saya kuatir istri saya mulai tuli pendengarannya.” Dokter bertanya bagaimana ia mengetahui bahwa istrinya mulai tuli, jawabnya, “Akhir-akhir ini jika saya panggil atau berbicara kepadanya ia sering tidak menyahut.”
Lalu si dokter pun menasehatinya, “Coba anda pulang dan test apakah ia benar-benar tuli. Caranya berbicaralah kepadanya dari jarak 5 meter, 3 meter, 2 meter hingga berdiri di sampingnya. Setelah itu kita akan mengetahui hasilnya.”
Si suami lalu pulang ke rumah, menemukan istrinya sedang memasak di dapur. Dari jarak 5 meter ia bertanya, “Bu, malam ini kita masak apa?” Tidak ada jawaban. Lalu ia mendekat dan bertanya lagi, “Bu, malam ini kita makan apa?” Tidak ada jawaban. Ia makin mendekat sekitar 2 meter, bertanya lagi dan masih tidak respon. Ia melangkah lagi mendekat, tinggal berjarak satu meter, “Bu, malam ini kita makan apa?” Ia begitu sedih merasa istrinya sama sekali tidak mendengarkannya. Akhir ia berdiri tepat di samping istrinya dan berteriak, “Bu, malam ini kita makan apa?”
Sang istri berbalik, menatapnya sebentar dengan muka aneh, lalu berkata lantang sekali, “Untuk kelima kalinya kukatakan kepadamu! Nanti kita makan ayam goreng!”
Dalam hidup ini kita mungkin mudah berpikir bahwa Tuhan Allah itu tidak mendengarkan kita, tidak terlalu peduli pada kita, hanya menuntut dan menuntut kita mengerjakan kehendakNya. Padahal kita merasa Tuhan tidak memberikan kepada kita kekuatan. Kita pikir Tuhanlah yang salah karena tidak memberikan kita kekuatan. Padahal, sesungguhnya kitalah yang terlalu jauh dari Tuhan. Telinga rohani kitalah yang bermasalah. Mata rohani kitalah yang dibutakan oleh dosa.

Add comment December 4, 2008







































Teguran Tuhan

Ayub 5: 17-18
Sesungguhnya berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolakddikan yang Mahakuasa. Jkarena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; dia yang memukuli, tetapi yang tanganNya menyembuhkan pula.

Ibrani 11: 11
Memang tiaptiap ganjaran pada waktu dibewrikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita, Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebnaran yang memberikan damai kepada ereka yang dilatihnya.

I Raja-raja 19: 9-10 ; Apakah kerjamu di sini hai Elia?















































































































TATA IBADAH DAN PERAYAAN NATAL
28 DESEMBER 2008

L = Liturgi/ Pemimpin Pujian
J = Jemaat

L = Saat Teduh (Bersyukur-bersyukur bersyukurlah, bersyukur
karna kasih setiaMu. Kusembah-kusembah, kusembah dan kusembah, slama hidupku kusembah Kau Tuhan.)

L = Panggilan Beribadah Jemaat Berdiri
” Tuhan itu pengasih dan Penyayang, panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya, Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Bahwasabya untuk selama-lamanya kasih setiaNya. Diarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebusNya dari kuasa yang menyesatkan.

PUJIAN JEMAAT:
Putri KASIH ALLAHKU SUNGGUH TLAH TERBUKTI
KETIKA DIA SERAHKAN ANAKNYA,
KASIH ALLAH MAU BERKORBAN BAGI KAU DAN
DAN AKU, TAK ADA KASIH SEPERTI KASIHMU
Putra KASIH ALLAHKU SUNGGUH TLAH TERBUKTI
KETIKA DIA SERAHKAN ANAKNYA,
KASIH ALLAH MAU BERKORBAN BAGI KAU DAN
DAN AKU, TAK ADA KASIH SEPERTI KASIHMU
Semua: BERSYUKUR-BERSYUKUR, BERSYUKURLAH
BERSYUKUR ATAS KASIH SETIAMU.
KUSEMBAH, KUSEMBAH, KUSEMBAH DAN KUSEMBAH. SELAMA HIDUPKU KUSEMBAH KAU TUHAN.
DOA PEMBUKAAN:
Oleh : .............. Jemaat Duduk


Penyalaan Lilin:
L = Ketika kami kehilangan jalan yang harusnya kami tempuh,
Ketika kami hidup dalam kegelapan dan durhaka kepadaMu,
Kami kehilangan kemuliaan dan hidup dalam kesengsaraan.
J = Pada saat itulah terangMu yang ajaib menyinari hati kami yang berada dalam kegelapan dan dalam terang-Mu pula Engkau membimbing kami kembali ke jalan yang benar.
L = Tuhan Yesus Berkata: Akulah JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP. Tidak ada seorangpun yang datang kepada BAPA kalau tidak melalui AKU”
J = Sebab dene Gusti Allah anggone ngasihi marang jagad iku nganti masrahake Kang Putra ontang-anthing, supaya saben wong kang pracoyo marang Panjenengane aja nganti nemu karusakan, nangin ndumewana urip langgeng.

Penyalaan Lilin dan Lampu Pohon Natal Oleh:
1. Bapak Pdm. Lilik Sugiyono, S.Th
2. Wakil dari Keluarga (Bapak Y.Slamet)
3. Perwakilan Undangan:
a. Dari GJKI
b. Dari GSJA
Penyalaan lilin diringi pujian ”Malam Kudus”
Malam Kudus, sunyi senyap, dunia terlelap, hanya dua berjaga trus. Ayah bunda mesra dan kudus. Anak tidur tenang, anak tidur tenang
Malah Kudus, sunyi senyap siapa yang blum lelap,
Ayah bunda yang tinggal trus, jaga Anak yang Maha
Kudus. Anak dalam malaf, Anak dalam Malaf.
Hai lihatlah, Di Efrata. Trang Besar turunlah
Waktu tentra surgawi megah, Puji Allah sebab nikmatnya.
Ingat dunia yang gral, ingat dunia yang glap.

Pesan Natal Oleh: Bapak Pdm. Lilik Sugiyono, S.Th
Tema : ’Percaya kepada TUHAN YESUS, engkau dan seisi
rumahmu SELAMAT”

PUJIAN JEMAAT: (Hai Dunia Gembiralah)
Hai dunia gembiralah, dan sambut Rajamu
Dihatimu terimalah, bersama bersyukur, bersama bersyukur
Bersama-sama bersyukur
Hai dunia elukanlah, Rajamu Penebus
Hai bumi, laut, gunung , lembah
Bersoraklah terus, bersoraklah terus, bersorak-
bersoraklah terus.

RESPONSORIA: Jemaat Berdiri
L = Percayalah kepada Tuhan Yesus, engkau dan seisi rumahmu
akan selamat.
J = Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala
kebaikanNya kepadaku? Aku akan mengangkat piala kesalamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN.
L = Nyanyikanlah bagi Tuhan nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.
J = Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja. Dan aku hendak memuji namamu untuk seterusnya dan selamanya.
L-J = Orang –orang yang percaya kepada Tuhan adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya. Amin.

PUJIAN JEMAAT: (Sajekke kulo nderek Gusti)

Sajekke kulo ndherek Gusti,
Uripe tansah diberkati
Atiku ayen tetrem, atiku ayem tentrem,
Kabeh kui Gusti Yesus kang maringi.
Matur nuwun, matur nuwun, matur nuwun
Gusti Yesus Kulo matur nuwun,
Matur nuwun- matur nuwun, matur nuwun
Gusti Yesus Kulo matur nuwun

DOA PENUTUP DAN BERKAT
Oleh : ................
























































PELAYANAN MERUPAKAN SETAPAK MENUJU MAKNA YANG SEBENARNYA


Bacaan : II Tim 1 : 6- 14
Nats.` : II Tim 1:9 : „Dialah yang menyelamatkan kita dan
memangil kita dengan panggilan kudus, .......“

Pendahuluan
Surat II Tim. ditulis dari penjara di Roma pada masa tahanan yang ke-2, yaitu pada tahun 65. Kali ini keadaan di tempat tahanan lebih berat dibandingkan masa tahanan yang pertama tahun 60-62, karena pada masa itu ia diperkenankan tinggal dirumah kontrakannya sendiri (sbg tanahan luar). Tetapi pada masa tahanan ke-2 ia benar-benar berada dalam penjara (1:8), bahkan Ia dibelenggu (1:16) dan diperlakukan sebagai seorang penjahat (2:9).Paulus sudah menjalani persidangan pertama, dan Paulus menduga akan dihukum mati dalam waktu dekat (4:6). Semua teman-temannya sudah meninggalkan Paulus, kecuali Lukas.

Bapak, Ibu Sdr yang dikasihi Tuhan Yesus....
Dalam masa kesepian dan firasat kematian, Paulus amat merindukan kedatangan Timotius pada saat-saat terakhir hidupnya. Kerinduan akan Timotius serta anjuran kepadanya untuk setia dalam pelayanannya merupakan motif-motif utama dari penulisan II Tim.
(Paulus tidak jadi hukum mati. Sekali lagi ia dbebaskan, lalu ia pergi ke Spanyol (th 66). Ketika masih di Spanyol atau sekembalinya di Roma, Paulus dihukum mati (tahun 66/67).

Diselamatkan, dipanggil dan diperintahkan untuk melayani!!!!
Bapak, Ibu sdr yang dikasihi Tuhan Yesus,
Pelayanan merupakan setapak atau selangkah menuju makna yang sebenarnya,................
Alkitab bercerita tentang 4 Pengemis buta (2 Raja-raja 7).

Mengapa melayani?
1. Diselamatkan untuk melayani Allah (2 Tim 1:9)
Alkitab mengatakan: ” Dialah yang menyelamatkan kita dan memilih kita untuk pekerrjaanNya yang kudus, bukan karena kita layak, melainkan karena itulah yang telah dikaruniakanNya”

Allah menebus kita, supaya kita bisa melakukan ”pekerjaan kudusNya”. Kita tidak diselamatkan oleh pelayanan, tetapi Kita diselematkan untuk untuk pelayanan.

Bapak, Ibu sdr yang dikasihi Tuhan Yesus, Dalam Kerajaan Allah,kita memiliki sebuah tempat, sebuah tujuan, sebuah peran, sebuah fungsi untukdilaksanakan. Ini memberi arti dan nilai yang luar biasa kpada hidup kita.

Yesus harus mengorbankan nyawaNya sendiri untuk membeli keselamatan kita. Alkitab mengingatkan kita: “Allah telah membeli kamu dengan harga yang sangat mahal. Kaena itu muliakanlah Allah dengan tubuhMu” (I Kor. 6:20). Lebih lanjut Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Roma, supaya mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan....”

Bapak, Ibu, Sdr yang dikasihi Tuhan Yesus, ....
Istilah lain dalam bahasa Inggris untuk “melayani Allah” yang salah dimengerti oleh banyak orang adalah kata MINISTRI (Pelayanan sbg pendeta). Tetapi Allah berkata setiap anggota keluarga-Nya merupakan seorang pelayan (Ministri). Di dalam Alkitab, kata hamta (Servant) dan pelayan (Ministri) adalah sinonim, seperti hanya service dan ministry.

Jika kita seorang Kristen, kita merupakan seorang pelayan (ministry) dan kita melayani (service atau pun Ministry).
Contoh : Ibu Mertua Petrus.....Bangun dan mulai melayani Yesus....



2. Dipanggil untuk melayani
Alkitab mengatakan: Allah menyelamatkan kita dan memanggil kita supaya menjadi umatNyaa sendiri, Ia melakukan itu bukan berdasarkan apa yang ktia kerjakan, melainkan berasarkan rencanaNya sendiri ..(Fil.3: 14), dan Rasul petrus menambahkan...kamu dipilih untuk memberitakan sifat-sifat mulia Allah, yang memanggilmu...(I Pertus 2: 9).

3. Diperintahkan Untuk melayani (Mat. 20:28)
Bagi orang Kristen, Pelayanan bukan pilihan, sesuatu untuk dimaksukan ke dalam jadwal kita jika bisa menyediakan waktu. Pelayanan adalah inti kehidupan Kristen. Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk “melayani” dan “memberi”.

Bapak, Ibu Sdr yang dikasihi Tuhan Yesus....
Melayani dan memberi, dua kata kerja tersebut seharusnya menjadi ciri kehidupan kita. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kedewasaan rohani sendiri tidak pernah merupakan tujuan. Kedewasaan adalah untuk pelayanan!!! Kita bertumbuh untuk memberi. Tidak cukup kita hanya belajar dan belajar saja. Kita harus bertindak berdasarkan apa yang kta tahu dan menjalankan apa yang kita katakan , kita percaya. Belajar tanpa pelayanan menyebabkan kebekuan rohani.

Bapak, Ibu Sdr....yang dikasihi Tuhan Yesus...
Perbandingan lama. Antara Laut Gelelia dan laut mati masih berlaku.

Kesimpulan
Bapak, Ibu Sdr yang dikasihi Tuhan Yesus...
Pada akhri hidup kita di bumi akan berdiri dihadapan Allah dan Dia akan mengewaluasi seberapa baik kita melayani orang lain dengan kehidupan Kita. Alkitab berkata : “ Demikian setiap orang diantara kita akan memberi pertanggungjawaban tenang dirinya sendiri kpada Allah (Roma 14:12).

Bapak, Ibu Sdr.....
Suatu hari Allah akan membandingkan berapa banyak waktu dan tenaga yang kita gunakan untuk diri kita sendiri dangan apa yang kita berikan untuk melayani orang lain. Pada saat tersebut semua alasan kita untuk keegoisan kita akan terdegar hampa: ..........(apa kira-kira yang akan kita katakans ebagai alasan untuk tidak melayani orang lain?.....

Untuk semua alasan....Allah akan menjawab: “maaf, jawaban Saudara keliru..... Aku menyelamatkan, memanggilmu dan memerintahkanmu untuk menjalani kehidupan pelayanan.

Baak, Ibu Sdr yang dikasihi Tuhan Yesus,
Alkitab memperingatkan orang-orang yang tidak percaya, : ‘Dia akan menumpahkan amarah dan murkaNya atas mereka yang hidup bagi dirinya mereka sendiri (Roma 2:8). Tetapi bagi orang Kristen itu akan berarti kehilangan upah kekal.

Kita hanya sepenuhnya hidup, bila kita menolong orang lain. Tuhan Yesus berkata:”Jika kamu mempertahankan nawanya, kamu akan kehilanga nyawanya. Jika kalian kehilangan nyawa demi Aku dan demi berita kesukaan, kalian akan dapat menikmati hidup. (Markus 8:35).

Bapak, Ibu Sdr.... kebenaran ini begitu penting,sehigga diulangi sampai 5 kali dalam Kitab-kita Injil. Jika kita tidak melayani, keberadaan Saudara tidak berarti. Pelayanan merupakan jalan setapak untuk makna selanjutnya. Karena kehidupan dimaksudkan untuk pelayanan. Amin. Tuhan Yesus memberkati Pelayanankita.

Untuk kaum Aktivis
GBI Ebenheser – Maranata, 26 Juni 2009